Manusia, mahkluk yang pintar namun serakah, menciptakan sesuatu kemudian sesuatu itu yang perlahan memusnahkan mereka.
Lalu apa yang tersisa selain penyesalan?07.00 PM
"Hei pergi kemana?" Seorang pria bertanya pada wanita berpakaian kekurangan bahan.
"Clubbing," jawab wanita itu.
"Masuklah, tidakkah kau dengar pemerintah menyuruh tinggal di rumah?"
Wanita memutar matanya.
"Itu hanya bualan. Lihatlah, negara kita aman dari segala macam virus." Wanita itu pergi dengan taksi yang sudah menunggunya dari tadi.
07.30 PM
"Mengapa jalanan begitu sepi? Apa anda tersesat?" tanya wanita itu pada supir taksi.
"Hanya orang bodoh, nona. Keluar rumah kondisi seperti ini." jawab sang supir taksi. Wanita itu tak senang dengan sindiran supir itu.
"Jaga bicara anda, supir. Orang miskin seperti anda tidak tahu bersenang-senang." tutur sang wanita.
Supir itu tertawa, "anda salah, nona. Saya sedang bersenang-senang." Supir itu mengeluarkan pisau.
"Ap --ARGGHHHH!!!" Wanita itu menjerit ketika mata pisau itu bersarang pada mata kirinya.
"Ah, nona. Ini lebih menyenangkan daripada diskotik..." Sang supir menggerakan pisaunya hingga ke leher wanita itu. Hingga kulitnya terkelupas.
Sang wanita tak berhenti menjerit sakit yang menjalar keseluruh tubuhnya.
"Berisik sekali kau!"
Sret
Supir itu menusuk tenggorokan sang wanita hingga teriakan wanita itu tak terdengar lagi.
Tak sampai disana, ia menguliti bagian wajah wanita itu lalu memutilasi sang wanita hingga terbagi beberapa potong kemudian membuang jasad wanita itu.
Supir itu tertawa dan pergi dari situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Psycho Minds
ContoCerita one-shoot dari berbagai sudut pandang seorang psikopat. Satu pesan moral dari novel ini, Semua orang memakai jubah pencitraan dan topeng kemunafikan untuk menutupi keburukannya. Pesan dari author, hindari makan sambil membaca cerita ini. Ce...