Selesai membaca cerpen yang dituliskan oleh May, kini tiba saatnya aku memberikan review:
"Bingkisan Cinta Dari Tanah Suci"
Sebuah review:Sejak kuliah di Yaman saya suka membaca kitab-kitab sastra Arab, salah satu kitab sastra yang sering saya baca di Maktabah Imam Syafi'i adalah Kitab Mashori'ul Usysyaq karya: Syeikh Jakfar Bin Ahmad As-Sarroj Al-Qori Al-Baghdadi (w. 500 H) yang berisi tentang ratusan kisah cinta yang memilukan dengan sebagian besar kisahnya berakhir pada kematian sang pencinta lantaran cinta tak sampai dan sebagiannya tenggelam dalam cinta kepada Sang Kholiq.
Nah, ketika membaca Bingkisan Cinta Dari Tanah Suci karya Maymunah ini, saya benar-benar seperti sedang menyelami samudera cinta yang dihadirkan oleh Al-Baghdadi dalam Mashori'ul 'Usysyaqnya.
Deskripsi suasana hati yang begitu mendalam, menghadirkan pembaca
sebagai tokoh utama dalam cerita yang memilikukan itu. Cinta,sebagaimana disebutkan Ibn Hazm dalam Thouqul Hamamahnya:
"Awalnya adalah canda dan akhirnya adalah keseriusan", "Cinta adalah
penyakit yang pengidapnya sukar untuk disembuhkan."
Begitulah adanya Cinta. Bahkan, ketika Ibn Hazm (w. 456 H/1063 M) kehilangan cinta pertamanya, selama tujuh bulan ia tak berganti baju, sedangkan air matanya terus terkuras untuk menumpahkan kesedihannya. Aku kira awalnya itu hanya kisah dalam dongeng. Ternyata
seorang Ulama sekelas Ibn Hazm yang melahirkan 400 karya tulis ilmiah
dalam berbagai fan ilmu agama juga mengalaminya. Dan, ternyata tak jauh
dari itu temanku yang satu ini juga mengalaminya.
Dia berupaya menggoreskan luka di hatinya dengan tinta air mata. Setiap pembaca terhanyut dalam derasnya aliran kerinduan yang memilukan sang penulis. Cinta yang susah untuk ditafsirkan. Cinta yang
ujungnya adalah kenestapaan.
Penulis mempunyai karakter yang kuat dalam menuliskan cerita cinta ini. Yah, ini adalah kisah nyata. Bukan sekedar nyata, akan tetapi kisah itu dialami langsung oleh sang penulis.
Harapan besar saya kepada Maymunah yang saya hormati:
"Teruslah menulis. Luapkanlah segala isi hatimu dalam tinta-tinta emas
yang kau miliki. Tulisanmu sangat berkarakter dan sangat kuat. Mampu
membawa pembaca tenggelam dalam konflik cerita. Meminjam istilah yang
digunakan Mas Brili Agung dalam Kitab Penyihir Aksara: "Mengubah sakit hati menjadi royalti,” potensi yang sudah ada pada diri Maymunah sudah sangat bagus, terlebih jika dikembangkan lagi. Dan, andai kata Maymunah sudi untuk berbagi isi hatinya dengan pembaca, kami akan
sangat menunggunya.
Saran kami: "Tulislah cerita itu dalam novel. Tinggal ganti identitas semua tokoh yang terlibat. Hal terpenting dalam cerita adalah pesan yang disampaikan dan karakter tokohnya. Kami akan merindukan
tulisan-tulisan Maymunah. Teruslah berkarya. Karena anak muda kita butuh sentuhan nafas cinta. Cinta yang sebenar-benar cinta yang mengantarkan kita kepada cinta-Nya."
Akhir kata. Saya sangat terkesan dengan Bingkisan Cinta Dari Tanah Suci. Saya harap cerpen ini dikembangkan menjadi sebuah novel dan bisa dinikmati oleh para pembaca. Saya yakin novelnya akan laris manis.
Kalau boleh berkomentar : "Goresan jemari Maymunah itu sangat menggugah dan menyihir. Sedikit saja dipoles dan sedikit keberanian, maka insya Allah manfaatnya akan dirasa banyak pembaca."Salam Literasi!
Imam Abdullah El-Rashied
Mukalla – Yaman.
***Hari sudah beranjak senja. Gerombolan gagak menari-nari di angkasa. Mereka bersama-sama pulang ke sarang masing-masing. Di pepohan, tiang listrik, dan atap-atap rumah. Mereka suka membuat sarang di tempat-tempat yang tinggi. Suara kiacauan yang memekakkan telinga.
Langit berwarna merah muda, sedangkan mentari nyaris tenggelam di ufuk barat.
Pesan itu sejak tadi pagi sudah aku kirimkan pada May. Aku masih menunggu apa reaksinya akan review yang aku tuliskan tentang cerpen yang berisi tentang hikayat cintanya. Kini senja berganti malam.Bintang-gemintang hadir memenuhi langit Mukalla. Gemuruh ombak di lautan begitu jelas terdengar di asrama. Yah, jarak asrama ke pantai hanya 200 m. Wajah laut begitu jelas jika dipandang dari balik jendela. Dan kini, saat semesta mulai meredup sedangkan rembulan tiada menyapa, balasan itu masuk memenuhi puluhan pesan WA yang belum kubaca. Yah, itu adalah pesan dari May.
“Terimah kasih untuk review terhadap cerpen saya. Sebenarnya saya bukan seseorang yang mapu membuat sebuah kata-kata yang bisa menyihir pembaca. Hanya saja dulu tanpa sengaja saya menulis cerpen itu sebagai hadiah perpisahan untuk teman saya. Dan, kemudian banyak yang berangapan cerpen itu mampu dikembangkan menjadi novel.”
“Cerpen itu adalah sebagian kisah nyata yang saya alami.
Semenjak mengenal teman saya, saya suka mengungkapkan isi hati saya melalui puisi. Dari situlah banyak yang berangapan saya bisa menulis.
Namun saya tidak ada niat untuk membuat banyak karya tulisan. Cerpen “Bingkisan Cinta Dari Tanah Suci” itu adalah kisah nyata yang saya alami. Ada banyak cerpen cinta yang saya tulis. Sebagiannya hilang entah kemana. Dan, sebagiannya ada yang menjiplaknya. Mohon do‟anya saja jika saya bisa mengenalkan dan mengembangkan karya-karya saya kepada anak bangsa.” Pungkas May dalam pesan yang sudah aku tunggu seharian ini.
Amunisi yang sudah kusiapkan sejak awal, perlahan aku tembakkan satu persatu. Menunggu momen yang sesuai. Yah, sejak dulu dunia motivasi adalah kesukaanku. Aku suka memotivasi orang yang sedang terpuruk, lantas mengajaknya untuk bangkit. Karena aku tahu, hidup penuh beban itu tidaklah enak, terlebih menjadi beban hidup orang lain. Lantas kulayangkan pesan atas tanggapannya kepada review yang aku berikan:“Yang menilai seseorang mampu bukanlah dirinya sendiri, tapi orang lain. Terkadang seseorang kekeuh untuk menyimpan satu hal. Yang entah "Ingin menenggelamkannya" atau segan untuk mempublikasikannya. Padahal semua bisa disetting ulang karakter dan lokasi ceritanya. Sebuah cerita terkadang bisa merubah total gaya dan pegangan hidup seseorang. Andai kata kau sudi dan kuharap demikian untuk bisa diterbitkan, suatu saat nanti. Insya Allah banyak yang akan belajar cinta darimu.”
“Sepertihalnya Buya Hamka dengan Kapal Vander Wijcknya yang sudah populer sejak 1930-an. Kisahmu tak jauh berbeda dengan apa yang dialami Zainuddin, di mana Hayati yang ia cintai malah menikah
dengan orang lain. Zainudin sakit selama berbulan-bulan. Lantas ia bangkit, menjadikan sakit hatinya sebagai novel. Awalnya ia menulis "Terusir". Ternyata buku itu sampai ke tangan Hayati. Hayati sangat
paham alur cerita dan siapa tokoh di balik cerita itu. Hingga akhirnya cerita itu disempurnakan menjadi "Tenggelamnya Kapal Vander Wijck."“Besar harapan saya artikel yang setebal 500 halaman itu bisa diterbitkan secepatnya. Pun kalau masih sungkan untuk menerbitkan, silahkan gunakan nama pena yang tak seorangpun mengenalmu, itupun setelah merubah semua karakter dan lokasi dalam cerita.”
“Saran saya: Bacalah "Kitab Penyihir Aksara" agar kau menemukan 7 Purnama yang hilang dalam dirimu. Tahu kah kau tentang J.K. Rowling? Milioner yang melahirkan maha karya Harry Potter yang
pada terbitan jilid terakhirnya yakni ke-7, laku 2 juta copy kurang dari 24 jam. Dia berkisah: "Andai Ibu saya tak meninggal, Harry Potter takkan pernah lahir."
“Salah satu Monster di Harry Potter bernama Dementor, dia adalah Monster Pemangsa Kebahagiaan. Dan, karena rasa sedih kehilangan yang mendalam terhadap seorang Ibu, Harry Potter benar-benar lahir dan diterima oleh semua pembaca di dunia, dari anak-anak hingga dewasa. Siapa yang tak suka Harry Potter?”
“Tambahan: Presmis utama Harry Potter adalah: "Kisah seorang anak lelaki yang ingin membalaskan dendam kepada pembunuh ayahnya, sayangnya pembunuhnya adalah Pangeran kegelapan dengan sihir terkuat". Dari premis itulah berkembang 7 jilid novel terlaris sepanjang
sejarah perbukuan dunia.”
“J.K. Rowling akrab dipanggil Jo. Dia seorang wanita yang depresi berat lantaran kematian Ibunya. Nasibnya tak beda jauh
denganmu.“Kutunggu karyamu siap dicetak. Dan, pastinya semua pembaca setiamu juga menunggu. Akankah kau menggadaikan harapan para pembaca setiamu?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Hakikat Cinta
Romance"Hakikat Cinta" Oleh: Imam Abdullah El-Rashied FB | IG | TW | TG | WP | YT @elrashied_imam elrashied.wordpress.com Kelanjutan dari "Mendadak Ke Tarim" Sebuah penafsiran lama akan hakikat dan makna cinta dalam konteks kekinian. Dilengkapi kajian Al-Q...