Genius Doctor : Black Belly Miss versi Bahasa Indonesia

Bab 279-288

    Bab 279: “Tamparan Kelima (1)”

Ke Cang Ju berdiri, punggungnya membungkuk dan matanya menyipit saat dia menatap kedua pemuda itu, bibirnya yang gelap melengkung di busur yang kejam. Dia memegang tangannya dan dua rantai panjang terlepas dari lengan bajunya yang besar. Dia mengamankan rantai di sekitar perut Qiao Chu dan Jun Wu Xie, menyeret pasangan tak sadarkan diri itu menuju ruang bawah tanah.

Setelah dia pergi, bayangan hitam lincah tergelincir dari balik guci obat di atas rak dan mengikuti, tubuh kecilnya nudah menyatu dengan kegelapan ketika meresap dalam terowongan yang mengarah ke ruangan.

Di ruang bawah tanah yang dalam, bau darah yang memuakkan merembes ke seluruh tubuh, bercampur dengan bau rempah yang kuat menyerang indera penciuman seseorang.

Suara bel yang tajam mengikuti Ke Cang Ju saat berjalan ke depan, dua murid Hidden Cloud Peak yang menyibukkan diri di dalam ruang bawah tanah segera menjatuhkan tugas di tangan dan pergi ke Ke Cang Ju saat mereka mendengar dia datang.

"Guru." Kedua murid itu membungkuk dengan hormat.

Ke Cang Ju melepaskan rantai di sekitar Jun Wu Xie dan Qiao Chu, berkata kepada dua murid. "Bawalah mereka."

"Ya guru."

Para murid memungut kedua pemuda dan membawanya ke papan kayu di samping.

Dua bunyi keras terdengar saat para pemuda dilemparkan ke papan kayu.

“Bersihkan mereka dengan benar. Saya punya obat baru untuk diuji pada mereka.” Ke Cang Ju mengeluarkan suara dingin saat dia berbalik untuk berjalan lebih jauh ke dalam.

Di dalam ruang bawah tanah yang remang-remang, obor-obor itu berkedip, pemuda berwajah cantik itu tergantung di dinding, wajahnya pucat. Dia tidak bergerak, dan sepertinya dia bisa mati.

Ke Cang Ju mengangkat sendok air dari ember dan memercikkannya ke pemuda itu.

Air dingin mengigit membangunkan pemuda yang tidak sadarkan diri, dia mengangkat kepalanya perlahan-lahan, matanya berkilau dengan jejak kebencian, tahi lalat air mata kecil di bawah matanya menunjukkan dengan jelas di wajahnya.

“Saya bisa melihat Anda masih sangat bersemangat. Itu bagus. Mari mainkan permainan yang berbeda hari ini.” Ke Cang Ju tertawa terbahak-bahak, menarik tongkat tipis dari ember yang diisi dengan cairan lengket berwarna hitam. Tongkat itu direndam dengan cairan hitam berkilau gelap di dalam cahaya api yang remang-remang, duri tertanam di sepanjang gagangnya.

Pemuda ini berasal dari kelompok rekrutan baru sebelumnya yang dibawa ke Hidden Cloud Peak bulan lalu. Yang lain dari kelompok yang sama, sudah meninggal di bawah tangannya. Pemuda ini memiliki kekuatan hidup yang luar biasa dan vitalitasnya jauh melampaui semua yang lain. Bahkan setelah penyiksaan lebih dari dua minggu, dia tetap hidup.

Tongkat yang direndam dalam cairan hitam beracun, menebas tubuh tinggi pemuda yang langsing, setiap goresan yang tersisa dengan mencolok menghantam luka merah dari duri yang menusuk dagingnya. Cairan racun hitam menempel di luka, dan luka merah berdarah segera berubah menjadi ungu gelap.

“Ini adalah tongkat beracun yang tumbuh hanya di Gunung Roh Timur, aku mengumpulkan dan membenamkan mereka ke dalam jus Rumput Hati Mengerikan. Kait berduri beracun mungkin tajam, tetapi agak rapuh. Mereka putus dengan mudah hanya setelah beberapa penggunaan dan kehilangan keefektifannya. Tapi ketika itu direndam dalam jus Rumput Hati Mengerikan, ini akan mengeras dan memperkuat kait berduri, membuat mereka luar biasa kuat dan meningkatkan kualitas racunnya dengan kuat.” Ketika dia terus memukul, Ke Cang Ju terbenam dalam 'ajarannya' mengoceh dengan suara seraknya.