Hukuman Nikmat Dan Lamaran Mendadak [21+]

19.2K 251 13
                                    

21+

DI LARANG KERAS MEMBACA JIKA BELUM CUKUP UMUR JIKA NEKAT RESIKO DITANGGUNG SENDIRI!!!

🍁🍁🍁


Raka semakin menyudutkan gadisnya di dinding tepi kolam renang. Bibirnya mulai memagut dengan lembut bibir ranum Nada yang selalu menjadi candu untuknya hingga selalu ingin melumatnya setiap waktu. Tangannya mulai bergerak meremas payudara gadisnya membuat Nada mengeluh nikmat dan semakin membangkitkan sisi gairah dalam diri Raka saat mendengarnya. Segera ia membuka satu-satunya penutup milik gadisnya dengan masih tetap pada aktifitasnya yaitu melumat bibir Nada juga meremas payudaranya sesekali ia memilin pucuknya yang kecil juga mungil.

"Aaaahhhhhhh Rakahhhh!" Nada mendesah saat ia tidak mampu lagi menahan gelenyar aneh dan nikmat dalam dirinya setiap kali Raka menyentuh inti tubuhnya. Meskipun pria itu hanya mengusap atasnya saja.

"Ya Sayangg, Nada mau apa, hmm?" tanya Raka menggoda dengan mengulum pucuk payudara milik Nada sesekali ia memasukan jarinya ke dalam inti tubuh gadisnya membuat Nada kembali menggelinjang nikmat.

"Raka, ayolah!" desak Nada merasa kesal saat lelakinya itu hanya menggodanya dengan menggesekan kejantanannya di depan miliknya yang sudah sangat panas juga lembab. Ia membutuhkan tapi juga malu mengatakannya meskipun sudah sering mereka melakukannya.

Raka terkekeh mengecup-mengecup ringan bahu dan leher gadisnya sengaja untuk membangkitkan gairah Nada, "ayo apa Nada Sayang?" Raka bertanya dengan dua jarinya masuk ke dalam surga dunianya yang belum halal.

"Raka!!!!!" sentak Nada kesal tapi juga menginginkan penyatuan keduanya apalagi sejak tadi pria itu hanya menggodanya saja membuat ia semakin tidak tahan. Ingin meminta lebih dulu egonya menahan ia untuk tidak mengatakannya.

"Apa, hmm? Nada mau ini?" tanya Raka kembali menempelkan ujung miliknya di depan milik gadisnya.

Nada melenguh nikmat seraya mengangguk cepat. Sepertinya Raka memang sengaja menghukumnya.

"Ucapkan apa yang Nada inginkan! Jangan menahannya lebih lama lagi atau Nada yang akan tersiksa sendiri karena ego Nada!" bisik Raka mengecup leher gadisnya seraya menggesekan kembali kejantanannya.

Nada mengerucutkan bibirnya kesal sekaligus tidak suka. Mana mungkin ia memohon untuk itu karena sama saja itu akan membuat harga dirinya runtuh dihadapan Raka. Selain itu ia pasti akan terlihat seperti wanita murahan yang haus akan belaian seorang pria. Namun jika ia tidak melakukannya itu justru akan semakin menyiksanya. Sial! Baru kali ini Raka berani menggodanya seperti ini. Sebab biasanya ialah yang lebih dulu menggoda pria itu sampai akhirnya keduanya akan berakhir dengan permainan yang panas nikmat membuat mereka ketagihan.

"Raka, please! Nada tidak tahan lagi cepat lakukan sekarang!!" pinta Nada memohon dengan wajahnya memelas sungguh di bawah sana yang lembab juga panas membuatnya tidak nyaman meskipun ia sedang berada di dalam air.

"Lakukan apa? Katakan yang benar sayang, aku tidak akan melakukannya sebelum Nada memintanya," ujar Raka mengecup pucuk payudara gadisnya yang langsung meresponnya. Pemandangan seperti inilah yang ia suka bagaimana melihat gadisnya begitu tersiksa akan gairahnya sendiri namun masih saja gengsi mengutarakan keinginannya.

Nada yang geram ia meraih milik lelakinya meremasnya kasar meluapkan kekesalannya, "masuki aku Raka! Sekarang juga, please! Nada mohon!"

Raka tidak tega juga saat ia melihat betapa gadisnya sangat tersika semua itu dapat terlihat dari wajahnya yang memerah, tubuhnya yang bergetar, juga inti tubuhnya yang semakin lembab. Ia memang sengaja menghukum Nada meski sebenarnya ia tidak lagi marah pada gadisnya. Sebab ia mengerti bagaimana perasaan Nada selama ini.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang