Saat di kampus Jisoo benar-benar tidak dapat berkosentrasi, sekarang pikirannya disibukkan dengan biaya rumah sakit ibunya yang harus segera dia bayar. Biaya operasi dan rawat inap ibunya bukanlah jumlah yang sedikit bagi orang seperti Jisoo yang hanya bekerja paruh waktu di sebuah cafe kecil. Dia dapat kuliah saja karena mendapatkan beasiswa. Semua ini terjadi karena ulah ayah tirinya yang suka menyiksa ibunya, Jisoo juga merasa sangat sedih karena cincin peninggalan ayahnya kini sudah tidak ada lagi di tangan ibunya, dan tidak salah lagi pasti ayah tirinyalah yang merampasnya selesai menganiaya ibunya hingga tergeletak bersimbah darah. Kini Jisoo menyendiri di bawah pohon di sudut kampus yang merupakan tempat pilihannya saat dia sedih dan ingin menjauh dari keramaian.
"ini dia gadis miskin yang tidak tahu malu." Ucap Kyuri yang disambut senyum sinis dari Soyeon, Jia dan Gaeun. Sedang Jisoo hanya diam mengacuhkan kehadiran 4 orang itu.
"sepertinya gadis ini tidak mengerti dengan peringatan kita dulu." Kini Soyeon mulai menggelandang lengan Jisoo dan memelintirnya.
"lepaskan aku!" teriak Jisoo memberontak dan menghempaskan tangan Soyeon, hingga Kira jatuh tersungkur di hadapannya. Melihat kejadian itu Jia segera menahan tangan Jisoo diikuti oleh Kyuri. Soyeon segera bangkit dan menatap Jisoo marah, dan melayangkan tangannya ke wajah Jisoo. Namun, belum sampai tangan Soyeon menyentuh wajah Jisoo seseorang menahan tangannya.
"apa kau berniat berhadapan denganku dengan cara menamparnya?" Soyeon menatap takut seseorang yang kini menatapnya dengan tatapan membunuhnya. Sedang Jia dan Kyuri segera melepaskan tangan Jisoo .
"Tae...Taehyung kita bisa menjelaskan semua ini." Ucap Gaeun terbata.
"penjelasan macam apa yang bisa kalian berikan? Hah?" bentak Taehyung membuat nyali ke empat gadis itu menciut. Jisoo menatap tak percaya ke arah Taehyung. Taehyung yang biasanya selalu tersenyum dan bersikap hangat pada semua orang kini tampak menakutkan bahkan di hadapan para wanita yang selalu mengejarnya.
"kita melakukan semua ini karena kita tidak suka melihat gadis miskin seperti dia mendekatimu." Ucap Jia.
"Jisoo tak pernah mendekatiku seperti yang kalian lakukan bahkan dia selalu menjauh dariku, selama ini akulah yang selalu mendekatinya." Ucapan Taehyung membuat keempat gadis itu melotot tak percaya.
"kau menyukai gadis miskin dan aneh seperti dia?"kini Soyeon berucap tak terima.
"apa masih perlu aku perjelas?" keempat gadis itu semakin terkejut begitu juga dengan Jisoo yang hanya dapat menelan ludah mencerna ucapan Taehyung.
"jadi aku peringatkan, jangan pernah kalian menyentuh bahkan menyakiti Jisoo. Karena aku tak akan segan melakukan hal yang lebih parah dari yang kalian perbuat terhadapnya."ancaman Taehyung cukup membuat bulu kuduk mereka berdiri.
"sekarang kalian pergilah, sebelum kesabaranku habis." Mendengar ucapan itu keempat gadis itu segera berlari pergi meninggalkan Jisoo yang masih menatap tak percaya pada Taehyung.
"kau baik-baik saja kan?"suara Taehyung melembut menyadarkan Jisoo yang sedari tadi terdiam.
"sudah kukatakan sebelumnya kau jangan mendekatiku, kau lihat sendiri aku diperlakukan dengan kasar karena kau berada di dekatku. Jika kau ingin melihatku hidup tenang maka menjauhlah dariku." Ucap Jisoo dingin.
"seperti yang aku katakan sebelumnya aku tak akan pernah menjauh darimu, karena aku akan selalu berada di dekatmu untuk menjaga dan melindungimu. Dan aku tak akan membiarkan orang seperti mereka menyakitimu, tentunya dengan caraku bukan dengan cara menjauh darimu." Taehyung berucap sambil menatap tajam mata Jisoo berusaha meyakinkan gadis di depannya.
"kenapa kau melakukan semua itu untukku?"sahut Jisoo .
"karena kurasa aku mennyukaimu." Jawab Taehyung pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine! (Completed)
FanfictionCerita ini terinspirasi dari lagu Infinite yang judulnya "Be Mine". Cerita ini berisi perjuangan Kim Jisoo dalam menjalani hidup dan Perjuangan Kim Taehyung untuk meyakinkan Jisoo akan cintanya.