Author's POV
"Kalian akan menyukai mereka, mereka orang yang sangat baik dan memilik selera humor yang bagus" Dokter Lind tak henti-hentinya menceritakan tentang temannya kepada kedua pasiennya itu. Kedua pasien yang tengah berkemas pun hanya mengangguk dan tersenyum seadanya.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara pintu yang diketuk dari luar. Dokter Lind segera bangkit dan membuka pintu berwarna putih itu. Begitu terbuka, terlihat seorang wanita yang kira-kira berusia 40 tahunan dengan seorang pria yang lebih tua beberapa tahun dari sang wanita.
"Elisa?" ucap Dokter Lind setengah berteriak. Ia segera berjalan kearah orang yang bernama Elisa dan memeluknya erat.
"Oh, aku sangat merindukanmu. Kita sudah tak bertemu hampir satu tahun" ucap Dokter Lind sambil menuntun Elisa masuk.
"Jangan salahkan aku, kau yang selalu sibuk Sarah. Oh, omong-omong ini suamiku, Stehpen" ucap Elisa sambil menggandeng lengan suaminya.
"Stephen Howard" ucap lelaki yang disebut Elisa sebagai suaminya itu. Dokter Lind menjabat tangan Stephen seraya mengenalkan namanya.
"Apakah mereka.." ucapan Elisa terhenti sambil menunjuk kedua pasien yang tengah memasukkan beberapa baju kedalam sebuah tas.
Dokter Lind berbalik. "Ah, iya. Mereka akan menjadi anggota keluarga barumu" ucap Dokter Lind dengan wajah bahagia miliknya.
Elisa langsung tersenyum senang dan memeluk kedua pasien itu dengan mata yang berkaca-kaca. "Kalian akan menjadi yang paling berharga dalam hidupku mulai sekarang" ucap Elisa dengan wajah paling bahagia yang pernah ia tunjukkan. Stephen merangkul istrinya dengan wajah sama bahagianya.
Kedua pasien itu hanya tersenyum canggung lantas kembali melanjutkan pekerjaan mereka.
"Tapi, apakah mereka masih tak ingat dengan nama mereka?" tanya Elisa pada Dokter Lind dengan suara yang dipelankan.
"Ah, masalah itu. Ya, mereka tetap tidak ingat nama mereka. Dan sampai sekarang mereka tak mempunyai nama" Dokter Lind menjawab dengan wajah tak enak.
Elisa mengangguk mengerti lantas berjalan mendekati kedua anak angkatnya itu.
"Kalian sudah selesai berkemas?" tanya Elisa dengan lembut. Yang ditanya hanya mengangguk lantas duduk disalah satu sofa panjang.
"Kalian sudah tau namaku bukan? Namaku Elisa Howard dan ini suamiku Stephen Howard" Elisa berkata pelan-pelan dengan wajah keibuan miliknya
"Dan sekarang, kami ingin tau nama kalian" ucap Elisa. Sebenarnya Elisa sudah tau bahwa mereka berdua lupa akan nama mereka masing-masing. Oleh karena itu, Elisa, suaminya dan Dokter Lind sudah menyiapkan nama baru bagi kedua pasien itu. Elisa hanya ingin mengatakannya secara bertahap agar mereka tak merasa dipaksa.
Kedua pasien itu saling tatap. "Tapi.. Kami tak sengaja melupakannya" ucap yang satu saat yang satunya lagi hanya menggeleng lantas menunduk.
Elisa tersenyum hangat sambil mengangguk mengerti. "Tidak apa. Kami sudah menyiapkan beberapa nama yang bagus untuk kalian. Mau?" Elisa bertanya sambil mengelus kepala pasien bersurai panjang.
Perlahan tapi pasti, kedua pasien itu mengangguk, menyetujui. Elisa pun menyodorkan kertas dengan beberapa nama diatasnya. Kedua pasien itu membaca dan memilih nama yang mereka mau.
15 menit berlalu, kedua pasien itu masih memilih nama. Mereka terlihat berdiskusi dan mulai dekat satu sama lain. Elisa, suaminya dan Dokter Lind masih setia menunggu sambil berbincang satu sama lain.
Hingga akhirnya salah satu dari mereka menyodorkan kertas itu kearah Elisa. Elisa terdiam sebentar lantas melihat kertas nama itu. Kertas dengan deretan nama yang indah. Namun hanya dua nama yang digaris bawahi.
Deanna dan Skylar.
---------------------
akhirnya jadi juga yatuhan:") setelah melewati samudera kehidupan wkwk. sibuk akutu jd jarang nulis. gomawo yang udah baca dan vote, kalian yang terbaik!1!1! maap juga kalo ceritanya jd nambah gamak. jd gwa maw ngasi tau pembagian nama diatas wkwk.
Deanna ituuuuuuuuuuu
nama asli gua. ga deng. itu nama buat ireneeeee. jd skylar itu nama buat seulgiy. jd dicahpt berikutnya biar jelas gtu. karena mereka berdua kan amnesya. maap juga itu kalo namanya gabagus2 amat dan ga cocok buat irene sm seulgi. gua blm pernah ngasi org nama, karena gua belom punya anak wkwk.
vote n comment juseyoooooooo
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Who We Are (BTS x RV)
Vampire[Private Acak] -When We Were Together- Mengapa semua menjadi kacau? Kita yang dulu saling berbagi tawa, tapi sekarang tak lagi saling menatap. Kau menghilang. Bagai bayangan saat malam gelap yang tak lagi terlihat. Aku tau, aku lah peny...
