2

20 0 0
                                    


"Ry?"

Sudah kuduga. Ia akan seperti ini. Ia mendekati mejaku. Lalu dengan santainya duduk di depanku.

"Apa kabar Ry? Btw aku duduk di sini ya? Sambil nunggu pesanan belum datang nih."

Karla terlebih dulu mengulurkan tangan kanannya kehadapanku, ku sambut dan sontak menarik nafas panjang. Ia masih seperti ini ternyata. Ramah. Hangat. Santai. Ah.

"Baik, Kar. Kamu gimana?"

"Sama Ry, baik juga hehe kamu sering main ke sini? Aku baru pertama kali loh ke sini. Diany yang bilang kalo Cappucino di sini enak banget. Aku mau buktiin aja kalo Diany ga sekedar jual kerjaan dia. Dia marketing disini, lho Ry!"

Iya Kar, aku tahu. Aku yang memintanya kerja di sini. Ternyata lagi, Kamu masih seantusias ini ya Kar kalo urusan cerita. Ada aja cerita kamu.

"Oh ya? Tapi kok gaada aku liat Diany di sini?"

"Bentar lagi katanya, katanya kalo jam segini bosnya suka nangkring di sini buat mantau dan kadang salah-salahin kerjaan dia padahal ga salah-salah amat jadinya dia keluar aja dengan alasan ketemu klien. Eh aku ngomognnya kegedean ga sih, semoga gaada bosnya ya di sini"

Tertawamu, Kar. Hangat sekali.

"Nanti salamin ya ke Diany."

"Oke, Ry. Eh kenapa gak gabung aja ntar?"

"Gapapa, Kar. Aku kebelakang bentar ya."

"Bye, Ry"

Masih saja kamu selucu itu, Kar. Aku cuma ke toilet pun kau lambaikan tangan.

Selamat, Karla!Where stories live. Discover now