Kita hanyalah dua orang yang sempat sangat dekat. Namun sekarang kita hanya dua orang asing yang saling berjauhan. Bahkan melempar sapa dan senyumpun adalah hal paling sulit untuk dilakukan.Seiring berjalannya waktu kita hanyalah pusat perhatian yang bungkam. Aku yang sibuk dengan sedihku. Dan kamu yang sibuk dengan metamorfosis kehidupan baru.
Bagiku, bertemu denganmu bukan hanya sebuah kebetulan. Takdirlah yang paling berperan. Ketika aku dan kamu sampai pada hari yang tak pernah ku inginkan, aku menangis sejadi-jadinya. Menggerutu dalam hening. Dan membenci perihal apa-apa yang terjadi.
Ya, kau benar. Hidup bukan hanya memikirkan perasaan sendiri. Tapi, apakah kau memikirkan perasaanku?. Kau hanya bungkam seolah pertanyaanku merupakan pertanyaan paling sulit untuk kau pecahkan.
Hari ketiga belas di bulan september. Hari dimana kau dan aku benar-benar memulai alur baru. Kita berpisah. Eh, tunggu dulu, apakah kita benar-benar berpisah? Atau hanya kau saja yang memisahkan diri?. -dap
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabir Senja
RandomTentang aku, kamu, senja, hujan, dan senyum, serta rindu yang bergemuruh