Jealous?

6.1K 377 53
                                    

"Jam berapa kau pulang? " sakura yang merasa ditanyaipun tampak berfikir sejenak sebenarnya tidak yakin karna ada rapat penting dengan desa sunagakure mengenai klinik mental anak yang dia dirikikan dan kembangkan dengan bantuan rekan-rekan serta temannya, ino.

"Emm mungkin sore? Entahlah"

"Apa tidak bisa libur saja?" sakura tau sasuke sedang merengek meskipun dengan nada dan ekspresi datar.

"Ma'afkan aku sasuke-kun. Hari ini aku ada rapat mengenai klinik yang aku ceritakan padamu tadi malam, ingat? Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja"

"Hn. Aku akan menjemputmu nanti sore kalau begitu"

"Eh? Kau tidak perlu menjemputku. Lagipula aku juga tidak yakin akan pulang jam berapa." menampakkan raut bersalahnya karna sasuke baru kemarin sampai didesa namun ia harus tetap bekerja.

Sasuke mengerti dengan kesibukan sakura. Ia juga merasa bangga namun tetap saja ia ngin bersamanya, melepaskan perasaan rindunya selama ini.

"Aku akan menunggumu."

"Aku tidak akan menolaknya kalau begitu." Sakura tersenyum dirinya tersentuh dengan perlakukan sasuke tentu saja.

**

Mereka berjalan beriringan menuju rumah sakit. Sasuke memaksa mengantar sakura karna ia sebenarnya tidak rela ditinggal sendiri di apartemen gadis itu. Ya ia belum mendapat panggilan apapun setelah kemarin pulang dan langsung melaporkan 'misi bayangannya' itu kepada hokage. Jadi untuk mengatasi kebosanan mungkin ia akan melihat sakura bekerja dari kejauhan tanpa sepengetahuannya. Hey dia bukan menguntit! Hanya mengawasi saja kalau ada yg berani berbuat jahat pada sakura. Tunggu, tanpa kau awasipun dia akan baik-baik saja sasuke. Ingat! Dia kunoichi terhebat sekarang.

Dan disinilah sasuke berada. Duduk diatas pohon depan taman rumah sakit tanpa ada yang mengetahuinya.

**

"Aah lelahnya.." sakura membentangkan tangannya lalu duduk dibangku taman rumah sakit sekedar melepaskan penat setelah rapat berakhir. Rapat itu menguras otaknya karna banyak memerlukan peninjauan ulang untuk klinik mental anak di suna. Banyak yang perlu dievaluasi. Mungkin dirinya akan turun langsung ke desa suna nantinya.

"Konoha sangat Indah ya ternyata.." seorang pria berambut hitam itu mendudukan dirinya disebelah sakura, tanpa basa basi meminta ijin karna mereka sudah tau satu sama lain beberapa waktu lalu.

"Kosuke-san. Sejak kapan disini? "

"Sejak tadi saat kau mulai melakukan peregangan mungkin" kosuke tertawa kecil mengingat tingkah sakura yang menurutnya lucu itu.

"Yaah.. Belakangan ini kami sangat sibuk, kau tau sendiri bukan pekerjaan kita seperti apa"

"Yaah, Menguras otak sekali dan tenaga. Ngomong-ngomong mengenai rapat tadi apa sakura-san akan langsung turun ke lapangan? Mksutku berkunjung ke suna. "

"Yaah kupikir begitu"

"Waah aku akan menantikan kedatanganmu kalau begitu. Aku jadi tidak sabar" kosuke tersenyum melihat ke arah sakura. Baru pertama ini dia tertarik pada gadis. Saat pertama melihat sakura ia terpaku, Yah bisa dikatakan Cinta pada pandangan pertama.

"Padahal kau di desa kami. Eh ngomong-ngomong namamu mirip dengan seseorang" tiba-tiba sakura teringat sasuke yang ia tinggal sendirian apartemennya. 'Apa dia sudah makan?' ia jadi segera ingin pulang. Namun masih ada yang menahannya disini.

"Benarkah? Siapa itu? "

"Seseorang yang sangat kukenal" sakura tersenyum lima jari membalas perkataan kosuke membuat yang lawan bicaranya terkesima.

"Ngomong-ngomong apa disini ada tempat yang menjual makanan enak? Sebenarnya aku sangat lapar. Hehe.. "

"Kenapa tidak bilang dari tadi kosuke-san. Emm berhubung kau disini aku akan meneraktirmu makan."

"Ide Bagus! " wajahnya tambah ceria, laki-laki itu berfikir akan makan siang berdua dengan sakura.

"Baiklah.. Aku akan memanggil ino dulu. Kosuke-san Tunggu disini sebentar "

"Apa?? Oh ya tentu saja. Haha" terhenyak sebentar, kemudian tertawa canggung. Ia Kira akan berdua ternyata tidak semudag itu.

**


Lelaki pemilik sharingan itu menatap tajam laki-laki yang dengan beraninya mndekati sakura. Lihat saja nanti dasar pendek.

Ya sejak tadi sasuke memperhatikan interaksi sakura dengan pria yang dengan tidak kreatifnya meniru namanya. Ngomong-ngomong itu bukan salahnya sasuke. Lupakan!

Sakura memang gadis tidak peka. Dia tidak tau kalau pria tadi jelas-jelas menyukainya. Ya ada untungnya biar dia saja yang memberikan peringatan pada laki-laki itu nanti.

Dirinya melihat sakura, ino, dan laki-laki dari suna itu berjalan keluar. Sasuke mengikutinya dari belakang. Mereka ke arah kedai ichiraku.
Sebelum dirinya ikut masuk ia dapat mendengar suara sakura berbicara pada seseorang.

"Wah aku kira kau pemilik kedai ini naruto. Setiap aku kesini kau sudah duduk manis ditemani tumpukan mangkok itu."

"Sakura-chaan! Aku merindukanmu juga ngomong-ngomong. Dan.. Siapa dia? "

"Perkenalkan aku.. " sebelum kosuke memperkenalkan diri sasuke dengan sengaja masuk ke kedai ramen agar menarik perhatian sakura dan sengaja memotong perkenalan kosuke.

"Sasuke-kun!" ucapnya kaget. Tidak menyangka ia melihat sasuke pergi sendiri ke tempat ramai.

"Teme! Tumben kau kesini. Sendiri?" perkataan naruto lebih tepatnya heran. Karna teman setim mereka tau sasuke tidak pernah kesini sendiri. Dulu saat mereka masih genin sebelum sasuke meninggalkan desa. Saat naruto mengajak makan ramen dirinya harus memaksa terlebih dahulu.

"Aku lapar. Ada yg salah? "

"Tidak-tidak. Tapi Biasanya juga kalau kau lapar hanya makan tomat saja" sasuke yang ditatap semua yabg ada disitupun hanya menampakkan wajah datarnya.

"Ah bukankah ini Bagus! Kita bisa makan siang bersama." sakura menyahut dan mengambil tempat duduk disebelah naruto. Sasuke yang melihat kosuke akan duduk di sisi kosong samping sakura pun dengan cepat segera menduduki kursi itu. Sakura yang melihatnya hanya terheran sejenak.

Sedangkan kosuke? Yang belum memahami apa yg terjadi hanya menekuk mukanya dan duduk ditempat duduk lain diikuti ino.

Oke! Mari kita mulai serangan pertama. Mengingatkan orang asing itu bahwa sakura sudah mempunyai kekasih. Dirinya.

"Nanti kau pulang jam berapa? Aku akan menyiapkan makan malam sebelum menjemputmu" sasuke memulai pembicaraan.

"Wah teme kau sangat pengertian ternyata. Kupikir selama ini kau es batu berjalan. " sindir naruto.

"Benar. Sasuke-kun sekarang sudah agak berubah" tambah ino yang sedari tadi mengamati kini ikut andil.

"Ah! Jadi ini yang namanya mirip denganku. Perkenalkan aku kosuke! Apa dia kakakmu sakura-san?"

"Ahaha bukan, dia.. "

"Dia kekasihku. " mereka semua melongo mendengar perkataan sasuke. Bukan hal aneh memang. Tapi jika seorang uchiha sasuke berkata segamblang itu pasti sangat luar biasa. Dan kosuke? Melotot tidak percaya. Pantas saja sedari tadi pria aneh yang hanya memperlihatkan satu matanya itu menatap tajam padanya. Ia kira hanya perasaannya saja. Tapi setelah mendengar itu.. Memang benar. Dan sekarang uchiha itu sedang..

"Sasuke-kun! "

"Teme kenapa kau mengaktifkan shringanmu?!"

"Astaga mangekyo! " menatap kearahnya dengan mata merahnya.


Tbc

Light of The Spring Sun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang