📖 Bagian Delapan

379 34 0
                                    

Cara Menghindar dari Fitnah Dajjal

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menunjuki pada umatnya mengenai apa saja kiat untuk membentengi diri dari fitnah tersebut. Beliau telah meninggalkan umatnya dengan penjelasan yang amat jelas, malamnya seperti siangnya. Tidak ada yang menyimpang dari petunjuk tersebut melainkan ia akan binasa.

Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan satu kebaikan pun melainkan beliau menjelaskannya. Begitu pula tidak ada satu kejelekan pun yang beliau tidak peringatkan. Di antara yang diwanti-wanti adalah fitnah Dajjal. Karena fitnah yang satu ini adalah sebesar-besarnya fitnah yang ada hingga akhir zaman.

Bahkan setiap nabi selalu memperingatkan dari
fitnah ini, terkhusus Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai penutup
para nabi. Bahasan berikut ini akan mengulas bagaimanakah ajaran Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menunjuki jalan agar terhindar dari fitnah Dajjal.

Pertama: Berpegang teguh dengan ajaran Islam

Modal utama untuk menghadapi fitnah Dajjal adalah dengan mengenal ajaran Islam dengan benar, terutama lebih mendalami nama dan sifat Allah. Karena dengan mengetahui hal ini, seseorang pasti tidak akan tertipu dengan tipu muslihat Dajjal.

Dajjal itu manusia biasa yang butuh makan dan minum, sedangkan Allah tidak demikian. Dajjal itu buta, sedangkan Allah tidak. Tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah di dunia sampai ia mati. Adapun Dajjal bisa dilihat oleh manusia baik
yang mukmin maupun yang kafir. Oleh karena itu, ini merupakan isyarat akan pentingnya iman, apalagi dengan mengenal serta memahami nama dan sifat Allah.

Mengenai hal ini, kita dapat melihat pada kisah yang disebutkan dalam hadits Abu Sa"id
Al Khudri berikut ini:

"Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mùminin menuju ke arahnya lalu
bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, 'Kau mau kemana? '
Mùmin itu menjawab, 'Hendak ke orang yang muncul itu.' Mereka bertanya, 'Apa kau
tidak beriman ada tuhan kami? ' Mùmin itu menjawab: 'Rabb kami tidaklah samar.'
Mereka berkata, 'Bunuh dia.' Lalu mereka saling berkata satu sama lain, 'Bukankah
tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.' Mereka membawanya
menuju Dajjal. Saat orang mùmin melihatnya, ia berkata, 'Wahai sekalian manusia,
inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Lalu Dajjal
memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, 'Ambil dan belahlah dia.' Punggung dan
perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya, 'Apa kau tidak beriman padaku? '
Mùmin itu menjawab, 'Kau adalah Al Masih pendusta? ' Lalu Dajjal memerintahkannya
digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal
berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, 'Berdirilah!' Tubuh itu pun
berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, 'Apa kau beriman padaku?' Ia menjawab,
'Aku semakin mengetahuimu.' Setelah itu Dajjal berkata, 'Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.' Lalu Dajjal
mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi
perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang
itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi
sesungguhnya ia dilemparkan ke surga." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb
seluruh alam"

(HR. Muslim no. 2938).

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang mau belajar Islam lebih dalam serta memperkokoh iman kita. Aamiin

About TauhidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang