Jika kalian mendapat undangan berwarna coklat berpadu warna gold dan di dalamnya terdapat tulisan
'The Wedding'
Jung Jinyoung
&
Ahn HanniMungkin hari ini kalian sedang bersiap memilih baju mewah yang akan dikenakan untuk menghadiri pernikahan model cantik dan seorang dokter tampan itu. Bayangan khidmatnya acara pemberkatan, mewahnya pesta resepsi begitu pula di padukan oleh senyum tawa para sahabat keluarga dan juga moment romantis pasangan pengantin baru tersebut akan tersetting dalam otak para undangan.
Namun nyatanya baju mewah itu akan berganti dengan baju berwarna hitam, acara pemberkatan di gereja berganti dengan acara penghormatan di rumah duka, canda tawa keluarga sahabat menjadi tangis , momen romatis pasangan pengantin menjadi momen perpisahan sepasang kekasih.
****
Hanni memandang sebuah pigura besar yang masih tertutupi oleh kertas coklat. Hanni tahu ko di balik kertas coklat yang menutupi itu. malah rencanya hanni akan membuka kertasnya saat acara resepsi dimulai, tapi sekarang ia tidak ingin membukanya sama sekali.
Hanni saat ini ada di rumahnya, sudah dua hari ia selalu di rumah duka dan sama sekali tidak tidur ia terus menemani jinyoung duduk memeluk peti jinyoung. Karena khawatir ibunya membawa hanni pulang berharap hanni tidur tapi nyatanya hanni tidak tertidur malah sering melamun.
Sang ibu membuka pintu kamar hanni lalu masuk dan duduk di kasur. Ibunya mengelus rambut hanni menyingkirkan anak rambut hanni yang menutupi keningnya.
"Mah hari ini pernikahan hanni.. tapi hanni kenapa nangis" ucap hanni sambil memandang pigura besar tersebut."mah kenapa hati hanni sakit" ucap hanni lagi tapi kali ini air matanya keluar.
Sang ibu menggigit bibir menahan tangis lalu memeluk hanni "sayang jangan seperti ini ya... anak mamah harus kuat"
"Hanni kuat ko mah.. cuma hanni bingung, ini pernikahan hanni kenapa memakai baju hitam?"
"Hah?"
Hanni berbalik melihat ibunya "mah gaun hanni dimana? Jinyoung sudah mengambilnya kan ?"
Pertahanan ibunya pecah, sang ibu menangis melihat anak sulungnya tidak ingat jika jinyoungnya sudah tidak ada. Tangannya beralih pada pipi hanni mengusap air mata hanni.
"Mah .. mamah kenapa malah menangis ? Mah hanni hanya menikah... hanni akan terus mengunjungi mamah ko ya ya"
"Sadarlah sayang hiks"
"Hah? Hanni tidak apa-apa ko" mata hanni kembali beralih melihat pigura yang terbungkus itu , lalu hanni bangkit mengambil dan merobek kertas yang menghalangi.
Hanni membeku melihat potret di pigura besar tersebut, lalu tiba-tiba ia menjatuhkannya hingga piguranya pecah.
"Hanni !!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Focus
Fanfiction"Konsep apa yang kau bawakan kali ini? Wedding? " "Ah tidakk... Aku tidak akan menerima bila konsepnya wedding" "Kenapa?" "Tidak.. Aku rasa aku belum cocok membawakan konsep tersebut"