TDP : Takdir macam apa?

19 5 4
                                    



Hujan tidak akan bisa lari dari Bumi karena mereka ditakdirkan, bukan untuk disatukan.

***

Entah sudah berapa lama jari jari Rain mengetuk pada meja kayu jati itu. Situasi macam apa ini harusnya Rain biasa saja, toh dia hanya bertemu dengan Bhumi hanya satu kali itupun karena tidak sengaja telat bersama. Sepertinya juga Bhumi lupa dengan keberadaan Rain dan harusnya juga Rain bersyukur.

Tapi entah sudah berapa kali ia menghembuskan nafas beratnya menahan gugup yang sedang melanda didirinya. Seisi kantin SMA No 1 mendadak sunyi ketika segerombolan cowok masuk.

Salah satu dari mereka yang paling mencolok adalah cowok si bermata biru. Satu satunya cowok yang mempunyai warna mata biru selebihnya cowok lain bermata hitam pekat, itu yang menarik perhatian para cewek seluruh kantin ini.

"Mereka siapa sih?" tanya Rain penasaran.

"Anak kesayangan guru Bp." Ujar Jihan

"Hah?"

"Maksudnya anak yang langganan keluar masuk ruang Bp."

"Anak nakal?"

"Yupp," Kasih yang baru sampai sambil membawa nampan berisi tiga buah mangkok bakso dan dibantu oleh pak Imam, penjual bakso yang membawa tiga gelas air teh langsung duduk ditempatnya dan berterimakasih kepada pak Imam.

"Lo liat," tunjuk Kasih kearah cowok berambut cepak yang berada di sebelah kiri cowok bermata biru dengan matanya. "Dia namanya Raka, atau bisa dibilang Bos anak berandalan itu. Kelas 12 IPS 2. Mukanya sih emang sangar tapi kalo ngomong bikin orang geli sendiri."

"Katanya. "Buat apa ada guru Bp tapi nggak ada anak berandalan disekolah. Kan biar guru itu ada kerjaannya. Lagipula nggak baik makan gaji buta."" Katanya sambil menirukan si cowok cepak a.k.a si Bos berandalan itu.

"Nah kalo cowok yang lagi makan itu namanya Galih. Orangnya emang kalem nggak pernah cari ribut tapi mulutnya kayak minta dicabein. Pedes bener."

"Katanya. "Gak usah urusin hidup gue. Urusin aja hidup lo dulu kayak hidup lo bener aja."" Cerita Kasih panjang lebar seraya mulai memakan baksonya diikuti Rain dan Jihan.

"Nahh. Kalo cowok yang matanya biru seindah lautan itu namanya Bhumi Arkana. Satu satunya anak kelas 11 yang masuk kesegerombolan anak kelas 12 itu." Sekarang giliran Jihan yang bercerita dengan antutias.

Rain menganggukan kepalanya mendengar cerita Kasih dan Jihan sambil menyantap makanannya. Dan sekali lagi kembali, seisi kantin sunyi ketika satu orang cowok masuk dengan tangan kanannya dimasukan kekantong celana berjalan seolah hanya ada dirinya.

"Kalo itu Bintang. Ketua osis SMA No 1 ini," bisik Kasih.

"Tunggu." Potong Rain.

"Biar gue jelasin. Pasti dimana ada Badboy pasti ada juga Goodboy. Secara dia ketua osis pasti otak encer, baik, berprestasi dan juga nggak pernah cari ribut atau anak kesayangan guru guru." Penjelasan Rain membuat Kasih dan Jihan tertawa.

"Ko ketawa?"

"Lo kebanyakan baca Wattpad ya. Dia emang ketua osis, otak encer juga berprestasi tapi dia juga sama aja. Sama sama berandalan," jelas Kasih.

"Bisa dibilang. Bintang itu bertemeng otak encernya sedangkan Bhumi, Raka dan Galih bertemeng kekuasaan karena orang tua mereka salah satu donatur sekolah ini."

Rain menatap lurus. Dimana si cowok bermata biru itu sedang menyantap makanannya sesekali tertawa, entah apa yang mereka tertawakan sampai Rain menatap lekat Bhumi. Mengabaikan makanannya sendiri. Ada hal yang lebih menarik. Bhumi. Sicowok bermata biru yang selalu Rain kagumi.

Ketika Rain menatap lekat Bhumi. Untuk kedua kalinya mata mereka bertubrukan, hal yang membuat Rain menambah lebar mata kucingnya adalah saat Bhumi tadi tersenyum kepadanya walau tipis.

Astaga!!!

Untuk menyembunyikan rona merah yang dipipinya ia menundukan kepalanya dengan menggepalkan tangannya yang membuat kedua sahabatnya heran.

"Lo kenapa Rai?" tanya Kasih heran.

"Nggak pa-pa."

"Tapi, pipi lo merah." jelas Jihan. Rain gelagapan kemudian mencoba untuk tenang.

"Pedes. Tadi kebanyakan kasih sambel."

Kasih dan Jihan menganggukan kepalanya percaya lantas mereka melanjutkan lagi sesimakan yang tertunda. Untung saja mereka percaya dengan mudahnya pikirRain.     

***

(Jihun dan Jihan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jihun dan Jihan)

Diatas sikembar nihh..

Salam dari KekasihRindu...

The dark PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang