6

1.4K 177 18
                                    

Chapter 6

S
E
L
A
M
A
T

M
E
M
B
A
C
A

*******
"Itu kau tahu" entah kenapa justru kata kata yang pedas yang keluar dari mulut Minah

"Hiks....."

Tangis kai makin kuat ia memeluk jihyo dan bahunya bergetar hebat.

" Ahjumma apa ahjumma juga tidak hiks menyayangi jongin hiks jongin sudah lelah hiks kenapa ahjumma hiks kenapa jongin harus menjadi pihak yang tidak diinginkan oleh semua orang Hiks...jongin lelah ahjumma "

"Kai mau ikut ahjumma pergi??" Kai mengangguk lalu mendongak untuk menatap mata jihyo. Dan jihyo serta Minah bisa lihat bagaimana wajah kai yang memancar begitu banyak kesedihan.

"Ahjumma janji ahjumma akan membawa jonginie pergi bersama ahjumma tapi tidak sekarang arraseo " jongin kembali menunduk. Bahunya bergetar lagi, ia menangis

"Ahjumma tidak menyayangi jongin hiks" Isak nya pelan.

Jihyo memegang pundak kai lembut. Lalu mengusap kepala nya lembut

"Jonginie sayang dengarkan ahjumma, ahjumma berjanji akan mengajak kau pergi,tapi tidak untuk sekarang ini. " Jongin mengalihkan tatapannya.

"Sepertinya memang tidak ada yang sayang denganku" ucap kai lemah.

"Minah tolong perhatikan jongin sebelum aku mengambil nya, aku pergi"

****************

Minah terbangun dari tidurnya dengan keringat disekujur tubuhnya.

Menghela nafas dan dan mencoba mengatur nafasnya dengan baik.

Kerongkongan nya haus, Minah turun dari ranjang dan berjalan menuju dapur.

Merasa lega setelah air minum membasahi tenggorokan nya yang kering , Minah memutuskan untuk kembali ke kamar.  Namun tiba-tiba ia teringat dengan mimpinya. Maka kakinya melangkah menuju gudang.

"Ngghhh..... shhhhh...... akh....hiks....appo... ahjumma.....hiks.....appo...." Minah bisa mendengar suara jongin dengan jelas, anak itu kesakitan. Tapi Minah tak tahu kenapa jongin kesakitan.

Minah mendekati gudang dengan pelan. Tangannya bergerak untuk membuka knop pintu, namun disisi lain ego nya meminta ia untuk pergi saja dari sana dan tidak peduli.

BRUKKK

tiba-tiba terdengar suara sesuatu jatuh disusul suara pecahan yangberasal dari kamar sehun. Minah pun langsung berlari menuju kamar sehun.

Betapa terkejutnya Minah saat melihat sehun sedang meringkuk dilantai dengan pecahan gelas di sekitarnya.

"OMO.....SEHUNNIEE" suara teriakan minah menggema hingga membangunkan semua orang.

"Sehunie bangun sayang " minah menangis sembari memangku kepala sehun dipahanya.

"E...om...ma...ssh...a....ki..t" adu sehun. Sehun mengambil tangan minah dengan lemah lalu mengarahkan tangan itu pada dadanya, dimana setiap kali berdetak jantung itu terasa nyeri dan sangat sakit.

Minah dengan sigap mengelus dada sehun dimana usapan itu diiringi air mata dari pipinya.

"Yeobo ada apa?"

"Eomma sehun kenapa"

Hamyun, Suho, dan kyungsoo mendekati minah serta sehun.

Sehun diangkat oleh hamyun dan suho ketempat tidur sedangkan kyungsoo mengambil peralatan medis suho.

Suho dibantu kyungsoo dengan cepat menangani sehun, sedangkan minah dan hamyun menunggu diluar atas paksaan suho yang membuthkan konsentrasi penuh sehingga mereka diminta menunggu diluar.

Setelah menunggu kurang lebih 30 menit suho pun keluar lalu menghampiri kedua orang tuanya.

"Appa, eomma keadaan jantung sehun makin memburuk. Sehun harus dengan cepat mendapatkan donor jantung. Karna menurut catatan kesehatan sehun yang aku lihat, kalau dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan kita tidak mendapatkan donor untuk sehun maka...."

"Maka apa nak?" tanya minah yang sudah berkaca-kaca

"Sehun bisa meninggalkan kita untuk selamanya" Minah langsung memeluk hamyun sembari menangis

"Eomma tenang saja aku akan menanyakan kerumah sakit di kota lain juga untuk menanyakan stok donor jantung disana." Hamyun tersenyum

"Terima kasih nak, kau selalu mengusahakan yang terbaik untuk sehun kita,appa yakin itu" suho membalas senyum manis sang appa dengan senyumnya yang juga manis

"Oh iya appa, ternyata saat dulu anak itu melalukan pemeriksaan kecocokan darahnya tidak cocok dengan sehun.. Ternyata saat itu alat pemeriksaannya rusak appa, aku rasa aku akan melakukan pemeriksaan ulang pada anak itu, siapa tau darahnya cocok kita bisa membuat anak itu menolong sehun untuk sembuh" Minah tersenyum

"Benarkah?" suho mengangguk

*************

Suho berjalan menuju gudang dimana kai sedang dikurung, ia akan mengambil darah kai untuk sempel juga untuk membebaskan anak itu dari gudang setelah mendapat persetujuan dari minah dan hamyun.

Suho mengambil kunci yang tergantung lalu membuka pintu gudang dan menemukan kai yang sedang tertidur meringkuk sambil memegangi perutnya.

"Ya! Ireona...!" ucap suho pada kai.

Kai perlahan membuka mata dan menemukan sang hyung yang sedang berdiri didekat pintu.

"A...dd..da...ap..pa..t...tu...an..m...mmu...dda?" tanya kai terbata, ia masih sangat lemas bukan main.

"Pergi kekamarmu, setelah ini aku akan kesana untuk mengambil darahmu untuk sample." kai mengangguk. Suho berbalik untuk pergi.

"Tuan..." suho berhenti tapi tidak membalikkan badannya.

"Apa?" kata suho dingin.

"Apa..tuan mau membantu aku kekamar, aku tidak bisa berdiri tuan" ucap kai parau.

Suho menghela nafas, ia menatap kai yang nampak berusaha duduk namun tidak sanggup. Ia mendekati kai lalu menarik tangan kai kepungungnya.

Hati kai menghangat, setelah sekian lama baru kali ini ia bisa digendong oleh salah satu hyungnya.

'Aku harap dihari terakhirku nanti aku juga berada digendongan appa atau hyung lagi'

*


**














***











**







*






TBC

Hello gaes gimana chaper ini? Sedih gak😢😢

Keep vote and komen

Bye bye

Anyeong

Salam manis

Oviyangmanisbintikyut😍😘

ULJIMMA [2] {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang