ㅤ
ㅤ
ㅤ
Banyak yang bilang, bahwa Renjun adalah orang yang paling menyedihkan karena dia tidak pernah bisa merasakan kebahagiaan yang seutuhnya.
ㅤ
Mereka selalu berkata bahwa Renjun tidak akan pernah bahagia tanpa diikuti rasa sakit. Sebagian orang berkata bahwa dia adalah pembawa sial, maka dari itu jangan pernah membuatnya bahagia atau orang disekitarnya akan tersiksa.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
Semua bermula ketika dirinya berumur 12 tahun. Tepat di hari ulang tahunnya, Renjun merasa sangat bahagia karena kedua orangtuanya berkata bahwa mereka akan tinggal di rumah yang sangat besar di Korea. Tapi begitu menyadari bahwa artinya Renjun harus meninggalkan teman-teman serta sepupunya Chenle di China, dia merasa sakit hati karenanya.
ㅤ
Ketika memasuki sekolah menengah pertamanya di Korea, Renjun selalu merasakan sakit di setiap bagian tubuhnya karena menjadi korban pembullyan. Tapi disisi lain dia merasa bahagia karena hal itu lah yang mempertemukanya pada Jaemin, Jeno dan Haechan yang ternyata satu sekolah dengannya. Teman yang selalu menolong dan membela Renjun ketika dia dikerjai oleh anak-anak nakal di sekolahnya.
ㅤ
Saat masuk sekolah menengah atas, Renjun dan kawan-kawannya bertemu dengan kakak kelas bernama Mark. Anak laki-laki yang manis dan baik, yang berhasil mencuri seluruh perhatiaan Renjun di masa sekolah menengah atasnya. Tapi lagi-lagi harus merasakan sakit serta kecewa ketika mengetahui bahwa saat lulus nanti Mark akan melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.
ㅤ
Di hari berbahagia lainnya, ketika Renjun mendapatkan surat bahwa dia diterima di salah satu universitas ternama bersama teman-temannya, kabar duka kembali datang, kali ini dari keluarganya. Renjun harus merasakan kesedihan yang luar biasa saat mengetahui Ayahnya mengalami kecelakaan lalu lintas sehingga beliau harus meninggalkan Renjun seorang diri bersama Ibunya. Sakitnya ketika Renjun menyadari bahwa keluarganya tidak lagi lengkap bahkan membuatnya beberapa kali hilang kesadaran.
ㅤ
Dan ketika Renjun lulus dengan predikat terbaik di kampusnya, lagi-lagi rasa sakit itu enggan meninggalkannya seorang diri dengan kebahagiaan. Ibunya yang sekarang menjadi seorang single parent diharuskan kembali ke China untuk merawat neneknya yang sakit, tepat di hari kelulusan Renjun.
ㅤ
Entah kenapa, sejak saat itu Renjun tidak pernah tenang ketika dia merasakan kebahagiaan. Rasanya seperti ada nasib buruk yang menantinya saat itu juga. Dan lama kelamaan, Renjun merasa terbiasa.
ㅤ
Dia tidak lagi bisa memahami arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
※※※
ㅤ
ㅤ
ㅤ
"Renjun, bagaimana kabarmu?"
ㅤ
Di tengah-tengah malam saat Renjun sudah bersiap untuk pergi tidur, ada satu panggilan masuk dari ibunya yang membuat Renjun kembali terjaga dengan senyuman lebar terukir di wajahnya yang semula lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Happiness
FanfictionRenjun terlalu akrab dengan rasa sakitnya sendiri. Bahagia dan rasa sakit, baginya tidak ada bedanya. Dan sejauh ini... Tidak pernah ada keluhan. Warning : AU! TYPO(s)! BoysLove! NoRenMin yang lebih condong ke NoRen. Dan bahasa yang amburadul.