Author POV
"Anna, Sky cepatlah turun. Ini hari pertama kalian sekolah" ucap Elisa kearah tangga.
Ya, hari ini Anna dan Sky akan melanjutkan sekolah mereka pada jenjang SMA kelas 2. Sebelum memasuki sekolah, mereka telah mengambil kursus selama beberapa bulan hingga memastikan bahwa mereka siap untuk menerima pelajaran ditingkat yang telah ditentukan.
Tiga menit kemudian, Anna dan Sky turun dan langsung menuju meja makan yang telah terisi oleh makanan lezat.
"Ini hari penting bagi kalian. Kalian akan menjadi remaja normal mulai hari ini" ucap Elisa dengan senyuman diwajahnya.
Anna membalas dengan senyuman singkat. Sebenarnya ia sangat takut hari ini. Ia tak tau bagaimana rasanya sekolah. Apakah orang-orang menyukainya atau tidak? Apakah orang-orang akan baik padanya? Entahlah, banyak pertanyaan dikepalanya pagi ini.
"Kita berangkat?" tanya Stephen setelah mereka semua sudah menghabiskan sarapan.
"Kau baik-baik saja Anna?" tanya Elisa pada Anna yang sedang melamun.
Anna terdiam, masih menatap sesuatu diluar jendela ruang makan. Ia merasa melihat orang aneh yang berdiri diseberang jalan tadi. tapi, sekarang tidak ada.
"Anna?" ucap Skylar sambil memegang bahu Anna.
"Hm?"
"Ada apa?" Skylar mengikuti arah pandang Anna.
"Ada seorang laki-laki aneh yang memperhatikan kita tadi. Ia berdiri diseberang jalan itu" ucap Anna sambil menunjuk dimana ia melihat laki-laki aneh yang ia bicarakan.
Sekarang Skylar, Elisa dan Stephen sempurna menatap kearah jendela, mencoba menemukan laki-laki yang dibicarakan Anna.
"Mungkin hanya orang lewat" ucap Stephen memecah keheningan.
"Iya, mungkin" ucap Anna dengan nada ragu-ragu.
"Baiklah, kalian harus berangkat sekarang juga. Atau kalian akan terlambat" ucap Elisa sambil menggiring kedua anaknya menuju luar rumah.
"Aku akan menjemput kalian saat pulang sekolah oke?" tanya Elisa yang mendapat anggukan sebagai jawabannya.
Anna dan Sky pun memasuki mobil setelah mendapat ciuman dipipi mereka masing-masing serta ucapan selamat tinggal.
Hari ini, Anna dan Sky akan menjalani hidup mereka dengan lebih normal. Setidaknya hingga mereka lupa bahwa mereka pernah amnesia.
--------------
Deanna POV
"Apakah ini hanya perasaanku atau memang hal yang nyata bahwa mereka semua sedang menatap kita berdua sekarang" bisik Sky ditelingaku.
"Yah, bukan imajinasimu kok" ucapku ikut berbisik.
Kami pun berjalan menuju ruangan dengan tulisan "Kantor Guru" diatas pintunya. Masih dengan orang-orang yang menaruh perhatian pada kami, kami pun masuk dan menemui sembarang guru untuk bertanya.
"Kalian anak baru ya?" tanya seorang ibu dengan wajah lembutnya.
"Iya, ini hari pertama kami. Perkenalkan, namaku Deanna dan saudaraku Skylar" jawabku sambil mengulurkan tangan.
"Kalian bisa memanggilku Ms. Anne. Ayo aku antar kekelas kalian" ajaknya sambik menarik sebelah tanganku pelan.
Kami pun kembali berjalan menyusuri lorong. Sangat ramai disini, mungkin karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Hingga sampailah kami didepan sebuah ruangan kelas yang berada di paling pojok gedung.
"Kalian akan masuk kekelas ini, oke? Sebentar lagi guru akan masuk kekelas kalian" ucap Ms. Anne sambil membelai bahu Sky lembut.
"Ah iya, terima kasih Ms. Anne" ucapku sambil reflek membungkuk didepannya.
"Ah, orang korea, atau jepang?" tanya Ms. Anne lebih kepada dirinya sendiri.
"Ah, lebih baik kalian masuk sekarang. Sudah ada guru didalam yang akan memperkenalkan kalian kepada yang lainnya" Ms. Anne pun sedikit mendorong punggungku agar aku segera berjalan menuju pintu dan membukanya.
Dan akhirnya, aku memulai kehidupanku sebagaimana remaja biasanya.
----------------------
hae, mianhae lama bgt ga up. gara-gara alur ceritanya udh lumayan lupa trs males bgt ngelanjut hehe, tp setiap buka notif pasti masih ada aja readers baru yg ngevote+komen aku jd gaenak gt jadinya hehe. diusahakan akan mengejar ketertinggalan chapter wkwkwk.
vote and comment juseyooooooo
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Who We Are (BTS x RV)
Vampire[Private Acak] -When We Were Together- Mengapa semua menjadi kacau? Kita yang dulu saling berbagi tawa, tapi sekarang tak lagi saling menatap. Kau menghilang. Bagai bayangan saat malam gelap yang tak lagi terlihat. Aku tau, aku lah peny...