°Rescuer°

2.2K 208 12
                                    

Dunia sedang dilanda hujan deras kala itu. Angin malam juga berhembus kencang, membuat siapapun merasa bergidik walau hanya merasakannya lewat celah jendela. Para pasukan penjaga dinding atau biasa disebut pasukan Garrison juga merasa enggan berjaga kalau saja mereka berani menentang tugas dan perintah yang telah dibebankan kepada mereka.

Beralih ke kedalaman hutan yang ada di luar dinding Maria. Siapa sangka pada malam itu, saat angin dingin yang menusuk kulit, berada ditengah hutan, seorang perempuan tak beruntung sedang berlari sekuat sisa tenaganya. Duri, lumpur, ataupun genangan air tak membuat dirinya menghentikan kaki bergerak walaupun baju yang tadinya begitu rapi dan bersih, kini menjadi sebaliknya. Rambut yang biasanya ia gulung sempurna, kini tergerai sampai punggung dengan berantakan. Wajah yang setiap hari menunjukkan senyum ramah, kini menunjukkan raut panik dan ketakutan. Bahkan wajah mulus itu sekarang dihiasi oleh beberapa lebam dan goresan.

Perempuan itu berbelok untuk menyembunyikan dirinya lewat batang pohon yang besar. Sampai ia melihat sebuah lubang yang terbentuk di salah satu batang pohon. Tanpa pikir panjang ia bersembunyi disana. Tapi ketenangan tak jua menghampirinya. Nafasnya begitu memburu membuatnya susah untuk tidak bersuara. Dia langsung menutup mulutnya sambil menahan nafas saat mendengar suara gemuruh dan merasakan getaran dari tanah yang ia duduki.

Ia terus berdoa dalam hati agar dirinya tidak ditemukan oleh raksasa setinggi 5 meter yang sedari tadi mengejarnya. Walaupun itu jenis raksasa terkecil, tak menutup kemungkinan bahwa jenis ini jauh lebih besar dari manusia dan patut untuk ditakuti oleh orang-orang, apalagi perempuan itu. Dia juga tak habis pikir, dua tahun yang lalu ratu Historia telah mengumumkan bahwa umat manusia telah merdeka dari ancaman para raksasa dan rakyat pulau paradise sudah bisa bebas pergi keluar dinding bahkan menyeberang ke tempat kaum Marley tumbuh.

Akan tetapi, situasi apa yang sedang dialaminya sekarang? Apa semua kebebasan yang dikatakan Ratu adalah omong kosong belaka? Setelah apa yang telah ia alami beberapa hari ini, ia mulai membenci orang-orang kerajaan, para bangsawan, para prajurit, bahkan ia membenci dirinya sendiri!

Perlahan suara langkah raksasa itu kian tak terdengar dan getaran tanah pun juga mulai tak terasa. Setelah satu menit memastikan, perempuan itu menyingkirkan tangannya yang sedari tadi menutup mulut dan bernafas lega. Ia menghirup oksigen sebanyak mungkin sekaligus menenangkan diri.

Tanpa disangka-sangka, tanah kembali bergetar dan sebuah tangan berjari besar muncul dari luar lubang persembunyian perempuan tersebut.

~~~~~~

"KYAAAAAAAAA!!!!!"

Jeritan tersebut membuat sekelompok prajurit berkuda berjubah hijau tersentak, bahkan para kuda pun gelisah setelah mendengar itu.

Prajurit yang paling depan sedikit mendongak dan memutar kepalanya kebelakang, "Sepertinya tidak jauh dari sini." kemudian memacu kudanya. Empat prajurit di belakangnya hanya bisa mengikuti.

Di depan sana, prajurit terdepan yang sepertinya pemimpin melihat raksasa setinggi 5 meter. Karena hanya terfokus menyenteri sang titan, ia hampir saja menabrak seorang perempuan yang juga kaget hingga dirinya jatuh terduduk di tanah yang basah.

Salah satu prajurit di belakang meninggalkan kudanya dengan terbang menggunakan alat manuver gear, kemudian dengan kecepatan kilat menebas tengkuk leher si titan.

Sang pemimpin dan prajurit lainnya turun dari kuda masing-masing. Si pemimpin mendekati sang perempuan yang masih duduk dengan menundukkan kepalanya.

"Kau tidak apa?"

"Kalian polisi militer?" Sang perempuan bertanya balik masih menunduk.

"Sayangnya bukan." jawab prajurit yang membunuh titan dengan nada tak ramah.

Sang pemimpin membuka tudung jubahnya dan memperlihatkan rambut pirang serta alisnya yang tebal.
"Kami prajurit pasukan pengintai. Titan tadi pasti membuatmu ketakutan, tapi tenang saja. Sekarang semua baik-baik saja. Kami akan membantu memulangkanmu."

Terlihat tangan perempuan itu mengepal, "Tidak! Semuanya tak baik-baik saja! Dan aku tidak akan pernah kembali ke tempat laknat itu!" ucapnya lantang sembari mengangkat kepalanya. Para prajurit itu terbelalak melihat kondisi wajah perempuan itu. Walaupun hujan masih turun, tapi si pemimpin tahu kalau perempuan itu juga sedang menangis.

"Oi, mata empat! Kau hanya akan diam berlagak bodoh?"

Yang dipanggil mata empat membuka tudungnya dan menunjuk diri. "Eh?"

"Hanji, bantu aku." pinta sang pemimpin.

Orang yang dipanggil Hanji pun mendekat, melepas jubahnya dan memakaikan ke sang perempuan. Sang perempuan mendongak dan melihat seorang wanita berkacamata di depannya menunjukkan senyuman lebar. "Ayo ikut kami. Kami tidak menggigit, kok"

Selanjutnya, sang perempuan perlahan menutup matanya, merasa kehilangan kekuatan sehingga jatuh ke pelukan wanita bernama Hanji tersebut.

tbc.

******

WELCOME, WELCOMEPARA WAIFU LEVI!!!1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WELCOME, WELCOME
PARA WAIFU LEVI!!!1

HOPE U ENJOY IT YAA... dan jangan lupa tinggalkan jejak😘

Freedom (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang