Senyumanmu (1)

84 3 0
                                    

"anjing" umpat seorang pria pada pria yang lainnya. "Mau Lo apa sih?!" Lalu bertanya pada si pria dengan amarah telak di ubun-ubun.

Rio Madalawangsa Agustus. Pria berlesung pipi yang kerap kali di panggil Rio itu menatap benci pada pria di hadapannya.

Berulang kali Rio peringati agar tidak mengganggunya, tapi tetap saja , pria di hadapannya punya berbagai alasan dan cara untuk mengusik hari-hari Rio

"Woo santai, Yo. Gue cuman mau bilang. Kemaren gue habis main sama cewek Lo. Yahh tau kan maksudnya" laki-laki bernama Daniel itu tertawa pelan. Bisa merebut segala yang Rio miliki adalah kebahagiaan untuknya. Entahlah rasanya ia benci sekali saat Rio mendapatkan segalanya tanpa bersusah payah.

Deniel benci ketika Rio menjadi primadona yang digilai oleh para wanita. Daniel iri

Rio tertawa sinis, mengepal jari-jarinya kuat. "Terserah Lo deh ya, yang ngantri mau jadi cewek gue juga banyak" jelas Rio. Meski hatinya panas, ia tak ingin terlihat bahwa ia begitu ingin sekali menonjok wajah rupawan di hadapannya itu

........

Rio berjalan dengan jengkel. Suasana hatinya buruk sekali. Rasanya seperti ingin meremukkan seseorang.

"Takk!" Rio menendang kaleng soda yang tergeletak di dekat kakinya. Menendangnya kuat dengan sembarangan.

"Akkhh yakkk!!!!" Rio terlonjak kaget. Ia bahkan melompat dari tempatnya berdiri. Astaga suara melengking itu hampir saja membuat jantungnya copot

"Heh!! Membuat kaget saja!" Rio meneriaki gadis mungil yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya. Gadis itu  memegangi kepalanya yang terkena kaleng akibat dari ulah Rio.

"Kalau buang sampah jangan sembarangan dong!!" Sewot gadis itu tak mau kalah. suara melengking nya membuat telinganya Rio terasa panas.

"Astaga suaramu itu!!!" Rio menutup telinganya. "Membuat telingaku panas!!"

Gadis itu, Suri Adeeva Afshen Myesha menatap pria di hadapannya dengan penuh benci.

Astaga kenapa pula ada lelaki menyebalkan seperti orang di hadapannya sekarang

"Nih!! Sampahnya di buang ke tempat sampah!" Suri melempar kaleng yang sudah penyot itu pada Rio. Melempar kuat dan...

Tukk!!!

Berhasil mengenai dahi Rio.

"Anjing!!!" Umpat Rio sembari mengelus dahinya. Menatap gadis di hadapannya seolah-olah ingin menelan gadis itu hidup-hidup.

Astaga kenapa pula ada wanita semenyebalkan itu!!!

Sedangkan gadis itu, suri, seketika melarikan diri. Berlari kencang meninggalkan Rio

"Makan tu kaleng!!! Di buang yang bener ya maaass!!!!"
Suri membalik tubuhnya, meneriaki Rio yang berdiri kesal di tempatnya berdiri. Rio melepas sepatu mahal miliknya, hendak melempar gadis itu dengan sepatu. Tapi sayang sepatunya.

"Dasar cebol, kerdil, pendek!!!" Teriak Rio tak kalah kencang. Kesal setengah mampus

Gadis di sana hanya menjulurkan lidah sembari tertawa. Menertawakan Rio yang terlihat sangat konyol dengan salah satu sepatu miliknya berada di tangan. Sesekali gadis itu melambaikan tangan. Lambaian dan tawa yang di tujukan untuk mengejek Rio

Rio kembali menendang kaleng yang berada di dekat kakinya. Menendang dengan penuh emosi. Ia kesal bukan main

"Heh!! Kamu!! Dasar kurang ajar!!"

"Anjing!!" Umpat Rio pelan, untuk kesekian kalinya, ia mengumpat.  kali ini urusannya beda

"Heheh bapak, apa kabar pak"

Rio mengenai kepala seorang dosen. Mampus gak tuh.

Bersamaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang