MAMC - 3

67 14 0
                                    

Mobil Calvian melaju menuju rumah sakit di mana Kaia akan melakukan pertemuan dewan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Calvian melaju menuju rumah sakit di mana Kaia akan melakukan pertemuan dewan. Pertemuan kali ini dilakukan di rumah sakit cabang yang jaraknya cukup jauh dari kantor Ferd. Corp. Perlu waktu 1 jam hingga tiba di sana. Calvian hanya diam sejak keluar dari kantor kakek Kaia, hingga suara Kaia terdengar.

"Kau kenapa?" tanyanya sambil menyuapi Savean biskuit. Calvian menoleh ke Kaia bingung. "Sepertinya ada yang kau pikirkan?"

"Ah itu," Calvian salah tingkah. "Tidak, aku hanya sedikit bingung denganmu," jawabnya. Kaia mengangkat satu alisnya, seakan bertanya -maksudmu- ke Calvian. "Sebenarnya berapa banyak lelakimu? Dari tadi kau menyebut semua lelaki yang kau temui lelakimu dari Samuel. Hm, Siapa tadi yang tinggi dan memanggilmu sayang itu Kray atau Christian? Terlebih, bahkan Tuan Ferdinan yang notabene kakekmu, tapi kenapa margamu berbeda dengannya?" Calvian bertanya, Kaia tertawa mendengarnya membuat Calvian menatapnya kesal.

"Baiklah, maafkan aku," Kaia menahan tawanya. "Ternyata dari tadi kau memikirkan itu, hm?" canda Kaia membuat Calvian mendengus semakin sebal. "Lelakiku ada banyak, Calvian, dan mereka di antaranya. Soal Samuel kau pasti sudah dengar darinya, kan? Kalau dia adalah sepupu dari kakekku, dia sudah seperti kakak untukku dan aku serius saat mengatakan bahwa dia cinta pertamaku," Kaia menjeda ucapannya melihat reaksi Calvian. "Dia lelaki pertama yang membuatku kagum setelah papa dan kakekku, makanya aku bilang dia cinta pertamaku. Kak Samuel adalah Suami Sena, wanita berlesung yang ada di kantor Kakekku tadi. Dan yang tinggi dan memanggilku sayang tadi nama Christian, anak dari kakak papaku dan dia kekasih Tika, wanita yang ada di one Cafe tadi.  Jangan kaget melihatnya bersikap seperti tadi, dia memang selau protektif padaku karena kami memang sudah dekat dari kecil," jelas Kaia tersenyum saat melihat Calvian menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Kaia.

"Kenapa margaku berbeda dengan kakek? Aku mengikuti marga papaku yang bernama Salim liandra, karena tak mungkin 'kan mamaku tak mengikuti marga suaminya." lanjut Kaia. "Ohya, soal lelakiku yang lain, masih ada salah satu yang mungkin kau temui nanti di rumah sakit. Namanya Kennan, sahabatku, dia dokter sama sepertiku. Aku tak tahu dia bisa disebut lelaki atau tidak, karena menurut teman-temanku dia menyukaiku," jawab Kaia.

"Apa?!" tanpa sadar Calvian memekik mendengarnya. "Ah maafkan aku," ucapnya saat melihat Kaia dan Savean melonjak kaget.

"Hm," Kaia mengangguk. "Ada juga James, Tora, Thomas, Jimmy, Se... hmm, sepertinya itu dulu yang bisa aku ceritakan. Kalau memang kau bertemu lelakiku yang lain akan kuceritakan lagi," lanjut Kaia menatap Calvian. Dia melihat Calvian mengangguk dan menyunggingkan sedikit senyum yang tak tahu apa artinya.

"Ehm, maaf jika lancang," ucapnya lagi. "Apa ada di antara lelakimu yang kau sukai?" tanya Calvian pelan. Kaia membeku mendengar pertanyaan Calvian. Dan Calvian melihat itu. "Tak apa jika kau tak mau menja..."

"Ada." Ucapan Calvian terpotong saat Kaia menjawabnya lirih yang masih terdengar oleh Calvian. Calvian ikut menegang mendengarnya. "Dari semua itu ada satu," lirih Kaia. Calvian dapat melihat kesedihan di suara dan mata Kaia saat ini.

ME AND MY CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang