Sinb's Husband [3/4]

1.6K 265 58
                                    


Sinb memasukkan sepotong roti cokelat kedalam mulutnya, wanita itu kemudian meminum segelas susu hamil rasa cokelat yang telah ia buat sambil sesekali menatap Jungkook yang duduk diseberangnya. Pria itu menyantap sarapan dengan mata yang terfokus pada layar ponsel.

"Jungkook..." Sapa Sinb takut-takut.

"Apa ?" Jawab Jungkook dingin, tanpa melihat kearah Sinb.

Sinb menelan ludah, membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Ia tidak boleh salah bicara. Sedikit saja salah bicara akan berujung membuat mood Jungkook tidak bagus, dan itu sama saja dengan bunuh diri.

"Apa hari ini kau kerja ?" Tanya Sinb.

Jungkook tak lagi memandangi layar ponselnya. Pria itu akhirnya menatap sang istri "Iya, hari ini aku kerja. Aku akan berangkat ke Busan dan pulang malam" jawabnya.

Sinb mengangguk paham. Sebenarnya ia juga tidak tahu jenis pekerjaan apa yang dilakukan Jungkook. Suaminya itu hanya bekerja beberapa kali dalam seminggu dan selalu berangkat keluar kota. Sinb merasa terlalu banyak rahasia diantara mereka berdua. Apa itu cuma perasaannya saja ? Apa perasaan itu muncul karena ia yang kehilangan memori ingatannya ? Sinb yang dulu pastilah tahu pekerjaan apa yang dilakukan Jungkook.

"Kau harus istirahat dan makan dengan benar. Jangan tidur terlalu larut karena menungguku pulang." Ucap pria itu lagi.

"Iya" cicit Sinb.

"Obati luka diwajahmu dengan salep yang telah aku beli"

Sinb mengangguk. Hebat sekali suaminya ini. Ia yang membuat luka, ia pula yang ingin menyembuhkannya.

Jungkook tiba-tiba berdiri. Sepertinya pria itu telah selesai dengan kegiatan sarapannya. Jungkook meraih tas hitamnya dan juga kunci mobil. Sinb ikut-ikutan berdiri, padahal sarapannya belum habis. Rotinya masih tersisa separuh.

"Habiskan sarapanmu Sinb..."

"Akan kuhabiskan, aku hanya ingin mengantarmu sampai depan dan memberikan ini..."

Sinb memberikan kotak bekal pada Jungkook, gadis itu kemudian tersenyum manis.

"Terima Kasih..." Jungkook kemudian mengambil kotak bekal itu, ia juga memberikan senyum manis pada Sinb. Setelahnya Jungkook melingkarkan tangan pada pinggang istrinya itu. Mengajaknya untuk kepintu utama, Jungkook harus segera berangkat sekarang.

"Aku pergi dulu..." Ucap Jungkook sesaat setelah mereka telah sampai di ambang pintu.

"Ehm..."

Jungkook mendaratkan sebuah kecupan hangat didahi Sinb. Pria itu kemudian mengelus rambut istrinya dengan sayang.

"Ingat semua larangan-larangan yang telah aku ucapkan. Jangan pernah kau membantahnya selama aku pergi. Kau harus diam dirumah dan tidak boleh keluar sejengkal kaki pun"

Sinb mengangguk dengan takut. Meskipun Jungkook mengucapkannya dengan nada sayang tapi itu tetap terasa mencekam.

Jungkook berjalan masuk kedalam mobil, dan tidak berapa lama kemudian mobil bewarna hitam tersebut pergi meninggalkan pekarangan rumah. Sinb mendesah pelan.

"Apa yang sebenarnya terjadi Jungkook ? Potongan cerita apa yang tidak aku ketahui ?"

Wanita itu kemudian membalikkan tubuhnya, kembali masuk kedalam rumah dan mengunci pintu. Ia dengan patuh mengikuti perintah suaminya.


🐰🐶🐰🐶


Sudah berapa kali Sinb menekan-nekan remote dan mengganti channel tv. Ia sungguh merasa bosan. Tak ada pekerjaan yang bisa dilakukan. Dan ia hanya boleh berada didalam rumah saja. Jika ia melanggar perintah Jungkook dan suaminya itu mengetahuinya maka habislah sudah.

Hwang Sinb [ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang