Nurani,
Belum sempat nalarku berpikir
Hadirmu mengambil alih ruang
Penuh sesak, penuh isak
Menafsirkan ribuan kata
Yang tak sempat terucap
Dalam dekapan lukaKumohon,
Beriku sedikit helaan napas
Agar nadi mampu berdenyut
Membawa kesadaran
Akan pahitnya penantianNamun hati,
Semagis apapun daya mantra
Takkan mampu menghipnosis
Laiknya kopi
Yang tak mampu menutupi
getirnya
