MIB | 02

4K 165 8
                                    

Bau obat-obat begitu menyengat saat ajeng pertama kali membuka mata, ajeng menengok mendapati lelaki dengan wajah datar.

"dimana?" gumam ajeng sembari memijit kepalanya.

"uks." Jawab laki-laki yang terlihat fokus terhadap ponsel miliknya.

"Ko bisa"

"Pingsan"

ajeng yang merasa kepalanya masih pusing hanya diam sesekali menatap pemuda didepan seperti memberi kode aku butuh minum tapi laki laki yang didepannya hanya mengangkat bahu acuh kemudia pergi tanpa sepatah kata.

"Rese banget tuh laki, oh ya aku belum bilang makasih sama dia" ucap ajeng beranjak dari kasur dan mencoba mengejar laki laki bermata coklat itu.

"MUHAMMAD RAFI SANJAYA" teriak ajeng kesal karna rafi sudah hilang ditelan belokan koridor dengan rasa kesal ajeng berhenti mengejar Rafi.

"Aduh! Kenapasi orang orang suka banget nabrak aku?" Kesal ajeng.

"Sori sori"ucap laki laki didepannya sambari menolong ajeng.

"hem iya iya" ucap ajeng ogah-ogahan.

"Anak baru?" Kepo laki-laki didepannya.

"Iya, kenalin siti ajeng fauziah" sambil mengulurkan tangan.

"Muhammad febriyandika fasha repelita panggil aja aca" balas aca sembari menerima uluran tangan ajeng.

Cantik batin aca.

"Salam kenal aca" senyum ajeng.

"Iya, btw mau kemana?" Tanya aca.

"Ha? Anu cari ruang kepsek" ucap ajeng.

"Gua anter yu" ajak aca menarik lengan milik ajeng.

"Sampe" ucap aca.

"Makasih, tapi tolong tangannya lepas?" Ucap ajeng kalem.

Aca hanya meringis pelan kemudian melepaskan tangan milik ajeng "sori, yaudah kalo gitu gua duluan ya" pamit aca meninggalkan ajeng.

"Assalamualaikum" ucap ajeng sambari mengetok pintu.

"Waalaikumsalam, eh ajeng ya?" Ucap wanita muda didepanya.

"Iya bu"

"Mari masuk dulu" ajak guru dengan name tag sari ayu putri jika kalian bertanya berapa umurnya jawabanya adalah 29 tahun? Masih sangat muda bukan? Pantas saja ajeng sempat terpukau oleh wajah muda gurunya ini.

"Oh ya ajeng kenalkan saya sari ayu putri wali kelas kamu nanti, kamu di kelas 12 ips 2" ucap sari.

"Baik bu" ucap ajeng mengangguk paham.

"Ayo ibu antar ke kelas kamu" ajak sari

*****

"Woy bu sari otw woy" teriak bimo selaku ketua kelas.

"Woy duduk duduk"

"Buku gua mana buku?"

"Lipstik gua itu sini woy"

"Bangun woy"

"Berisik lu semua"

Itu lah teriakan kelas 12 ips 2 saat datangnya bu sari.

"Pagi anak-anak" sapa bu sari.

"PAGI BU SARI" balas murid tak kalah semangat.

"Pagi bu sari yang cantik" ucap lelaki dengan name tag putra bachtera.

"Huuuuuuuuu" sorak seluruh kelas.

"Sudah-sudah, kita kedatangan murid baru, mari masuk dan perkenalkan diri kamu" ucap bu sari.

"Hai, perkenalkan nama saya siti ajeng fauziah, pindahan dari sukabumi" ucap ajeng.

"Baik ada yang ingin bertanya?" Ucap bu sari yang malah mendapat banyak pertanyaan.

No hp brapa?

Udah punya pacar?

Id line boleh lah neng?

Nikmat mana lg yang engkau dustakan

Ck alay, cakepan juga gua

Najis! Liat tuh muka kaya zebra belang-belang gitu hhahahah

"Sudah sudah ajeng kamu duduk bareng nayya, nayya angkat tangan kamu" suruh bu sari

"Saya bu"

"Nah itu silahkan"

"Hai, kenalin nama gua nayyaraa hafeeza " ucap nayya memperkenalkan diri.

"Ajeng" ucap ajeng.

"Mulai sekarang kita sahabat ya" ucap nayya antusias.

"Boleh" senang ajeng.

"Baik anak-anak buka buku matematika kalian  halaman 210 dan ibu bakal je-

"Ekh" dehem bu sari menghampiri bangku belakang.

"MUHAMMAD RAFI SANJAYA, bangun kamu" pinta bu sari menendang pelan meja milik rafi.

"Enak kamu tidur di kelas" tanya bu sari sarkas.

"Enak" jawabnya santai malah kelewatan santai.

"Berdiri di lapangan sampai jam istirahat!" Bentak bu sari.

"Bu" panggil putra kalem.

"Apa kamu mau ibu hukum juga?" Tanya bu sari jengkel.

"Em iya bu, silahkan hukum saya bu" jawab putra menyerahkan diri, bukan aneh orang-orang tidak mau di hukum putra malah sebaliknya? Jika di tanya dia akan menjawab

Teman saya lagi di hukum, karna saya temanya saya harus ada di saat rafi sedang senang dan sedih.

Begitulah ucapan putra padahal itu hanya alibi agar bisa bolos bareng rafi.

"Dasar, keluar kamu" ucap bu sari marah.

"Terimakasih sayang salim dulu bu biar berkah" ucap putra langsung menyalimi bu sari kemudian melengos pergi.

"Ada ada saja anak jaman sekarang"gumam bu sari.

ajeng menatap pintu yang dimana rafi keluar ada rasa aneh  menjalar didalam hatinya seperti ingin lebih banyak mengenal rafi, senyum tipis milik ajeng terbit sebuah keinginan itu muncul.

Note: saya masih dalam masa amatir dan cerita ini hanya hasil revisi saya.

My Ice Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang