True Feeling

10K 446 32
                                    

Prolog diambil dari Akatsuki Hidden. True feeling arti sakura buat sasuke punya tempat istimewa sendiri dihatinya. Yang pernah baca prolognya mesti tau.

Oke langsung aja.. Happy reading buat kalian yang suka cerita ini.

***

Seorang lelaki sedang duduk dibawah rindangnya pohon sakura, Setelah berjalan cukup lama ia memutuskan untuk beristirahat sejenak, ditemani dengan cahaya Mentari yang menghangatkan tubuhnya. Ia memejamkan matanya sejenak. Lalu membuka kembali matanya saat merasakan angin menerpa wajahnya, membuat bunga-bunga merah jambu berterbangan.

Mengadahkan tangannya, satu kelopak bunga merah muda jatuh diatas telapak tangannya. Entah kenapa dia merasa tenang..

'Musim semi ya? '

"Aku akan menemuimu lagi.. Terimakasih. "

dia mengingat kembali hari itu. Saat dirinya berada didepan gerbang desa yang pernah ingin ia hancurkan, saat dirinya masih menjadi remaja bodoh yang terobsesi pada dendam. Untungnya teman yang tidak pernah memutus ikatan menyadarkannya, menyelamatkan dari kegelapan. Bukan hanya dirinya tapi juga guru berambut perak yang masih menganggapnya dan memberikan nasehat padanya serta dia..

Walaupun sasuke telah mengabaikan, membuang, dan bersikap dingin kepadanya, tapi..

Haruno Sakura telah memantapkan Cinta dan perasaannya untuk orang sepertinya.

Dan selalu mencoba memberikan cahaya Mentari musim semi ditengah kehidupannya yang suram.

Seperti sekarang, saat dirinya kelelahan dalam perjalanannya, Sakura(pohon) memberikan tempat yang nyaman.


Sasuke merasa ingin cepat-cepat kembali ke konoha. Entah tidak yakin apa dirinya merindukan desa ataukah sakura.

'Bukankah dia gadis terbodoh?' padahal ia pernah mencoba membunuhnya, namun sakura tetap saja menghawatirkan dan menangis untuknya. Parahnya masih mencintai dan menunggunya, orang sepertinya.

'Mungkin aku memang orang paling beruntung.' ucapnya dalam hati.


"Mungkin aku memang harus kembali ke konoha."

**

"Sakura kau harus mengistirahatkan tubuhmu. Apa kau tidak kasihan pada dirimu sendiri?" ino merasa kesal melihat sakura yang seperti memaksakan dirinya, merka cukup sibuk hari ini.

Tapi berbeda, ino mendapat jatah libur kemarin. Sedangkan sakura? Dia seperti mesin. Bahkan malampun dia sering lembur. Ino yang melihatnya ingin membantingnya agar dia beristirahat, walau secara paksa.

"Aku masih harus menjelaskan pada junior kita mengenai program klinik anak ini ino.. Nanti saja. "

"Bisa besok ya ampun. Apa tubuhmu mesin? Mesin saja butuh baterai untuk mengisi tenaga, mungkin kau lebih canggih.. "

"Ya yaa.. Apa saja katamu."

Sakura menengadah sebentar. Sakura dan ino sedang berada ditaman rumah sakit. Ino memaksa dirinya agar menyegarkan pikiran dan istirahat. Dan disinilah mereka.

Langit terlihat sangat cerah. Entah kenapa ia merasa sangat merinduksn orang itu, orang yang telah lama dicintainya. Tak lama seakan menjawab perasaannya, ia melihat burung elang terbang melewati kepalanya, menuju kantor hokage.

Ia tahu. Sangat tahu.. Itu burung pesan milik sasuke.
Melihatnya saja ia sudah sangat senang. Walau bukan untuk dirinya, tetap saja ia merasa tenang, artinya sasuke baik-baik saja.

Light of The Spring Sun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang