"Masuklah, dia menunggumu sampai lilin terakhir padam". Ucap Kiba dingin. Setelahnya pergi meninggalkan gadis bersurai indigo itu sendirian.
Hinata melangkah masuk menuju ruang rawat sahabatnya Matsuri. Terlihat wajah tertidur dengan selang infus ditangan. Sedangkan Tenten ,Shino serta Chouji hanya melirik ke arahnya.
Hinata mendekat perlahan, gerakan tangan yang hendak menyentuh tubuh itu terhenti oleh tangan milik Shino.
"Pergilah kami tak membutuhkannu lagi, inikah namanya sahabat, pergilah bersama kekasih idola itu". Suara pedas Shino membuat Hinata memegang dadanya sesak. Dalam hatinya mengungkapkan serangkaian maaf berulang kali.
Hinata hendak.menjawab namun Tenten menyuara kembali." Dia menunggumu sampai hujan mengguyur tubuhnya, pergilah dan jangan memandang ke arah kami". Tenten memandang nyalang Hinata.
Air mata tidak dapat terbendung lagi. Hinata berlari sepanjang koridor rumah sakit.
Kiba dan Lee melihatnya tanpa mengehentikannya. Di hati mereka telah tertutup rapat kata maaf dari gadis itu. Sebuah tembok pemisah telah menjulang tinggi tak menyisakan tempat bagi gadis bersurai indigo itu lagi.
Disc@MK
Warning@typo,occ,dllSeminggu berlalu dan Hinata belum menampakan wajahnya di sekolah. Putus cinta dan terlebih lagi kepercayaan sahabat- sahabatnya menghilang tanpa arah. Seperti debu terbang tak kembali lagi.
Tubuhnya terguyur air shower, menangis adalah jalan yang paling baik dilaluinya. Hinata seharusnya sadar saat seorang idola sekolah mendekatinya pasti ada maunya. Dan Hinata merasakannya sekarang. Sasuke seorang idola para siswi perempuan disekolahnya mengajak kencan dirinya dan terlebih hanya membuat taruhan bahwa dapat membubarkan persahabatan antara dirinya dan lainnya.
Dalam hati Hinata begitu bodoh dan naif. Termakan rayuan Sasuke si manusia serigala tak tahu diri.
Sasuke berhasil dan Hinata jatuh cinta.
Wajah Hinata yang mulai membiru dan pandangan burum membuatnya jatuh dalam kegelapan. Selanjutnya yang didengarnya adalah suara teriakan maid meminta pertolangan.
.
Dua minggu berlalu Hinata memulai kembali aktifitasnya. Sekarang dirinya sendiri tidak memiliki sahabat bahkan kini Sasuke telah mencampkan dirinya. Selamat kehidupan di sekolahmu akan tamat Hinata. Itulah yang selalu ada dalam benaknya.
Hinata melajukan Discovery hadiah dari ibunya yang telah bercerai dengan ayahnya. Hinata menuju parkiran dimana biasanya dia parkir. Hinata keluar dari mobilnya terlihat dari sebrang mantan kekasihnya sedang bermesraan dengan Sakura. Salah satu fansgirl pemuda itu. Mengalihkan pandangannya terdapat sahabat- sahabatnya dulu bercanda gurau.
Hinata mengehela nafasnya, mencoba berdamai menghampiri Sahabat- sahabatnya.
Matsuri yang pertama melihat kehadiranya. Sontak semua terdiam bahkan genk Sasuke di sebrang juga terdiam menyaksikan Hinata.
"Matsuri". Panggil Hinata lirih.
Matsuri memandang tidak suka. Mengalihkan pandangannya dan pergi tanpa berkata. Chouji dan Lee menyusul, Tenten dan Shino yang kedua. Kiba menyilangkan tangannya di dada. Menatap Hinata tidak sukanya. "Sampai kapanpun kami tidak akan memaafkanmu". Kiba berlalu setelah mengucapkan kalimat melukai hatinya.
Hinata gemetar mencoba kuat berjalan menyusul dan meminta maaf kesekian.kalinya.
Hinata berusaha tegar, saat kakinya melangkah melewati geng Sasuke dkk.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE
Fanfictionpair@Sasuhina kisah cinta dua insan mendatangkan sebuah tragedi baru. Sebuah dendam mengantarkan pada keegoisan. Mengesampingkan perasaan yang saling beradu.