Maaf

1.8K 127 11
                                    

"Woojin-ah".
".....".
"Woojin-ah mianhae, aku baru menemuimu sekarang".
".....".
"Kau tak perlu bicara Woojin-ah, cukup dengarkan aku, aku tau kau sangat membenciku, dan aku memang pantas menerimanya".
"Aku sangat jahat, aku brengsek Woojin-ah! Aku pengecut hiks, aku sudah terlalu banyak menyakitimu bahkan sampai sekarang".
"Aku pergi meninggalkanmu saat kau tengah mengandung anakku, pasti sepuluh bulan ini terasa berat dan menyakitkan untukmu, kau pasti sangat kesusahan mengandung dan merawat Jiwoo sendirian, maafkan aku Woojin-ah hiks, maafkan aku yang brengsek ini, bahkan aku pernah menyuruhmu untuk menggugurkan kandunganmu yang jelas-jelas itu adalah calon anakku, darah dagingku sendiri hiks, lalu mengapa kau masih mencintaiku yang penuh hina ini hiks".
"Hyung".
"Diam Daehwi!".








"Aku benar-benar mencintamu Woojin-ah, sangat, hanya saja waktu itu aku terlalu takut saat mengetahui kau sedang mengandung anakku, aku takut, aku tak tahu harus melakukan apa, aku takut orang tuaku tahu, mereka pasti akan sangat kecewa kepadaku, itu sebabnya aku menyuruhmu menggugurkan kandunganmu dan pergi meninggalkanmu, maafkan aku hiks, aku memang pengecut hiks".


"Maaf aku tak bisa menemanimu saat kau tengah berjuang melahirkan Jinwoo, bahkan disaat terakhirmu aku tak bersamamu hiks, gara-gara aku kau tak bisa melihat bagaimana wajah anak kita, dia sangat cantik sepertimu sayang, kau pasti juga ingin melihatnya kan, sangat cantik sepertimu".
"Hyung sudah, jangan terus-terusan menyalahkan dirimu! Woojinie hyung sudah tenang di sana, jangan menangis, dia pasti akan sangat sedih".
"Ini semua memang salahku Daehwi".
"Hyung hidup mati seseorang sudah di tentukan oleh Tuhan".
"Hari ini tepat sebulan kelahiran anak kita sayang, sekaligus sebulan setelah hari kematianmu, aku tak tahu harus merasa bahagia atau sedih, Jiwoo lahir dan kau malah pergi meninggalkanku, apa kau begitu membenciku hah? Kenapa meninggalkanku??? Apa kau mau membalas dendam karena dulu aku meninggalkanmu?? Maafkan aku! Aku salah! Tapi tak bisakah kau kembali padaku??!! Aku akan berubah! Ayo memulai semuanya dari awal! Dengan keluarga kecil kita hiks! Woojinie, kau mendengarkanku kan? Hiks".
"Hyung sudahlah".
"Woojinie tidak mau memaafkanku Daehwi-ya, karena itu dia meninggalkanku hiks".
"Hyung, kakakku tidak seperti itu, dia sudah memaafkanmu jauh sebelum kau meminta maaf, dia tak pernah mengeluh merawat Jiwoo sendirian, bahkan dia merasa sangat bersalah padamu, dia merasa kalau sudah meyusahkan dan membebanimu".
"Woojin-ah, kau tak pernah menyusahkanku apalagi membebaniku justru akulah yang menyusahkanmu hiks, aku berjanji akan merawat Jiwoo dengan baik menggantikanmu serta mencintai dan menyayanginya dengan segenap jiwaku. Dan tak akan ada yang bisa menggantikan posisimu di hatiku, camkan itu! Karena hanya itu yang bisa kulakukan untuk menebus semua kesalahanku".
"Hyung, hari sudah hampir petang, sebaiknya kita pulang, Jiwoo pasti juga membutuhkanmu sekarang" ujar Daehwi.
"Baiklah, Woojin-ah, aku pulang dulu ne, aku akan sering-sering mengunjungimu bersama Jiwoo, dia pasti juga sangat ingin mengunjungi bundanya yang sangat cantik, tenang di alam sana ya sayang, aku mencintaimu" Jihoon menaruh sebuket bunga edelweis di atas makam Woojin dan beranjak pergi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















































End..


Haihai..
Ada yang nungguin ff ini gak??
Gimana sama ceritanya??
Jangan lupa komentar dan sarannya ya readers..
Votementnya juga hehe..
Sekian, terima kasih..

Jihoon X Woojin [Winkcham]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang