"Kalau bukan karena saya tanggung jawab sama kewajiban saya sebagai ketua div Humas, dari tadi saya gak bakal sudi ngomong sama bapak."
-Joyrena atsema mode kesel sama Pak Direktur"Pak Direktur nya masih belum bisa di temui ya?"
Ini kedua kalinya Joy ke meja resepsionis dan menanyakan keadaan si Direktur. Apakah udah bisa di temui, apa belum.
"Dua hari yang lalu saya udah bikin janji, terus seingat saya Pak Siwon sudah meng-iyakan."
"Eh, Mbak nya belum tau ya? Direktur utama perusahaan sudah ganti. Bukan Pak siwon lagi."
Joy yang lagi bareng Jennie tatap - tatapan tidak percaya. Pasalnya, sang Direktur utama, eh maksudnya Mantan Direktur utama itu adalah ayah dari Kak Taeyong.
"Terus, Direktur yang sekarang benar - benar tidak bisa di temui?" Kali ini giliran Bobby yang bertanya.
Si Mbak resepsionis menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Eh, tuh Pak Kai barusan keluar dari lift."
Joy dengan sigap menghampiri Pak Direktur membuat tiga temannya kewalahan mengejarnya.
"Selamat siang, Pak. Saya dari SMA 25 ingin mengajukan proposal untuk tawaran partisipasi perusahaan bapak dengan acara yang akan di adakan Sekolah saya, akhir oktober ini. Bapak boleh baca Pro-"
"Saya gak mau."
Anj-
Maaf ya kalau Joy kasar. Tapi, gimana gak kesel kalau belum mengajukan proposal udah di tolak mentah - mentah. Pengen rasanya Joy tumpahin Jus alpukat yang di pegang Jennie ke dasi biru mengkilat yang di pakai sama si Direktur.
"Bapak boleh simpan proposalnya kok, nanti kalau berminat bisa hubungi saya. Saya udah cantumin nomor saya disini."
"Pokoknya saya gak mau nerima tawaran kamu. Saya rasa, acara yang bakal sekolah kamu buat bukan acara yang menarik."
Anj-
Dua kali, lho si Direktur Jual mahal ini bikin Joy rasanya pengen mengumpat.
Jennie yang ada di samping Joy ngelus pundak Joy pelan sambil bisik
"Sabar Joy."
Begitupun Jaehyun dan Bobby."Byur."
Tangan Joy yang refleks ini langsung ngerebut Jus alpukat milik Jennie dari tangannya lalu menumpahkan ke baju milik Pak Direktur.
Jennie, Jaehyun ama Bobby cuma bisa melongo. Begitupun 2 asisten pribadi si Bos."Kalau bukan karena saya tanggung jawab sama kewajiban saya sebagai ketua div Humas, dari tadi saya gak bakal sudi ngomong sama bapak."
Joy meninggalkan Ruang meeting pake nada marah di ikuti sama tiga temannya.
Amit - amit deh Joy kalo suruh ketemu sama Direktur tengil macam Pak Kai lagi.
...
Vote + Comment 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
H E A R T A C H E
FanfictionLika - liku perjalanan Joyrena menghadapi Pak Direktur. -@Parkjoysoo