CHAPTER 11

2.1K 125 12
                                    

❤❤❤

.

.

.

Benang Takdir
Chapter 11
Story by: LIANA2789

Genre: Fanfiction
Pair: Sasusaku
Rate: T+

.

.

.

Ada rasa takut dalam benaknya dan juga rasa senang secara bersamaan. Sakura akui ia merindukan para sahabatnya di Jepang. Hinata, Naruto, dan..

Sasuke.

Ia harus pikirkan sesuatu untuk menghindar dari pria itu sementara. Bukan berarti dirinya tak merindukan lelaki itu, bukan berarti ia membenci Sasuke tanpa alasan, tapi ia begitu gugup bertemu pemuda bungsu dari klan Uchiha tersebut

'Oh tuhan aku belum siap, bagaimana ini?' pikir Sakura.

.

.

.

"Hei Sakura! Bagaimana tadi? Ada apa sampai bapak tua itu memanggilmu?" Mata Sakura mendelik kesal.

"Bisakah kau lebih sopan Valrie? Dia adalah pemilik rumah sakit ini. Jika telinganya mendengarmu, kau akan keluar dalam hitungan detik." Gadis berdarah London itu memutar matanya bosan.

"Gadis Jepang memang terlalu kaku dan sopan, sesekali kalian harus sedikit enjoy dan bebas." Ucap Valrie.

"Jadi Sakura, apa yang dibicarakan oleh Dokter Justin?" Tanya Christine.

Mulutnya masih terkatup rapat. Sakura tahu, ini akan jadi kejutan dan teman-temannya tidak akan menyukainya.

Namun apa gunanya aku menutupinya, suatu hari akan terungkap sendiri.

"Teman-teman.. A-Aku dipindah tugaskan ke Jepang," Ucap Sakura pelan.

"A-Apa? Tunggu kenapa ini begitu mendadak? Kenap harus dirimu?" Tanya Valrie.

Dan gadis bersurai pink itu hanya bisa menggeleng lemah, "Ka-Karena aku berkebangsaan Jepang, aku dinilai lebih cocok untuk dipindahkan. Itu negaraku sendiri."

Christine mengusap pelan punggung Valrie untuk mengurangi rasa sedihnya. Sementara itu mata Valrie sudah mulai berair, pandangannya memburam karena cairan bening yang disebut airmata.

Tentu saja ia tidak rela jika sahabatnya akan pergi begitu saja meninggalkannya. Ia sudah sangat menyayangi Sakura, gadis itu sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Cukup sudah dirinya kehilangan tunangannya saat 3 bulan silam, kini dirinya tidak ingin lagi ditinggalkan orang yang disayangnya.

"Tidak, aku tidak mau kau pergi." Pinta suara Valrie mulai menjadi serak diiringi oleh airmata yang menetes jatuh.

"Maafkan aku, Valrie. Bukan berarti aku menolak untuk menetap disini, tapi kau tahu sendiri bahwa diriku punya masalah disana."

"Lalu kenapa kau kembali? Disini saja Sakura. Tidak perlu bersusah payah kembali," paksa Valrie.

"Valrie, mengertilah. Jika Sakura terus kabur dari masalahnya dia akan kesulitan menjalani hidupnya." Sakura mengangguk mendengar ucapan Christine.

Benang Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang