Joyrena teriak sambil mukul lengan Pak Kai dengan tenaga nya yang setara badak bercula satu.
"Eh, Joyrena nanti nabrak ini." Ucap Pak Kai, sedikit panik.
"Lagian, ngapain sih sok ide banget bilang ke Kak Taeyong kalo saya tunangan bapak! Satu sekolah kan jadi tau pak. Rame ini di grup chat."
Pak Kai tersenyum singkat sambil bilang. "Biar si Taeyong itu gak usah deket - deket kamu lagi lah."
"Bodo amat! kita musuhan sampai besok!." Joyrena menyilangkan tangannya di dada dengan tampang cemberut dan enggan memandang om - om di sebelahnya itu.
"Sampai besok aja nih?" Tanya Pak Kai jail.
"Iya, besok! jam 3 sore."
Pak Kai menoleh menatap cewek berbalut seragam SMA yang tampaknya masih marah dengan dirinya.
"Kenapa cuma sampe jam 3 sore?"
Joyrena menoleh dengan tampang yang masih kesal.
"Soalnya besok jam 3 sore bapak harus jemput aku lagi, kan bunda lagi di luar kota. Kalo kita masih musuhan, nanti bapak gamau jemput aku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
"Hai, tante!"
Baru aja sampai, Joyrena udah di sambut sama Mami Yuri yang lagi pakai high heels. Keliatan nya sih kayak mau pergi.
"Hai cantik, capek ya abis sekolah?" Tanya Mami Yuri yang di bales anggukan singkat dari yang di panggil cantik itu.
"Yaudah, pesen makan gih nanti di bayarin Kai."
Belum sempat protes, Pak Kai udah dapet tatapan maut duluan dari Nyonya besar yang membuatnya cuma bisa cemberut sambil nge dumel. Untung Pak Kai uangnya gak berseri jadi ya, gak apa lah sekali - kali ngeluarin uang buat Joyrena.
"Tante mau pergi?" Kali ini Joyrena yang angkat bicara.
"Iya, tante mau pergi ke melbourne. Urusan bisnis, lusa baru tante pulang. Gak papa kan di tinggal?"
Joy ngangguk anteng. "Oh iya, Joy. Mama kamu bilang, kamu nginep di sini dulu sampai Tiffany pulang dari Semarang."
Emang deh, ini Mami Yuri sama Joyrena kalo udah ketemu jadi kayak ibu sama anak beneran. Anak yang asli (re: Pak Kai) cuma bisa ngelus dada karena di anggap tidak ada.
"Mih, anak aslinya gak di pamitin?"
Mami Yuri menengok ke arah anak semata wayangnya yang lagi makan kuaci di sudut sofa.
"Uluh - uluh ada yang ngambek ini bayi gede." Mami Yuri langsung memeluk anak cowoknya dan mengusap pucuk kepala sang anak.
"Adeek, jagain Joyrena. Gak boleh lembur terus kerjanya. Refreshing gitu sekali - kali." Ujar Mami Yuri abis memeluk anak cowoknya.
Mereka sih gak nyadar bahwa 2 hari kedepan akan tinggal berdua yang mana sangat - amat tampak aneh. Seorang gadis SMA tinggal bareng sama om - om kaya.
Kalo di pikir - pikir Joyrena berasa jadi simpenan.
Tapi tentu saja! sekalipun jadi simpenan, dia bakal milih jadi simpenan raja arab atau anak sultan di banding jadi simpenan Pak Direktur yang tiap detik bikin naik darah ini.
"Pak, aku pesen makan ya."
Pak Kai cuma ngangguk aja, soalnya adegan kartun spongebob squarepants nya lagi seru sih.
Awalnya gak nyangka kalau anggukan singkat malah berujung malapetaka, karena Joyrena mesen makanan kayak mau ngasih makan sekampung.
"Lagian semuanya enak, jadi aku pesen aja semuanya."
Pak Kai duduk di sebelahnya sambil memperhatikan makanan yang memenuhi meja makannya. "Kalau kamu gak habis. Siapa yang habisin?"
