Mempercayai seseorang seperti memegang duri. Kamu harus siap tertusuk.
"Wahana itu bagus!"
"Intresting, let's try it!"
"Clarissa, ayo!" Leah temanku menarikku mengikutinya. Lio adiknya ikut mendorongku dari belakang. Mereka sangat semangat ingin mencoba wahana-wahana dari taman bermain yang baru saja di buka.
"Kalian saja, aku ingin membeli minuman." tolakku sopan sembari tersenyum. Leah mendesah kecewa.
"Baiklah, tapi kau tunggu disini jangan pergi kemana-mana. Setelah kami selesai, kita akan membeli minuman bersama, got it?"
"Noted. Selamat bersenang-senang!" ucapku sambil tersenyum lebar.
Kakak dan Adik itu menaiki kursi terdepan. Tanpa menunggu lama, seluruh kursi terisi penuh. Decitan besi saling bergesekan menjadi penanda suatu yang tidak baik, namun tidak dihiraukan oleh penumpang yang sangat excited karena tertantang dengan wahana unggulan taman bermain ini.
Kereta itu meluncur sangat cepat, orang-orang ada yang menjerit bahagia ada yang takut.
Tiba pada puncak tertinggi, roda kereta terlepas. Kereta mulai oleng, orang-orang menjerit meminta tolong. Leah memeluk erat adiknya, Lio. Ia teringat pada Clarissa, sahabatnya itu pasti sangat cemas dan akan mengirimkan bantuan untuk mereka.
Nyatanya, dari kejauhan dapat ia melihat Clarisaa.
Sahabatnya itu sedang memakan es krim dengan santainya, sambil memandanginya. Clarissa tersenyum sambil melambai-lambaikan tangannya kepada Leah, sedangkan orang-orang dibawah berlarian mencari bantuan.
Crash
Kereta itu terjatuh dari ketinggian setara dengan gedung 12 lantai.
Bedebum keras terdengar, petugas taman bermain berhamburan menuju jatuhnya kereta. Tidak ada yang selamat, 30 orang termasuk Leah dan Lio tewas dengan masih terbelit sabuk pengaman. Leah dan Lio yang duduk paling depan menjadi korban paling parah, Leah kehilangan kepalanya sementara kedua tangannya memeluk Lio erat, sedangkan kaki Lio putus. Tanah jatuhnya kereta itu dibanjiri darah serta organ-organ tubuh yang berceceran.
Clarissa menghabiskan es krimnya, lalu tertawa bahagia seolah baru saja menonton film komedi.
"Wahana yang menyenangkan, bukan?"
The end
KAMU SEDANG MEMBACA
The Psycho Minds
NouvellesCerita one-shoot dari berbagai sudut pandang seorang psikopat. Satu pesan moral dari novel ini, Semua orang memakai jubah pencitraan dan topeng kemunafikan untuk menutupi keburukannya. Pesan dari author, hindari makan sambil membaca cerita ini. Ce...