"Perasaanku kacau, seperti ada sesuatu yang salah. Aku melihat diriku untuk yang pertama kalinya. Lalu aku bertanya, 'siapa kau?'." ― Awaken, Stray Kids
―
Bruk!
"Minho hyung!"
Jisung dan Changbin refleks memekik ketika Minho yang berjalan di sampingnya tiba-tiba saja ambruk ke lantai. Felix, Seungmin, Jeongin, dan Hyunjin yang berjalan di belakang mendadak menghentikan langkah, terlalu terkejut saat melihat Minho yang tiba-tiba terjatuh. Berbeda dengan Woojin yang berjalan di depan yang langsung menoleh kaget dan berlari mendekati Minho yang tampak lemas.
"Minho, kamu tidak apa-apa?"
Minho tidak menjawab. Seluruh tubuhnya gemetar, bahkan bibir dan pandangannya juga bergetar saat menatap Woojin. Bibir pucat itu bergerak mengucapkan sebuah suara, namun yang Woojin dengar hanyalah desisan.
"Shit," Woojin mengumpat. Ia menatap Changbin dan Jisung dengan tatapan panik. "Kalian semua langsung ke ruang latihan saja. Biar aku yang mengurus Minho."
"Tapi, hyung―"
"Tidak usah banyak membantah. Cepat!" bentak Woojin.
Jisung terlonjak kaget saat Woojin tiba-tiba menyela ucapannya dengan bentakan. Baru kali ini ia melihat Woojin membentaknya, seakan melarangnya untuk ikut campur dengan urusan Minho.
"Sudahlah, ayo, pergi!" Hyunjin yang berdiri di belakang langsung berjalan melewati mereka dan menarik lengan Jisung untuk pergi. Disusul oleh Seungmin, Felix, dan Jeongin yang memandang Minho dengan khawatir bercampur takut. Hanya Changbin yang masih berdiri di tempat, memandangi Minho yang masih mengalami tremor hebat.
Sadar kalau Changbin belum beranjak, Woojin menatap lelaki itu dengan tatapan serius.
"Awasi mereka, Changbin. Jangan biarkan mereka kumat di sini," kata Woojin pada Changbin.
Changbin mengangguk. Ia berjongkok, hendak mengambil tas kecil yang dikalungkan di pinggang Woojin.
"Apa yang kamu lakukan?!" Woojin malah membentak Changbin, membuat lelaki itu terlonjak kaget sampai-sampai mundur beberapa langkah ke belakang.
"Aku ingin mengambil obat anak-anak," kata Changbin.
"Untuk apa?!" Woojin membentak lagi.
"Bagaimana kalau nanti mereka kumat?"
"Makanya sudah kubilang jangan biarkan mereka kumat! Hanya aku yang boleh membawa obat-obatan ini! Sudah sana kamu susul mereka!"
Kali ini Changbin tidak membantah. Ia berdiri, lalu menatap Minho untuk yang terakhir kalinya sebelum pergi dari sana.
Selepas kepergian Changbin, Woojin kembali memusatkan perhatiannya pada Minho yang mulai megap-megap karena kehabisan napas.
"Bikin repot saja sih!" desisnya pada Minho dengan tatapan sebal. Sementara yang diajak bicara sama sekali tidak merespon selain mulutnya yang megap-megap.
Woojin mengalungkan lengan Minho di belakang lehernya. Dengan susah payah, ia mengangkat tubuh lelaki yang lebih muda darinya itu. Ia sempat melemparkan pandangan pada Chan yang masih berbicara dengan sang manajer di dalam mobil dengan wajah serius.
"Apa yang mereka berdua bicarakan sih?" desis Woojin sebelum membawa Minho ke arah yang berbeda dengan arah pergi para member yang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/162073062-288-k60658.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS [Stray Kids] ✔
Fanfiction[TELAH DIBUKUKAN, TIDAK TERSEDIA DI GRAMEDIA] Be careful, they can be very dangerous... #29 in fanfiction Start: 20 September 2018 End: 4 Oktober 2018