04. Aneh

2.3K 352 25
                                    

Gue gak tau apa yang terjadi sebenarnya. Tapi gue ngerasa aneh dengan sikap Fajar yang agak berubah. Meski dia tetap gak mengakui dia berubah. Padahal kita baik-baik aja kemarin.

"Jar,"

"Kamu ngapain ke sini Tal? Kayak gak punya kesibukkan aja." kata Fajar sensi

Gue pun heran dengan sikap Fajar yang gak biasanya ini. Ini pertama kalinya, dan gue ngerasa sedih aja dengan perilaku dia kayak gini.

Karena gue tau dia sibuk latihan, gue nunggu di bangku dekat lapangan. Jauh-jauh kesini, bukan buat di usir.

Dua jam sudah nunggu Fajar selesai, tapi belum ada tanda-tanda kedatangan dia menghampiri gue. Akhir-akhir ini dia juga jarang nge-chat, that's why gue ke Jakarta. Gue khawatir, takut dia lagi ada masalah.

"Nat?"

Kevin tiba-tiba duduk di samping gue. Gue kaget karena dia adalah orang yang paling gue hindari disini, gue gak suka dekat sama dia.

"Jutek amat sih? Gue juga cuma nyapa  lo doang kok Nat." kata Kevin

Gue gak ngerespon sama sekali.

"Belum pulang juga?" gue kaget waktu Fajar lewat ke arah gue dan bilang kayak gitu.

"Jar— kamu kenapa sih? Aku jauh-jauh kesini demi kamu." ujar gue

Bahkan gue gak peduli disitu ada Kevin yang menguping pembicaraan kami berdua.

"Aku gak nyuruh kamu kesini Nat, jadi pulang juga gak perlu dianterin kan?" balas Fajar tanpa menatap ke arah gue.

Gue pengen nangis saat ini juga, tapi gue gak suka nangis depan orang. Gue jauh-jauh dari luar kota menghabiskan perjalanan berjam-jam, dengan perasaan khawatir ke Jakarta dan sampai disini gue di usir.

No more happiness, no more welcome.

"Jar, gak usah kayak gitu juga. Kasian si Natal udah jauh-jauh kesini demi lu." Kevin tiba-tiba ikut-ikutan.

Fajar keliatan capek banget, tapi ini pertama kalinya gue liat dia kasar sama gue. Dan disini gue gak ngerasa ngelakuin kesalahan sama dia.

"Udah lah Vin, gak usah ikut campur. Yaudah Tal,  terserah kamu. Mendingan aku tenangin diri dulu, aku mau ke masjid." kata Fajar dan pergi dari hadapan gue.

Gue rada malu sama Kevin, tapi ya gimana, masa gue nyuruh dia tutup mulut. Lagian gue ada hak apa sih?

Perlahan, masalah gue dan Fajar bukan hanya menyangkut keyakinan. Tapi banyak hal baru yang menjadi masalah.

"Mau makan? Atau minum teh?"

"Gak usah Vin makasih. Gue mau nunggu Fajar selesai ibadah." jawab gue

"Menurut gue lo jangan langsung pulang, istirahat dulu di Jakarta di hotel atau di apart gue mau?" lanjut Kevin

Lagi gak mood bercanda, dimodusin juga gak peduli. Lagi susah senyum, moodbooster gue telah bertransformasi jadi moodbreaker.

"Vin—"

"Iya iya becanda ya ampun. Tega banget deh Fajar menelantarkan cewek secantik dan sebaik kamu Nat."

Gue hanya menanggapi dengan senyuman. Untung aja ketemu Kevin, kalau enggak bisa-bisa gue lari ke Rian.

"Nat?"

"Kenapa lagi sih?" gue udah mulai greget sama Kevin yang mulai bawel.

Gue melirik ke arah dia yang lagi minum air mineral di botol.

"Besok, mau ke gereja bareng?" tanya Kevin

"..."

"Ayo kita berdoa bareng-bareng, minta sama Tuhan jalan yang terbaik. Siapa tau pulang ibadah kamu dapet pencerahan tentang Fajar." jelas Kevin.

Rasanya sakit, sakit banget. Kalau ingat masa-masa sulit bareng Fajar, all about our differences. Gimana kita saling menguatkan, saling sabar dan yakin bahwa Tuhan akan memberikan anugerah sama hamba-Nya.

"Ya udah Vin, boleh."

☀☀

"Fajar, aku nanya sama kamu! Bisa jawab?" gue udah kesel sambil ngejar Fajar keluar Pelatnas.

Fajar masih gak mau jelasin alasan-alasan kenapa dia jadi kayak gini. Dan ini membuat gue semakin bingung.

"Tal! Aku cuma butuh waktu buat berpikir. Dan kamu malah membuat aku semakin bingung!"

"Jar—"

"Nataleea aku mohon kamu pulang ya? Aku lagi gak mau berantem, lagi gak mau ketemu kamu." kata Fajar dengan penuh penekanan.

Gue senyum ke Fajar, senyum tulus.

"Makasih ya Jar, aku kesini cuma buat dengerin kamu ngusir aku."





























"Tal, aku yakin masih banyak cowok di luar sana yang lebih dari aku, yang lebih pantas untuk kamu." Dari Fajar untuk Natal

Athlete [Fajar Alfian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang