Selangkah lo maju
Gue gak akan jamin keselamatan lo
Defrin Gilbert Wilson"Hei!" Sapa seseorang yg mendekati Stevani. Defrin.
"Apa?"
"Gue cuma mau bilang. Urusan kita belum selesai " kata defrin dengan memajukan langkahnya mendekati telinga Stevani.
"Terus?"
"Lo harus berurusan sama gue" dan memajukan lagi langkahnya mendekati gadis itu,sangat dekat. "Lo harus penuhi apa yg gue mau" lanjut Defrin.
Stevani gugup. Benar-benar gugup. Sebenarnya dia takut berurusan dengan anak satu ini.
"Terus gue harus apa?" Tanya Stevani bingung. Banyak pasang mata yg melihat. Hanya beberapa orang saja. Karena masih jam pelajaran.
"Lo harus jadi pacar gue, gaada penolakan ini perintah" lanjut Defrin dan meninggalkan gadis didepannya yang sedang menganga tidak percaya apa yang di ucapkan cowok di depannya tadi.
"Ya tuhan ampuni dosa-dosa vani. Vani gak mau jadi pacarnya seorang bad boy... vani takutt ya allah" gerutu Vani dalam hati."Gimana sih lo? Kok lo gak ngapa ngapain dia sih?" Tanya Dimas yg aneh dengan Defrin karena tidak melakukan apapun selain mendekati gadis itu.
"Suka suka gue lah" jawab Defrin dengan santai.
"Serah lo deh, aneh dasar lo" tambah Gilang dan langsung pergi meninggalkan Defrin yg masih terpatung di pinggir lapangan.
"Def, gue turut berduka cita ya? Kalo lo ada masalah gue siap kok jadi pendengar setia lo" tambah Gilang entah apa yg ada di pikirannya ini. Namun Defrin tetap diam menatap gadis di depan sana.
"Baru pertama kali gue mulai tertarik pada seorang wanita, entah apa yang ada di pikiran gue. Kenapa lo dengan mudahnya masuk ke dalam hati gue" batin Defrin###
"Besok gue jemput" ucap Defrin kepada Stevani (vani). Vani merasa hari ini adalah hari sial. Udah gak ngerjain pr, kena hukum,dan diikutin sama anak macan(defrin) , dan sekarang dia harus dianter pulang sama cowok gila ini juga.
"Ga usah, gue bisa berangkat sendiri"
"Naik apa?"
"Naik kendaraan umum lah. Lo kira gue punya mobil kayak lo. Rumah gue aja pas-pas an" tambah Vani
"Ya kalo gitu gue jemput aja"
"Nggak mau , gue gak mau reputasi lo jadi turun gara gara gue. Ntar yg ada orang lain itu liatin gue , terus gue di incer dan di introgasi sama fans-fans lo, gak mau gue" tambah vani panjang lebar.
"Nggak kok,slow aja"
"Lo yg selow lah gue yg galau, gimana nanti gue di cerca sana sini? Nggak, takut gue" tambah Vani panjang lebar
"Tenang itu biar gue yg urus"
"Whatever"
"Bye, gue pulang" pamit Defrin dan langsung pergi meninggalkan Vani sendirian yg sedang menatap cowok itu benci.
"Dasar cowok aneh" gerutu Vani sambil memasuki gerbang rumah yang sederhana itu.***
Sekolah
Semua mata memperhatikan sepasang pria dan wanita yg sedang berjalan menyusuri koridor dengan bersamaan. Defrin benar-benar gila. Dia menggandeng tangan Vani dengan erat. Vani sangat gugup dengan keadaan seperti ini,sedari tadi dia ingin melepaskan genggaman tangan nya itu. Tapi Defrin selalu saja tidak memberi celah. Vani gak tau apa yang ada di pikiran anak ini. Kenapa dia tidak tau sisi lain Defrin. Dia baru saja mengetahuinya. Semalam Defrin menelponnya semalaman sampai Vani tertidur hanya mendengarkan suara Defrin yang bernyanyi untuknya dengan gitarnya. Itu adalah hal yang tidak pernah dia tau,kalau anak ini jago main gitar. Sebenarnya dia ingin minta diajari bermain gitar oleh kekasihnya itu. Eh, kenapa jadi kekasih. Bukan, tapi lebih tepatnya kekasih paksaan.
"Gue ke kelas" ucap Defrin pada Vani yang sudah berada di depan kelasnya Vani.
"Hmm"
Tanpa pikir panjang Defrin langsung pergi ke kelasnya."Van, lo jadian sama si Defrin?" Tanya Bintang sahabat nya.
Vani menghiraukan perkataan Bintang yg berdiri di depan pintu kelas dan pergi memasuki kelasnya .
Memikirkannya pun Vani sangat jenuh.
Berita tentang Defrin berpacaran dengan Vani pun sudah menyebar. Semua fans berat nya Defrin hanya bisa kecewa karena idola nya sudah punya pacar.
"Van, lo belum jawab pertanyaan gue..lo pacaran sama Defrin?" Geram Bintang yg dari tadi hanya dianggap radio rusak oleh telinga Vani. Kata-kata Bintang itu terdengar jelas oleh telinga Ilham. Yups, Ilham salah satu temennya Defrin itu sekelas sama Vani. Dan Ilham gak tau tentang kejadian kemaren yg melanda Vani. Jujur, Ilham merasa sakit hati setelah mendengar ucapan Bintang itu.
"Kalo iya kenapa?" Jawab Vani dengan malas nya menjawab
"Gilaaa lo!!gue gak tau. Dan kenapa lo gak cerita ke gue?"
"Emang perlu ya?"
"Perlu lah" jawab Bintang dan langsung melengos pergi meninggalkan Vani yg sudah bersiap untuk melanjutkan ritual tiap pagi nya. Tidur dikelas. Vani emang kebiasaan tidur di kelas ketika guru nya belum datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Defrin
Teen FictionDefrin Gilbert Wilson, pria yang aneh, menurut Stevani Azzahra. "Lo harus jadi pacar gue, gaada penolakan ini perintah" lanjut Defrin dan meninggalkan gadis didepannya yang sedang menganga tidak percaya apa yang di ucapkan cowok di depannya tadi. "...