19/07

369 37 2
                                    

19 Juli 2010

Suara gemuruh petir yang aku dengar saat ini, suara dentuman keras yang membuat semua yang mendengarnya menjerit ketakutan.

Datang bersamaan dengan hujan yang menghasilkan melodi menakutkan berputar dalam kepalaku,

Aku terduduk di kursiku saat ini, ini adalah hari senin, hari membosankan jika aku pikir.

jika kalian tau, semua orang dikelasku kini sedang terduduk diam di tempat mereka masing masing,

Entahlah biasanya mereka akan ribut jika tidak ada guru di kelas, satu jam lagi bel pulang akan bersuara, menandakan berakhirnya pelajaran hari ini.

Jika kalian tanya apa yang aku lakukan? Aku hanya sedang menulis diatas kertas putih dengan gerakan elok tanganku menggerakan pena.

Membosankan? Memang, aku hanya murid kelas 11 disini, di sekolah yang membosankan ini.

🔔~~

Bel sudah berbunyi tetapi, semua masih diam di tempatnya, hujan diluar masih menerpa dengan derasnya.

Aku memilih membaca novel favoritku sambil memasang sepasang earphone ditelingaku.

⚪▫⚪▫⚪

Jam sudah menunjukan pukul 16.45 hampir jam 5 sore pas,

Kulirik keluar jendela hujan masih juga belum reda.

Akan aku tunggu 5 menit lagi saja, aku ingin cepat cepat berbaring.

5menit ~~

Aku memilih menerobos hujan karena kini sudah lebih reda, walaupun masih banyak rintik hujan yang menyusul turun.

Aku sudah sampai di halte tempatku akan menaiki bus, halte ini penuh dengan banyaknya orang yang meneduh.

Bus datang dengan sangat halus berhenti di depanku,

Kunaiki kaki kananku ke dalam bus, menempelkan kartu transportsiku lalu mencari tempat duduk.

Sulit, hari ini semua menaiki angkutan umum secara bersamaan, semua tempat duduk kulihat terisi penuh, dengan terpaksa aku berdiri.

Aku berharap banyak orang yang turun di halte selanjutnya, kurasakan kaki ku sudah tidak kuat menopang.

Tepat..

Semua orang turun di halte selanjutnya, kulirik keluar lewat kaca, hujan sudah reda menampakan semburat merah matahari sore yang merubah warna kelam yang semula nampak di langit.

Aku duduk disalah satu tempat yang tersisa.

Seseorang duduk tepat di kursi kosong di depanku,

Dia tampan~

⚪▫⚪▫⚪

Aku memasuki rumah dengan keadaan basah terkena hujan, aku langsung menaiki anak tangga secara cepat menuju kamar.

Aku langsung memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhku yang lengket.

Lalu aku memilih merebahkan tubuhku di atas kasur empuk kesayanganku,

Tiba tiba wajahnya selalu nampak dalam pikiranku,

'Semburat matahari yang menerpa seluruh wajahnya membuatnya nampak luar biasa jika aku pandang,

Rambut basah sehabis menerpa hujan masih nampak padanya,

Seragam putih basah yang melekat padanya membuatnya semakin terlihat mempesona.'

Sudah aku akui,






Sepertinya aku,






Menyukainya.

🍃C'tbr[2]

A.n; setiap chap diisi Jennie pov's,
karena ini menceritakan isi
buku diary Jennie.

Can't be revealedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang