Ada kilatan marah di mata pria itu. Tangannya menggepal kuat. Lagi, untuk yang kesekian kalinya, wanita yang kini berdiri dihadapannya ini mengulang kesalahan yang sama.
"Bukankah sudah kukatakan beribu kali padamu. Kalau kau tidak boleh keluar dari rumah ini selangkah pun Hwang!"
Wanita dengan rambut hitam berponi itu hanya menunduk diam. Menerima dengan pasrah kemarahan sang pria.
Ia benar-benar tidak mengerti. Kenapa si pria membuat peraturan seperti itu untuk dirinya.
'Tidak diperbolehkan keluar rumah walau hanya selangkah kaki saja'
"Tapi aku hanya ingin---"
Ucapan wanita itu terpotong karena bentakan yang keluar dari mulut si pria.
"Ingin apa! Tidak ada alasan apapun yang bisa kuterima! Aku melarangmu untuk keluar rumah! Dan kau harus menurutiku! Ingat Hwang! Aku ini suamimu!!!!!"
Wanita bernama Hwang itu berjengit kaget. Bentakan pria yang berstatus sebagai suaminya itu tidak main-main. Ia bahkan memundurkan langkah kakinya perlahan.
"Aku istrimu Jeon! Aku bukan seorang tahanan! Kenapa kau menahanku didalam rumah ini!" Kali ini ia ingin mencoba melawan. Meluapkan segala pertanyaan yang selama ini muncul dihatinya. Ia bukan seorang tahanan. Ia seorang istri. Tapi kenapa ia diperlakukan seperti ini oleh pria ini ? Apa alasannya ?.
Plakkk
Wanita itu merasakan pipinya terasa panas. Berdenyut nyeri. Perlahan ia menyentuhnya dengan kedua tangannya sambil menatap tak percaya kearah sang suami yang kini terlihat merasa bersalah.
"Hwang ma-maaf... Ak-ku tidak bermaksud menamparmu. A-aku..." Pria itu menatap tangannya yang tadi mendarat dengan mulus di pipi sang istri. Merasa bersalah atas apa yang telah ia perbuat.
"Kau keterlaluan Jeon Jungkook!!!" Wanita itu berlari kearah kamar. Membanting pintu dengan cukup kuat sambil berusaha untuk tidak menangis dihadapan sang suami.
"Sinb maafkan aku!!!!" Pria berambut cokelat itu. Jungkook. Menggedor-gedor pintu kamar yang baru saja tertutup dengan menggebu-gebu. Perasaannya kini campur aduk.
"Sinb! buka pintunya!!!"
Tidak ada jawaban sama sekali. Pintu kamar tidak juga kunjung terbuka. Yang Jungkook dengar malah isak tangis sang istri.
"Sinb aku mohon...ak-aku terbawa emosi tadi...."
"Kau memperlakukanku seperti seorang tahanan dirumah ini Jeon Jungkook. Dan sekarang kau menamparku ? Lagi untuk yang kesekian kalinya" suara Sinb parau bercampur isak tangisnya. Ia tidak mengerti kenapa suaminya memperlakukannya seperti ini. Melarangnya untuk keluar dari rumah tanpa alasan yang jelas. Apabila ia melakukan kesalahan dan melanggar perintah Jungkook sedikit saja. Pria itu akan membentaknya habis-habisan bahkan tak jarang 'main tangan' seperti yang terjadi barusan. Dan setelahnya Jungkook akan meminta maaf dan memohon sambil merasa sangat bersalah atas apa yang telah ia lakukan. Tapi kemudian mengulanginya lagi.
"Aku minta maaf... Aku janji tidak akan memukulmu lagi... Maafkan aku ehm ? Buka pintunya.... Kumohon. Aku menyayangimu..." Jungkook memujuk, mengetuk pelan pintu kamar sang istri.
Kembali, tidak ada jawaban dari dalam sana. Yang ia dengar Sinb yang semakin menggugu. Dan pintu yang tidak kunjung terbuka juga.
Jungkook mendengus, mengusap wajahnya dengan kasar. Kesabarannya sudah habis. Emosinya sudah meluap hingga keubun-ubun.
"HWANG SINB! BUKA PINTUNYA SEKARANG JUGA!!!!"
"KAU TAHU APA YANG AKAN TERJADI JIKA AKU MEMBUKA PINTU INI SECARA PAKSA!!!"
Sinb tetap tidak menjawab ataupun membuka pintu. Wanita itu sepertinya benar-benar mencari masalah dengannya.
Jungkook menerjang pintu kamar itu dengan cukup kuat. Menggunakan tenaga bercampur dengan emosi yang mendidih.
Brakkkk
Pintu terbuka. Tenaganya memang sekuat itu.
Sang istri terpelanting hingga tersungkur didekat tempat tidur.
Nyeri mulai terasa disekitar punggungnya karena tadi ia bersender dibelakang pintu.
Suaminya benar-benar marah dan terlihat seperti monster saat ini.
Sinb bodoh karena mencari gara-gara lagi. Ia harus menerima hukuman dari sang suami. Padahal nyeri dipipi bekas tamparannya tadi saja belum hilang.
Sinb merangkak dan berpegangan pada kaki tempat tidur sebelum Jungkook menyuruhnya berdiri dengan menarik rambut hitam panjangnya.
"Akh..." Wanita itu meringis.
"Kau melawanku ?"
"Ma-af..." Sinb melirih dengan air mata yang terus keluar.
"Jungkook kumohon---"
"Jangan seperti ini... Jangan pukul aku... Aku sedang hamil.... Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anak kita"
"Apa peduliku? Mau kau sedang hamil ataupun tidak. Aku tidak peduli sama sekali" Tarikan tangan Jungkook dirambut Sinb semakin kuat. Rasanya seperti akar-akar rambut Sinb ingin tercabut dari kulit kepalanya.
Dan setelahnya tidak ada lagi kalimat yang terdengar diantara keduanya. Yang ada hanyalah suara Sinb yang meringis karena menahan sakit atas apa yang dilakukan suaminya.
LynCony🐰🌸
Harusnya judulnya, Sinb si korban kdrt😂😭
![](https://img.wattpad.com/cover/144507133-288-k373407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwang Sinb [ Short Story ]
Short StoryA story about Hwang Sinb🍳 30 April 2018 ©LynCony🐰🌸