📖 Bagian Tiga

1K 76 2
                                    

.
.
.

DAJJAL DI NAMAKAN AL- MASIH.

Dajjal dinamakan Al Masih karena salah satu matanya terusap/ tertutup (artinya: buta
sebelah). Disebutkan pula bahwa ia dinamakan Al Masih karena dia mengusap/melewati bumi selama empatpuluh hari.

Al Masih sendiri kadang ditujukan pada orang yang shidiq (jujur) yaitu 'Isa 'alaihis salam dan kadang pula Al Masih dimaksudkan untuk orang yang sesat lagi dusta yaitu Dajjal yang matanya buta sebelah.

Berita tentang kemunculan Dajjal adalah berita Mutawatir.
.
.

Sebagian hadits mengenai Dajjal telah dikemukakan di atas. Sebagian lainnya di temukan pada bahasan selanjutnya mengenai Dajjal. Intinya, semua hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa di akhir zaman, akan muncul Dajjal. Berita tentang Dajjal ini diriwayatkan dalam riwayat yang amat banyak, sampai derajat mutawatir.

Hadits-hadits yang membicarakan tentang Dajjal pun berasal dari kitab Shahih Bukhari dan Muslim. Oleh karena itu, orang yang meragukan tentang hal ini, dialah yang sungguh aneh.

Al Qodhi mengatakan, "Hadits-hadits yang disebutkan oleh Imam Muslim dan selainnya
mengenai kisah Dajjal benar-benar sebagai Hujjah bagi Madzhab yang berada di atas kebenaran bahwa Dajjal benar adanya.

Dajjal adalah benar-benar manusia. Allah
mendatangkannya untuk menguji para hamba-Nya. Allah memberikan pada Dajjal berbagai ilahiyah (ketuhanan), yaitu dengan menghidupkan mayit yang sebelumnya ia matikan, menumbuhkan tanaman, menyuburkan tanah dan kebun, menjadikan api dan dua macam sungai.

Kemudian Dajjal pun akan mengeluarkan berbagai macam perbendaharaan di dalam bumi, ia akan menurunkan hujan dari langit, dan tanah pun akan tumbuh tanaman. Ini semua dilakukan atas kuasa dan kehendak Allah. Kemudian setelah itu, Allah Ta'ala membuat ia tidak bisa berbuat apa-apa. Namun tidak ada yang bisa membunuh Dajjal dan menghancurkan berbagai urusannya melainkan 'Isa 'alaihis salam.

Allah pun akhirnya mengokohkan hati orang beriman. Inilah madzhab Ahlus Sunnah, keyakinan para pakar hadits, para fuqoha dan para ulama peneliti lainnya."

Mengapa berita tentang Dajjal tidak disebutkan dalam Al- Qur'an ?
.
.

Pertama, Allah Ta'ala berfirman, :

هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّآ أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلٰٓئِكَةُ أَوْ يَأْتِىَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِىَ بَعْضُ ءَايٰتِ رَبِّكَ ۗ يَوْمَ يَأْتِى بَعْضُ ءَايٰتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمٰنُهَا لَمْ تَكُنْ ءَامَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِىٓ إِيمٰنِهَا خَيْرًا ۗ قُلِ
انْتَظِرُوٓا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ

"Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, atau kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. Katakanlah, Tunggulah! Kami pun menunggu."

(QS. Al-An'am 6: Ayat 158)

Padahal dalam hadits disebutkan,

"Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya"

( HR. Tirmidzi no. 3072 dan Ahmad 2/445. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih ).

Hadits ini menunjukkan adanya korelasi dengan ayat di atas, sehingga sangat tepat sekali menunjukkan adanya Dajjal di akhir zaman.

📌 Kedua, Al Qur'an sendiri mengisyaratkan bahwa 'Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman seperti pada firman Allah Ta'ala, :

وَإِنْ مِّنْ أَهْلِ الْكِتٰبِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِۦ قَبْلَ مَوْتِهِۦ ۖ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا

"Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman kepadanya ('Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari Kiamat dia ('Isa) akan menjadi saksi mereka."

( QS. An-Nisa' 4: Ayat 159 )

وَإِنَّهُۥ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ ۚ هٰذَا صِرٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ

"Dan sungguh, dia ('Isa) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (Kiamat) itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus."

( QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 61 )

Jika benar Isa akan turun di akhir zaman dan misi beliau adalah membunuh Dajjal, maka cukup dengan kita menyebut turunnya Isa, itu
menandakan akan munculnya Dajjal. Apalagi antara Isa dan Dajjal sama-sama disebut Al masih.

Inilah di antara alasan mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam Al Qur'an sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani.

📌 Ketiga: Berita tentang Dajjal juga sudah disebutkan dalam ayat Al Qur'an,

Allah SWT berfirman:

لَخَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

"Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

(QS. Ghafir 40: Ayat 57)

إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُونَ

"Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati,"

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 57)

Yang dimaksud dengan penciptaan manusia di sini adalah Dajjal. Sebagaimana yang mendukung hal ini adalah hadits,

"Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal."

(HR. Muslim no. 2946)

🔜☺


Vote & Coment & Share

About TauhidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang