Intro

115K 4.5K 215
                                    

WARNING...! ⛔

Sebelum membaca aku mau kasih tau nih, cerita ini sudah selesai aku revisi dan banyak juga yang komen nama samarannya terlalu banyak dan kalau bisa dikasih tau diawal. Jadi, aku akan ganti nama samarannya jadi lebih rinci.

Kalau kalian nemu kesalahan komen segera ya biar bisa diperbaiki terima kasih, selamat membaca.

※※※

"Papa gak mau tau kamu harus urus semuanya" lelaki paruh baya sedang memarahi gadis remaja yang diketahui itu adalah putrinya sendiri.

"Kenapa gak kakak aja?" gadis remaja ini bersikukuh untuk melawan opini ayahnya.

"Papa bisa percaya sama kamu! Karna kakakmu udah handle urusan lain diluar"

"Pa.."

"Asther! Jangan kamu lawan papa! Harusnya kamu tau papa sudah mengurus perusahaan lain begitu juga mama. Dan kamu harus memegang setidaknya 1 dari 20 perusahaan kita" papa

"Pa... Asther dah pegang banyak" si gadis

Asther Glory Louis, dia seorang gadis remaja yang kukuh akan pendiriannya apapun itu sudah menjadi keputusannya.

"Papa gak mau kamu nolak! Dan papa pindahkan kamu ke sekolah kamu sendiri" papa

"Maksud papa?" Asther

"Sekolah yang papa handle sekarang sudah ada ditangan kamu. Dan sekolah itu milik kamu sekarang" papa

"Papa yakin?" Asther

"Cuma kamu yang bisa bantu papa" papa

"Kamu juga sudah dewasa nak. Mama berharap kamu bisa mengerti" mama buka suara

"Iya... akan Asther jalani semampu Asther" Asther

Saat ini Asther sedang berada dikamarnya. Kepindahan sekolahnya membuat dia harus berfikir keras.

"Pindah sekolah lagi. Gue harus punya temen baru lagi gitu? Haduh..kalo ada yang temenan sama gue sih gak apa, kalo enggak ya bagus lah" Asther

Asther pergi keluar rumah membawa bola basket kesayangannya hadiah ulang tahun yang ke 16. Dan saat ini dia berumur 17, terbilang muda untuk anak 17 tahun sudah memegang perusahaan milik keluarga.

Dia pergi menggunakan mobil menuju lapangan basket didekat taman kota. Sekarang sudah menunjukkan pukul 20.30 seharusnya ia tak keluar jam segini tapi apa boleh buat dia merasa bosan dan ingin menghilangkan rasa bosannya.

***

>> At, Lapangan Basket <<

Sampai di lapangan dia memulai triknya dan men-dribble bola ala Asther. Dia menggeluti olahraga basket sejak kelas 8 SMP dan dia merasa sangat senang bisa bermain basket. Ini adalah salah satu keahliannya.

"Yap! Masuk!" Asther tersenyum

"Oke... masuk!" Asther bergumam ria memasukkan bolanya berkali-kali

Dan sekarang dia beristirahat, bukan keringat panas yang ia dapatkan tapi sekujur badannya dan keringatnya terasa dingin tak seperti biasanya.

"Huh... cape juga" Asther

Saat melihat ada supermarket disebrang lapangan Asther berjalan menuju supermarket untuk membeli minuman dan setelah itu ia kembali ke lapangan. Saat kembali dia ditabrak oleh seseorang.

Bruk... (menabrak)

"Argh..! Kalo jalan hati-hati dong. Kayak jalanan lo aja seenak jidat" marah Asther pada orang yang telah menabraknya.

"Harusnya lo yang hati-hati! Malah marahin gue!" ucapnya

"Hash... orang gak tau tanggung jawab kek gini" Asther meninggalkan lelaki itu menuju lapangan basket untuk mengambil bolanya dan pulang kerumahnya.

Dia merasa badmood dengan lelaki tadi yang malah menyalahkan dirinya kalau dialah yang menabrak lelaki itu, Asther benar-benar kesal.

Sampai rumah Asther bertemu kakaknya yang sedang nonton tv karna dia baru pulang dari kelas tambahannya. Arvandi Jonathan Louis, Arvan.

"Asther? Dari mana aja kamu?" Arvan

"Lapangan basket" Asther

"Yaudah sana mandi, baru tidur" Arvan

"Iya kak" Asther.




.tbc.

Aku memutuskan untuk menghapus nama-nama samaran biar kalian tau sendiri nanti ehehe :)'

Tadaa~ cerita ini adalah genre dan wajah baru. Ini ceritaku yang ke tiga setelah buat genre "Fan Faction".

Author mohon dukungan vote dan komen kalian ya 🙏🙏🙏.

Mysterious Girl || TERBIT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang