Di chapter ini latarnya udah tahun 2013 yaa
🍃
🍃
🍃
J
honny kira setelah ia membonceng Ten waktu itu, ia akan sedikit lebih dekat dengan Ten. Namun nyatanya tidak. Bahkan terhitung sudah 2 bulan sejak hari itu. Jhonny juga sekarang sedang sibuk-sibuknya mengurus pendaftaran ke SMA. Ia memutuskan masuk ke smanda, memang sih nemnya bisa menembus smansa, tapi smansa terlalu jauh dari rumahnya. Mungkin ada sekitar 1 jam jika naik motor.
"Ma, aku ke rumah temenku dulu ya. Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam. Pulangnya jangan kemaleman,"
"Iya ma,"
Jhonny mengeluarkan motornya dari dalam garasi. Hari ini ia berencana pergi ke rumah Eunha. Bukan hanya dirinya saja, ada juga beberapa teman sekelasnya yang lain juga. Itung-itung main bersama sebelum mereka menjadi anak SMA.
🍃
🍃
🍃
"UNA!!" Jhonny dan beberapa temannya yang sudah ada di rumah Eunha sedikit terlonjak saat mendengar teriakan melengking dari luar rumah.
"MASUK!" Eunha balas berteriak.
"Wah, ada apaan nih rame-rame?" Sudah Jhonny duga. Dari suaranya yang melengking saja Jhonny sudah tau bahwa itu Ten. Lelaki mungil yang beberapa bulan terakhir selalu memenuhi pikirannya.
"Naon weh kepo sia mah!" (Apa aja, kepo lu mah!) Jawab Eunha sewot.
"Anying teh!" Kedua bola mata Jhonny membola mendengarnya. Dia yang sudah akan memasuki jenjang SMA saja tidak berani berkatasa sekasar itu. Paling-paling ia mengatakan 'anjir'. Tapi Ten? Ia bahkan masih kelas 7!
"Bahasa lu jaga. Lu lagi depan kakak kelas," Eunha mengingatkan.
Ten mengedikan bahunya acuh, kemudian ia mengambil satu kaleng biskuit waktu bagus untuk di makan. Tanpa meminta izin tentunya.
"Kenapa sih pada ngeliatin? Mau?" Ten menyodorkan kaleng itu kedepan. "Gamau nih?" Tanya Ten saat tak ada seorang pun yang mengambil biskuit daru dalam kaleng. "Yaudah gua aja yang makan," kemudian Ten melanjutkan memakan biskuitnya dengan santai.
'Attitudenya jelek banget astagfirllah,' Jhonny menggumam dalam hati.
Namun bukannya ilfeel, Jhonny malah lebih penasaran pada sosok lelaki mungil yang kini tengah memakan biskuit dengan santai. Sepertinya akan menyenangkan jika ia mengenal Ten lebih dekat.
Tanpa Jhonny ketahui, ia akan menyesali pemikirannya itu di masa depan.
🍃
🍃
🍃
Jhonny baru saja pulang dari rumah Eunha. Sekarang sudah pukul 5 sore. Dia berencana untuk mandi sebelum menanyakan sesuatu pada Eunha.
Sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak tadi. Bahkan saat di jalan pun ia memikirkan ini. Ia begitu penasaran, sampai rasanya ia ingin bertanya langsung pada orang itu, namun ia tidak memiliki keberanian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Johnny
De TodoHanya kisah antara si kerempeng galak Ten dan kekasihnya yang berbadan besar tapi bucin.