ㅤ
※※※
ㅤㅤRenjun tidak tau tepatnya sejak kapan, tapi dia selalu merasa bahagia saat bersama dengan Jeno. Melebihi kebahagiaannya saat bersama dengan Jaemin ataupun Haechan. Bahkan dengan Mark yang notabenya adalah seseorang yang pernah mencuri perhatiannya walau hanya sesaat.
ㅤ
Ketika ada waktu luangㅡkalau Renjun boleh memilih, dia akan lebih bahagia saat menghabiskan waktunya bersama Jeno.
ㅤ
Renjun sudah pernah bilang kalau dia rela membayar mahal hanya untuk melihat Jeno tersenyum, karena senyum Jeno adalah kebahagiaannya.
ㅤ
Saat sekolah menengah pertama, Jeno adalah orang yang selalu ada paling depan untuk melawan anak-anak nakal yang sering mengerjainya. Menunggunya sepulang sekolah karena takut Renjun akan kembali dijahili. Dan kegiatan itu berkelanjutan hingga mereka lulus, bahkan ketika Renjun sudah tidak pernah lagi dijahili si anak nakal.
ㅤ
Sering kali Jeno menemani Renjun ke toko peralatan melukis ketika Jaemin dan Haechan terlalu sibuk dengan kegiatan klub di masa sekolah menengah atas mereka. Bahkan menemaninya menangisi kepergian Mark dengan membelikan sebuah ice cream batangan untuk menghiburnya.
ㅤ
Jeno selalu saja memastikan agar Renjun tidak sendirian ketika orangtuanya satu persatu meninggalkannya hidup sendiri di negeri orang. Jeno adalah orang pertama yang selalu datang ketika Renjun mebutuhkannya, bahkan ketika Renjun tidak mengucapkannya langsung secara verbal.
ㅤ
Karena itu, Renjun rela membayar mahal agar Jeno bisa tersenyum sebab Jeno lah yang selalu hadir dengan senyuman terbaiknya untuk Renjun.
ㅤㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
Tapi Renjun juga sadar, bahwa dia menyayangi Jaemin lebih dari apapun. Lebih dari rasa sayangnya pada Haechan maupun Jeno.
ㅤ
Saat Renjun menjadi kejahilan anak-anak nakal di sekolah mereka, Jaemin lah yang pertama kali membelanya. Memperkenalkannya pada Jeno dan Haechan sehingga mereka bisa menjadi teman hingga saat ini.
ㅤ
Jaemin lah yang selalu menenangkannya dengan kalimat-kalimat penuh kasih sayang. Jaemin yang menyadarkan Renjun bahwa ia juga pantas untuk merasakan kebahagiaan seperti yang orang lain rasa.
ㅤ
Ketika orangtuanya pergi meninggalkannya, Jaemin lah yang selalu memastikan agar Renjun tidak kehilangan berat badannya. Jaemin juga yang mengenalkan Renjun pada teman-temannya hinga Renjun tidak sendirian lagi di negeri ini.
ㅤ
Jaemin selalu membawa ketenangan untuknya, dan Jeno selalu memberikannya kebahagiaan.
ㅤ ㅤ
Renjun merasakan kebahagiaannya saat bersama Jeno. Dan Renjun ingin Jaemin merasakan kebahagiaan yang sama dengan apa yang dia rasakan.
ㅤ
Sedangkan Jaemin selalu membawa ketenangan bagi Renjun, dan Renjun juga ingin Jeno merasakan ketenangan yang sama apabila dia bersama dengan Jaemin.
ㅤㅤ
ㅤ
※※※
ㅤㅤ
ㅤ
Suatu hari Jeno mengunjunginya di pertengahan malam dan bertanya padanya,ㅤ
"Apa aku harus menerima perjodohan ini?"
ㅤ
Renjun menjawabnya mantap dengan mata yang memandang tepat ke iris kecoklatan Jeno, "Kenapa harus menolaknya?" tanyanya dengan senyum tersalip dibibir,
ㅤ
"Jaemin adalah orang paling baik yang pernah aku temui. Begitu juga denganmu, Jeno. Aku yakin kau dan Jaemin akan saling membahagiakan. Karena kalian berdua adalah kebahagiaanku."
ㅤ
Jeno tidak banyak berbicara malam itu. Dan setelahnya Jeno pergi meninggalkan Renjun, meski sebenarnya Renjun ingin laki-laki itu untuk tetap tinggal.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
Tidak lama kemudian, Renjun menerima telepon dari Jaemin. Dengan suara yang gugup dan hampir saja menangis, Jaemin bercerita,
ㅤ
"Aku tidak mungkin menerima perjodohan ini. Tapi aku juga tidak bisa menolak Jeno.."
ㅤ
"Kenapa tidak bisa menerimanya? Kau kenal Jeno dengan baik, kau pasti akan bahagia saat bersamanya, Jaemin."
ㅤ
Meski Jaemin tidak mengetahuinya, dahi Renjun mengerut samar mendengarnya. Dan hembusan nafas pelan adalah jawaban yang Jaemin bisa berikan karena dia tau Renjun tidak suka dibantah.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
Yang Renjun tau, dia berbahagia saat bersama Jeno. Dan dia yakin, bahwa Jaemin akan merasakan hal yang sama.
ㅤ
Tapi yang tidak disadarinya ialah bahwa setiap manusia memiliki takdirnya tersendiri dalam menemukan kebahagiaan.
ㅤㅤ
ㅤ
※※※
ㅤㅤ
ㅤ
"
Ma.."
ㅤ
"Ya, Renjun?"
ㅤ
"Aku akan pulang ke Jilin besok pagi."
ㅤ
ㅤ
ㅤ
※※※
Renjun sudah capek, gengs. Dia balik ke Jilin aja lah ya, kasian akunya juga. :(((
Btw maafkan aku ini slow update gilsss. ; n ;
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Happiness
FanfictionRenjun terlalu akrab dengan rasa sakitnya sendiri. Bahagia dan rasa sakit, baginya tidak ada bedanya. Dan sejauh ini... Tidak pernah ada keluhan. Warning : AU! TYPO(s)! BoysLove! NoRenMin yang lebih condong ke NoRen. Dan bahasa yang amburadul.