Ini bukan lagi bumi di tahun Masehi.
Aku lupa kami menyebutnya sebagai apa, yang jelas kami tidak lagi menggunakan detik, menit, dan jam untuk menghitung waktu. Kami bahkan tidak peduli berapa lama matahari muncul dan menghilang digantikan bulan.
Kami tidak menghitung, karena kami tidak terpaku pada waktu. Kami tidak bertambah tua, kami tidak sakit, dan kami juga tidak mengalami perubahan apapun. Waktu terhenti di sebelah kami, terima kasih pada darah dari iblis orangtua kami.
Ya, separuh dari darah kami adalah darah iblis. Kami, adalah apa yang mereka sebut sebagai warlock, penyihir jahat namun paling kuat di seluruh dunia.
Well, atau itulah yang orang selalu katakan.
Aku adalah Seokjin Kim, atau begitulah nama biasaku. Aku memiliki nama warlock dan itu adalah nama ayahku yang seorang iblis. Seokjin Kim adalah nama pemberian ibuku karena nampaknya kami tinggal di sebuah tempat yang dulu disebut sebagai Korea Selatan. Aku tidak tahu banyak, tapi katanya kami tinggal di sebuah kota yang dulunya bernama Seoul, namun saat ini semua orang memanggil kota kami sebagai Sine.
Yah, aku tidak paham kenapa, tapi itulah cara kami menyebut kota tempat tinggal kami. Aku juga tidak terlalu peduli pada apapun nama kota ini, toh dunia ini tidak lagi sama seperti dulu.
Sebenarnya semua ini terjadi sekitar 100 tahun lalu ketika sebuah meteor aneh jatuh menimpa bumi, menimbulkan setengah kiamat dan memusnahkan hampir seluruh populasi manusia di bumi. Manusia yang masih hidup mencoba sekuatnya untuk memulihkan kondisi namun dengan kondisi bumi yang sudah 80% hancur, itu jelas tidak mungkin.
Namun, meteor yang jatuh menghantam bumi itu membuka portal dimensi yang membatasi antara dunia iblis dan dunia manusia. Saat itu para ibis keluar dari dunia mereka dan masuk ke bumi. Manusia yang kehilangan harapan akhirnya memohon kepada para iblis untuk membantu mereka.
Terdengar gila memang, tapi itulah yang akan terjadi ketika kau tidak tahu apalagi yang harus kau lakukan untuk bertahan hidup demi hari esok.
Nah, singkatnya, para iblis membantu manusia, mereka menikah dengan para manusia terpilih dan menghasilkan warlock sebagai keturunan mereka, pemegang kasta tertinggi di dalam hierarki kehidupan yang baru.
Manusia yang lain mendapatkan pendidikan ilmu sihir dari para iblis. Sayangnya, ilmu sihir ini hanya untuk orang-orang terpilih karena tidak semua manusia kuat dan sanggup menanggung beban kekuatan sihir. Manusia yang berhasil menerima kekuatan sihir berubah menjadi penyihir, kasta kedua di dalam hierarki. Lalu sisa manusia yang tidak dinikahi oleh iblis dan juga gagal mempelajari sihir akan tetap menjadi manusia, golongan kasta ketiga dalam hierarki.
Lalu aku, Seokjin Kim, adalah warlock kelas menengah.. ke bawah.
Yah, walaupun warlock adalah kasta tertinggi, masih ada kelas-kelas yang membedakan warlock dan ini dikarenakan iblis sendiri memiliki kelas dan tingkatan yang berbeda. Perbedaan kelas itu ditandai dengan warna mata kami, satu-satunya pembeda di antara kaum warlock dengan kaum penyihir dan juga manusia.
Jika warlock itu adalah kasta tinggi, maka matanya akan berwarna merah. Jika dia kasta menengah, maka matanya akan berwarna kuning, dan jika dia kasta bawah, maka matanya akan berwarna hijau. Konon ini ditentukan dari darah iblis yang dibawa. Namun, ada satu kasus langka dan kabarnya terjadi sangat jarang, yaitu warlock bermata biru yang kabarnya adalah anak dari salah satu iblis terkuat di neraka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazzling Blue [REST]
FanfictionApa yang ada di benakmu ketika batas antara dunia dimensi nyata dan dunia dimensi lain bersatu? Apa yang ada di benakmu jika darah iblis mengalir dalam dirimu? Apa yang ada di benakmu jika kau bisa menggunakan sihir? Well, terasa luar biasa? Itu ter...