Oktober tahun ini menjadi lebih berarti ketimbang sebelum-sebelumnya bagi seorang Kim Jungkook. Proses lahiran semakin dekat, suami semakin siaga, kebahagiaan semakin menjadi.
"Pa, punggung sama perutku makin nyeri."
Pukul tujuh lewat enam belas malam, Jungkook kembali merengekan hal yang sama kesekian kalinya.
Taehyung sebagai suami yang siap siaga mengelus punggung mulus sang Istri dengan minyak kayu putih sambil dipijit pelan.
"Sabar ya, Ma. Kata dokter ini wajar kalo kandunganmu udah sembilan bulan."
Jungkook hanya mengangguk pelan sambil sesekali kembali mengeluh. Malam ini Ia benar-benar lemas; muntah berkali-kali, seluruh bagian tubuhnya terasa pegal, nafsu makan berkurang.
"Tae, kalo nanti mereka lahir, kamu terima apa aja jenis kelamin mereka, 'kan?"
Taehyung tersenyum pelan dibalik punggung Jungkook yang membelakanginya. Ia membubuhi kecupan halus di bahu sempit sang Istri dan bergumam pelan, "iya, sayang. Aku pasti bakal sayang mereka, apapun jenis kelaminnya."
Jungkook terhenyuh; bersyukur kepada Tuhan telah diberikan suami segini manis dengan segala kesempurnaannya.
Beberapa detik hening, sebelum Jungkook merasa perutnya tiga kali lebih sakit dari sebelumnya. Ia merengek kuat, dan Taehyung total khawatir.
"T-tae, p-perutkuㅡ"
Jungkook memotong ucapannya sendiri saat dirasa sakitnya yang sudah kelewat batas; benar-benar sakit.
Taehyung dengan sigap langsung menggendong Jungkook saat melihat cairan bening menetes dari area pribadi Jungkook.
Setelah menyalakan mobil, Taehyung membaringkan sang Istri di kursi belakang sebelum beranjak ke kursi kemudi dan menjalankan mobil menuju rumah sakit bersalin pilihan mereka sejak dulu.
"P-pa, sakit bangetㅡ" Jungkook berucap putus-putus.
Taehyung kepalang cemas. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mengendarai mobil dengan cepat namun tetap aman.
"Tahan, sayang. Demi anak kita, tahan oke? Kita udah deket."
Taehyung memarkir asal mobilnya di depan gedung rumah bersalin, lalu membawa turun sang Istri yang kini sudah setengah sadar.
"Sus, tolong istri saya mau lahiran!"
Jungkook dibawa menuju ruang operasi bersalin, sementar Taehyung di perintah suster untuk tetap menunggu di depan ruang bersalin.
Para sahabat dan keluarga mulai berdatangan. Sebagian dari mereka mencoba menenangkan Taehyung yang kelewat khawatir saat ini.
Dua setengah jam berlalu, malam semakin larut, belum ada tanda-tanda persalinan selesai, sampai lampu diatas ruang operasi berubah tanda.
Taehyung beranjak mendekati sang Dokter, "Dok, gimana keadaan istri sama anak-anak saya?"
Dokter berumur sekitar 40-an itu tersenyum hangat seraya menepuk bahu Taehyung dua kali.
"Anak-anak anda sehat semua, dan saya ada kabar gembira lain."
Taehyung menatap sang Dokter dengan pandangan bertanya.
"Istri anda melahirkan anak laki-laki kembar tiga yang sehat."
Taehyung reflek berucap syukur kepada Tuhan dalam hati. Kedua maniknya berkaca-kaca; terlampau bahagia saat ini.
"Tapi ada satu hal yang ingin saya katakan," ucap Dokter tersebut.
"Kenapa, Dok?"
"Kondisi istri anda kritis saat ini."
-------------------------------
Iya tau ini udah lama banget ga update...Bakal produktif update minggu depan ya, habis UTS kelar semua :"D
Selamat malam dan, happy bornday Park Jimin!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Wife VS Husband | taekook
Fanfiction❝Ada cara lain untuk mengungkapkan 'aku cinta kamu' selain berbuat romantis setiap waktu.❞ Ini kisah pasangan Kim Taehyung dan Jeon Jungkook. Hidup bersama menjalin kasih dengan si Tiga Kembar buah hati mereka. ⋆ . ✦ ˚ . ˚✧ ✵⋆ . ✦ ˚ . ˚...