"Gausah geer, niat saya kan jagain kamu."
-Pak Kai sambil dorong troli
...
𝐻𝑒𝒶𝓇𝓉𝒶𝒸𝒽𝑒
...
Sudah seharian Joyrena dan Pak Kai cuma duduk kayak orang bego ngeliatin ibu mereka pada asik ngobrol gak abis - abis.
Dari mulai ngobrolin Perhiasan, barang branded, sinetron yang lagi tayang, sampai harga cabe juga di jadiin bahan ghibah. Alhasil, mereka sampai lupa kalo sekarang udah jam 4 sore dan belum ada persiapan sama sekali untuk makan malam.
"Gak usah deh aku sama Joy pulang aja." Bunda Tiffany jadi gak enak gini kan.
"Yah mbak, jangan dong. Makan malam di sini aja, suamiku pulangnya masih besok. Aku suruh Kai buat belanja nih." Mami Yuri masih pengen ngobrol banyak sama sahabatnya.
"Yah mih, adek kan gak ngerti."
"Yaudah, ajak Joyrena dong."
Yah, begitu deh kisahnya yang menyebabkan mereka akhirnya terdampar di supermarket dengan sederet list belanja dari mami Yuri.
"Joyrena" Ujar Pak Kai sambil mendorong troli memasuki area belanja.
"Iya Pak?"
"Ih, kamu manggil mama saya Tante tapi manggil saya Pak? Emang saya setua itu?"
Joyrena cemberut sambil bilang. "Ya terus mau di panggil apa? om?"
"Mas."
"HAHAHAHAHAHAH Mas? kayak tukang ojek." Joyrena ketawa sambil mukul - mukul lututnya.
"Joyrena. Kamu tuh ya."
Pak Kai menarik Joyrena ke dalam kungkungannya. Tangan kirinya ia gunakan untuk memeluk pinggang Joyrena dan memposisikan Joyrena untuk berada di depannya sementara tangan kanannya masih mendorong troli menyusuri rak - rak berisi bumbu dapur.
"Ish Pak ngapain sih?"
"Kamu tuh lagi pake baju yang ngumbar aurat gini. Tadi pas kamu nunduk, banyak cowok yang liatin kamu tahu gak." Ujar Pak Kai menjelaskan.
Yaiyalah jelas Pak Kai marah. Masa Joyrena masih pake tank top yang dia pakai tadi pagi.
"Ya terus? apa hubungannya? bapak modus ya ke saya? meluk - meluk saya begini, berarti bapak sama - sama mesum kayak cowok yang liatin saya tadi."
Niatnya sih Joyrena cuma mau ngeledek tapi gataunya reaksi Pak Kai bikin dia jadi pengen ngakak. Soalnya pipinya berubah merah gitu. Terus dia diem - diem salah tingkah. Gemesin.
Pak Kai melepas pelukannya. Tapi tidak merubah posisinya yang seakan mengurung Joyrena.
"Gausah geer. Niat saya kan jagain kamu. Biar cowok - cowok itu taunya kamu punya saya."
Jadilah, Joyrena dan Pak Kai belanja keliling - keliling supermarket kayak pengantin baru belanja bulanan. Sampai di liatin banyak orang.
"Udah semua kan?" Tanya Pak Kai.
"Udah sih... tapi."
"Kenapa?" Tanya Pak kai lagi.
"Pak, mau ke sana yaaa! Pleasee." ujar Joyrena sambil menunjuk rak snack.
Joy sampai mohon - mohon soalnya mukanya Pak Kai udah sepet banget. Iyalah, kan dia yang bayar.
Pak Kai ngangguk aja deh biar cepet.
"Ayo dong Pak, kok masih diem."
"Iya - iya pelan - pelan."
Joyrena mengambil snack - snack yang dia sukai. Juga mengambil minuman dingin yang bungkusnya lucu.
"Pak, kata temen saya ini mie nya pedes banget lho. Nanti bapak cobain juga ya."
"Iya - iya, tapi jangan petakilan dong." Pak Kai mah pasrah aja.
"Pak, boleh beli ini juga ya. Ini juga boleh ya pak. hehehe."
Kai ngangguk. Daripada makin menjadi - jadi, akhirnya Pak Kai membawanya ke kasir.
"Abis ini langsung pulang ya, saya capek." Joyrena mah cuma ngangguk anteng aja sambil makan ice cream mochi.
...
asiap. voment lho
KAMU SEDANG MEMBACA
H E A R T A C H E
FanfictionLika - liku perjalanan Joyrena menghadapi Pak Direktur. -@Parkjoysoo