Seseorang

86 9 1
                                    

"Kita berada di dalam World Legends."

--0--

"Iya, sudah dipastikan perkataanmu benar." 

"Bagaimana jika kita berteman?" sambung pria tadi.

Perkataannya seketika membuyarkan pikiran Alan. Ia langsung berbalik dan menemukan pria tadi memasang cengiran lebar yang menurut Alan aneh, karena mereka baru saja dipindahkan secara paksa.

"Baiklah." jawab Alan singkat setelah muncul friend request bar di depan wajahnya.

"Gallen?" 

"Yup, seperti yang kau lihat." balas pria bernama Gallen dengan santai.

"Bukankah kau masuk dalam 20 besar teratas saat tahun kemarin?" ucap Alan seperti tak menyangka bahwa ia bertemu dengan seorang Survivor hebat dalam game.

20 teratas yaitu peringkat bagi seorang Survivor yang berhasil mencetak poin tinggi dan masuk kedalam jajaran Survivor terbaik dalam game. ID mereka pun dipajang dalam Hall of Fame di Aula Landmass.

"Iya benar, tapi itu sudah setahun yang lalu. Aku sudah lama tidak memainkan permainan ini." jawab Gallen sembari menerawang ke cakrawala.

"Dan juga kau seorang Knight, lalu dimana perisaimu?." 

Dalam World Legends, para survivor akan dipertemukan oleh beberapa pilihan karakter yang akan digunakannya. Ada Knight, Assasin, dan Archer.

Knight merupakan salah satu karakter terkuat dengan tubuh besar yang biasanya menjadi ujung tombak utama saat penyerangan bersama, karena bertubuh besar serta menggunakan persenjataan berat, seperti kapak, pedang, tombak dan perisai.

Assasin lebih mengutamakan kecepatan saat menyerang, walau bar nyawa-nya tak sebanyak warrior, namun dengan kombinasi dua pedang, Assasin akan memberikan serangan beruntun yang bisa mengurangi HP lawan secara drastis.

Archer, merupakan spesialis untuk serangan jarak jauh. Mereka biasanya ditempatkan di bagian tengah hingga belakang saat melakukan serangan bersama. Skillnya memanah sangat akurat dan bahkan bisa mengurangi HP lawan secara drastis dalam sekali serang.

"Memang, biasanya seorang Knight menggunakan kombinasi pedang dan perisai, namun hal itu biasanya memperlambat pergerakanku." jelas Gallen menanggapi pertanyaan Alan.

"Oh jadi seperti itu." 

Confirm

"Baiklah, untuk sekarang, bagaimana jika kita pergi ke Aula untuk melihat apakah ada informasi tentang hal ini?" ucap Gallen setelah Alan menerima permintaan pertemanannya.

Alan hanya menganggukan kepalanya ringan yang menandakan ia setuju dengan ajakan Gallen. Mereka pun meninggalkan area transfer dan menuju ke perkotaan guna mencari Aula yang dimaksudkan Gallen.

Landmass

Tampak banyak survivor yang berada di dalam kota, kebanyakan dari mereka berbincang satu sama lain mengenai peristiwa Login massal yang membuat mereka semua masuk kedalam game.

"Bagaimana kita semua bisa disini?"

"Entah, mungkin kali ini ada event besar yang akan diadakan."

Terdengar ucapan-ucapan yang terlontar dari survivor lain saat Alan dan Gallen melewati mereka.

"Mungkin memang akan ada event besar yang akan diadakan, tapi kenapa mendadak seperti ini." ucap Gallen menanggapi ucapan survivor yang ditangkap melalui pendengarannya.

"Bagaimana menurutmu?" 

"Eh, aku? Entah aku tak tahu." jawab Alan setengah terperanjat karena pikirannya kalut oleh hal-hal yang berhubungan dengan kejadian ini.

"Apakah ada masalah? " tanya Gallen sambil mendekatkan wajahnya ke arah Alan.

"Tidak ada masalah, aku hanya berpikir, apakah temanku juga ikut Login atau tidak." 

Gallen pun mendekat untuk ikut melihat daftar pertemanan Alan. Terlihat dalam daftar, semua temannya sekarang dalam status online yang menandakan bahwa mereka benar-benar berada dalam game.

"Yah, mungkin memang mereka semua masuk kedalam game ini, dan juga mereka sedang berada di kota ini." ucap Alan.

"Oh itu dia Aula-nya" Gallen tiba-tiba dengan berlari menuju ke Aula.

Melihat Gallen berlari, kaki Alan reflek mengikutinya dari belakang dengan berlari pula hingga ke dalam Aula.

Tampak banyak orang berkumpul di dalam Aula, sebagian besar dari mereka berkumpul melingkar sambil berdiri, membicarakan peristiwa yang baru-baru ini terjadi.

"Sepertinya mereka sedang berkumpul dengan guild-nya masing-masing." gumam Alan melihat sebagian besar survivor yang berkumpul melingkar.

Guild merupakan suatu fitur yang tersedia dalam World Legends, gunanya sebagai wadah bagi para survivor untuk bertukar informasi atau hanya sekedar untuk berkumpul. Bisa dibilang keberadaan guild sangat berpengaruh bagi survivor. Jika ada survivor yang berada dalam guild yang mempunyai peringkat tinggi, dapat dipastikan pula mereka memiliki level yang tinggi.

Brakkk

"Permisi, permisi." 

'Sepertinya aku mengenali suara ini'  batin Alan saat mendengar ucapan seseorang yang baru saja menabraknya.

Alan kemudian berbalik untuk melihat seseorang yang baru saja menabraknya.

'Zirah yang didominasi warna biru-hitam, pedang panjang, kaki ramping, tubuh tinggi, serta rambut pirang dengan tudung di kepala?'

'Tidak salah lagi.'

"Tunggu." ucap Alan sambil menarik kembali seseorang yang dikenalinya.

Orang tersebut terperanjat ketika ada yang menariknya, lantas ia berbalik, namun pada saat yang bersamaan, kesimbangannya hilang, dan ia terjatuh dengan terbukanya tudung yang mulanya menutupi sebagian kepalanya.

"Alan? " ucap orang tadi seperti tak menyangka bertemu sosok yang telah lama ia tak jumpai.

'Sudah kuduga.' 

"Yah, kita akhirnya bertemu lagi."

World LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang