Kota Bandung selalu menjadi kota favorit gue. Karena banyak hal menyenangkan yang bisa gue temui. Dan salah satunya adalah bertemu mood booster gue, Fajar Alfian.
Dia adalah tourguide terbaik, meskipun jahil banget. Tapi bersama dia, bahagia terasa lebih sederhana.
Walau dia termasuk atlet yang sibuk dan sedang naik daun, dia gak sombong. Ya meski dia suka agak genit balesin komen cewek.
Ini yang bikin gue agak sebel sama dia. Padahal konteksnya becanda. Untung gue mah gak cemburuan.
Soalnya kalau Fajar berulah, ya gue bales lagi.
"Mau makan dimana?" tanya Fajar ke gue.
"Terserah." jawah gue
Ya soalnya tiap kesini, tempat makan banyak yang baru, dan gue gak hafal juga.
"Kalau makan jajanan di pedagang kaki lima mau?" tawar Fajar.
Ya gue ngangguk, dimana aja, asal bareng Fajar.
"Lagian disini makanan biasa pada enak, aku suka, dan bikin betah." jawab gue
"Makanya, sering-sering ke Bandung dong. Mainnya di Jogja terus nih." canda Fajar
"Lagian kalau aku sering ke Bandung juga, kamunya di Jakarta." balas gue
Ya soalnya kan Fajar atlet bulutangkis, yang pasti sibuk latihan dan turnamen. Jadi gue ke Bandung kalau sempat dan kebetulan Fajar di Bandung.
"Kalau kamu ke Bandung, aku usahain pulang kok. Kan aku juga punya jadwal libur dong, mbak. " kata Fajar sambil buka seatbelt-nya, karena kita udah sampai.
"Kamu aja yang ke Jogja dong Jar,"
"Boleh juga tuh, kampungnya si Jom kan disana." tutur Fajar antusias.
Iya kan emang Rian dari Jogja, tapi gue gak pernah ketemu dia. Ya mungkin rezekinya ketemu Fajar aja terus hehe.
"Mau beli apa kamu?" tanya Fajar ke gue
Gue mencoba memperhatikan sekitar, banyak banget yang jualan. Sampai gue bingung mau jajan apaan.
"Traktir gak nih?" canda gue
"Iya di traktir buruan, mau pizza juga ayo."
"Sombong deh, mentang-mentang kantongnya penuh." kata gue sambil ketawa.
Terus akhirnya gue sama Fajar beli jajanan banyak banget, mulai dari Siomay, kue cubit, terus ada juga es doger, seblak, sampai cilok.
Enak banget, itu semua gue suka. Tapi gue lebih suka yang ngebeliinnya kok.
"Huhu, ini enak banget Jar."
Fajar sambil makan ngetawain gue yang terus-terusan ngomentarin jajanan yang kita beli.
"Ini es dogernya banyak ketan hitamnya, kesukaan gue."
"Terus ini kue cubitnya setengah mateng gitu kan, dan rasanya mantul."
"Seblaknya pedes tapi enak, tapi kurang banyak ayamnya ah."
"Bawel banget sih ibu? Hmm, jadi gemes kan saya liatnya?" tiba-tiba Fajar bikin gue berhenti berkomentar tentang makanannya.
Ya kan, gue emang bawel Jar.
"Abisnya enak, suka hehe." jawab gue
Terus Fajar malah ngacak-acak rambut gue. Kan sebel.
"Makanannya doang nih yang kamu suka?" tanya Fajar
Gue senyum ke dia sambil nyengir.
"Yang ngajakin jalannya juga aku suka kok! Hehe." sekali-kali jadi manja gini gak apa-apa kali ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athlete [Fajar Alfian]
Fanfiction#Badmintonseries Mungkin kita belum ditakdirkan bersama. Aku dan kamu berbeda, namun aku bahagia. Related to another athlete series ©2018, oneflowerisme