Seokjin menahan napasnya, wajahnya memucat dan dengan ragu-ragu Seokjin berbisik. "Kau.. bercanda, kan?"
Namjoon menghela napas pelan, "Apa kau pernah menceritakan kemampuanmu ini pada siapapun?"
Seokjin menggeleng, Namjoon mengacak rambutnya. "Aku tidak bisa melakukan sihir pada sesama warlock." ujar Namjoon agak kesal.
Mata Seokjin membulat, "Apa yang ingin kau lakukan padaku?"
Namjoon berdecak kesal, "Aku ingin melihat isi kepalamu, memeriksa apakah mungkin ada yang salah dengan sistem otak dan tubuhmu. Tapi sesama kaum warlock tidak bisa melakukan itu. Warlock memiliki pertahanannya sendiri yang tidak bisa ditembus, kita hanya bisa saling menyerang dan menyembuhkan, tidak bisa memeriksa hingga sedalam itu."
Seokjin mengkerut di kursinya, "Lalu bagaimana?"
Namjoon menghela napas pelan, dia melambaikan tangannya ke arah Seokjin dan dalam sekejap sebuah selubung biru tipis menyelubungi seluruh tubuh Seokjin. Selubung itu memiliki bentuk seperti selapis kaca berwarna kebiruan yang menyelubungi seluruh tubuh Seokjin mulai dari kepala hingga kakinya.
"A-apa? Hei! Hei, kenapa kau mengurungku?!" Seokjin mencoba memukul selubung itu namun tidak ada reaksi. Selubung itu hanya memantulkan kekuatan pukulan Seokjin, ya karena walaupun terlihat seperti kaca, sesungguhnya selubung itu memiliki tekstur kenyal seperti jelly jika disentuh atau dipukul karena itu hanya terbuat dari energi sihir saja.
Namjoon menggerakkan tangannya untuk membuat sebuah portal, "Diam di situ sampai aku kembali."
Namjoon melompat masuk ke dalam portal yang dibuatnya dan portal itupun menghilang. Seokjin meraung kesal dan memukul selubung yang dibuat oleh Namjoon. Seokjin menumpukan dahinya ke selubung tipis itu, dia tidak menyangka dirinya memiliki kekuatan yang berbeda seperti itu.
Ketika dirinya menyadari warna matanya, Seokjin hanya berpikir ini sedikit perbedaan warna dan tidak perlu dipusingkan. Seokjin tahu nama warlocknya dan dia memang tidak pernah mencoba memanggilnya karena dia cukup yakin dia bisa bertahan hidup dengan kemampuannya sendiri.
Namun siapa yang menyangka ternyata dia memang bukan warlock kelas menengah biasa?
Seokjin membenturkan kepalanya lagi, "Kalau aku memang kuat, kenapa mataku tidak berwarna merah saja? Kenapa harus emas?"
Disaat Seokjin sedang merutuki warna matanya, sebuah portal kembali muncul dan Namjoon berjalan keluar dari dalamnya, namun dia tidak sendiri. Seokjin mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria berambut pirang madu melangkah menghampiri Seokjin.
Pria itu memakai long coat panjang warna hitam dan Seokjin bisa melihat tongkat sihir di tangan kanannya. Seokjin beringsut menjauh namun tertahan selubung di punggungnya. "Eerr.. siapa dia?"
"Ini Kim Taehyung, temanku." Namjoon menjentikkan jarinya dan selubung di sekitar Seokjin lenyap.
Mata Seokjin membulat saat mendengar nama yang disebutkan Namjoon. "Woa! Kau Kim Taehyung? Kim Taehyung penyihir terkuat itu?!"
Taehyung tersenyum tipis, "Hallo, Seokjin." Taehyung membungkuk di hadapan Seokjin dan memperhatikan matanya, "Hmm unik sekali."
"Kau bisa melakukannya?" tanya Namjoon.
Seokjin mengerjap, "Tunggu, melakukan apa?"
Taehyung menegakkan tubuhnya kembali, "Bukan apa-apa, hanya sedikit sihir." Taehyung mengacungkan tongkat sihirnya ke arah Seokjin. "Ini tidak sakit, hanya sebentar."
"Huh?" gumam Seokjin dan hal selanjutnya yang dia lihat adalah Taehyung menjentikkan tongkatnya di depan mata Seokjin dan Seokjin segera jatuh tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazzling Blue [REST]
FanfictionApa yang ada di benakmu ketika batas antara dunia dimensi nyata dan dunia dimensi lain bersatu? Apa yang ada di benakmu jika darah iblis mengalir dalam dirimu? Apa yang ada di benakmu jika kau bisa menggunakan sihir? Well, terasa luar biasa? Itu ter...