Disc@MK
Warning@typo,occ,dll.
.
.Sasuke tidak membayangkan Itachi mendahuluinya. Pemakaman penuh duka, menyisakan tangisan langit iringi kepergian Sulung Uchiha.
Sasuke diam tapi hatinya tersayat beribu sembilu. Itachi adalah inspirasinya, muda dan berbakat. Sasuke teramat mengidolakan kakaknya.
Para pelayat satu persatu meninggalkan pemakaman, Sasuke masih setia memandangi pusaran bertuliskan Itachi Uchiha. Tak berapa lama seorang wanita berambut biru mendatanginya.
Air matanya berderai melewati pipinya. Sedikit terisak wanita bernama Konan itu menceritakan detail dibalik kematian Itachi.
Konan mengaku sebagai kekasih kakaknya dan dengan bodohnya Sasuke mempercayainya. Tanpa perduli akan mengubah nasib seorang gadis tak berdosa.
Satu nama yang membuat Sasuke membencinya, "Hyuga Hinata". Tangannya meremas kuat hingga jarinya memerah.
.
.
."Hey Hinata". Kiba menyadarkan Hinata dari lamunannya. "Kenapa?". Ujar Kiba penasaran.
"Tidak hanya saja jantungku tiba-tiba berdenyut sakit". Ujar Hinata.
Kiba tersenyum kecil. "Tidak apa-apa semua akan baik-baik saja". Kiba mengelus Surai indigo Hinata.
"Aku merasa tidak nyaman". Hinata memegangi jantung barunya.
"Kau tahu Hinata, saat darahmu berdesir dan jantungmu berdetak itu menandakan bahwa kau sehat". Kiba tertawa garing dan Hinata memukul lengan sahabatnya.
"Ku fikir apa, ternyata Kiba aneh". Ujar Hinata pelan.
"Kau punya kami Hinata, aku dan yang lainnya akan selalu menyayangimu apapun keburukanmu". Janji Kiba.
"Janji ya". Hinata menyatukan kelingkingnya dengan milik Kiba.
"Janji sahabat". Kiba berucap lantang.
Keduanya tertawa bersama, Kiba adalah sosok kakak dan sahabat bagi Hinata sedang Kiba menganggap Hinata adalah adik kecilnya.
.
.
.Sebulan sudah Sasuke berada di Jepang. Bersekolah bersama teman-temannya semasa SD. Sasuke tidak butuh waktu lama bersosialisasi, ketampanannya jelas memikat banyak perhatian.
Sasuke adalah sosok cerdas dan misterius. Bukan hal umum jika ada pria tampan irit bicara namun memiliki sahabat luar biasa baik.
Shikamaru, Naruto, Sai, Sasori adalah sahabat baiknya. Sasuke sendiri tidak mengetahui jika gadis yang dibicarakan Konan bersekolah di tempat yang sama dengannya. Sebuah sekolah di mana gadis itu hanya berkutat dengan buku dan pena. Sasuke mengawasinya di bulan pertama lalu bulan keduanya Sasuke mendapat tawaran menggiurkan lainnya.
Toneri
Seorang yang mengaku mantan kekasih dari Hinata Hyuga, gadis yang ingin Sasuke hancurkan berkeping-keping. Membuat gadis itu merasakan neraka dunia yang bahkan tidak ada seorang pun menginginkannya.
"Jika kau berhasil menghancurkan persahabatan mereka kau akan mendapatkan mobil kesayanganku". Toneri menantang Sasuke.
"Benarkah". Sasuke masih acuh. Sedang sahabat-sahabat Sasuke mulai was-was.
Toneri terkekeh. "Saat kami pacaran dulu, dia selalu memperiotaskan persahabatan sialannya itu dan menomersekiankanku, jujur aku cemburu bahkan saat aku memintanya putus ,dia hanya mengangguk dan pergi ". Toneri bercerita dengan datar. " Dan itu menyebalkan ". Sambung Toneri.
"Aku tidak butuh curhatannmu dan baiklah aku terima tantangannya dalam tiga bulan Hinata akan hancur berkeping-keping bahkan persahabatannya akan tandas". Sasuke tersenyum evil dan Toneri menjabat tangannya. Keduanya saling melempar tatapan mematikan.
Ucapan Sasuke bukan bualan belakang, beberapa hari setelahnya Sasuke genjar pendekatan dengan Hinata. Awalnya Hinata menolak segala bentuk cara Sasuke mendekatinya. Bahkan ketika Sasuke menyatakan cintanya di depan siswa-siswi lainnya. Belum lagi sahabat-sahabatnya yang mendukungnya. Hinata masih menolak bahkan dengan berani gadis itu membuang bunga Lavender kesukaannya.
Sasuke tidak menyerah bahkan tekad menghancurkan gadis itu semakin gila menghantuinya.
"Jangan seperti itu Sasuke". Shikamaru memperingati.
"Ku kira jika rencana berhasil, gadis itu akan benar-benar hancur". Sai menimpali. "Mungkin kau harus mencari informasi yang jelas mengenai kematian kakakmu, aku takut jika itu tidaklah benar". Ini kekasih Sai menasehati.
"Aku sudah bertekad dan percaya pada Konan". Ujar sinis Sasuke.
"Aku hanya merasa,Hinata tidak mungkin melakukan hal keji pada Kak Itachi,yang kutahu Hinata adalah gadis manis dan lembut". Sakura hanya takut jika Sasuke salah langkah.
"Cih kalian tidak merasakan kehilangan". Sasuke pergi tanpa memperdulikan peringatan sahabat-sahabatnya.
"Aku merasa Hinata bukanlah gadis jahat". Tutur Naruto diikuti anggukan lainnya.
"Lihatlah". Naruto menunjuk seorang gadis tersenyum memberi susu pada seekor kucing. "menurutmu itu adalah senyum seorang pembunuh". Ujar Naruto.
"Aku rasa ada kesalahan disini". Gaara setuju dengan Naruto dan diikuti anggukan yang lain.
"Setidaknya kita telah memperingati Sasuke". Shikamaru pergi mengikuti Sasuke.
.
.
.
."Lihatlah siapa yang datang". Goda Chouji dan Shino.
Hinata hanya memukul lengan Shino malu. " Pangeran telah datang". Ujar Matsuri dan Tenten.
Sementara Kiba bersiul menggoda. "Sudah terima saja". Bisik Kiba.
Hinata hanya menunduk malu. "Aku yakin dialah pengganti Toneri untukmu". Shino berujar.
"Ehem, Hinata kami duluan ya ada urusan mendadak". Sahabat-sahabat Hinata pergi setelah Sasuke datang dengan sejuta pesonanya.
"Hey". Sasuke tersenyum pada Hinata. "Apa kabar". Sasuke masih menunjukkan sifat manisnya.
Hinata yang awalnya menunduk kini mendongak. "Ba-baik". Hinata sedikit gugup. Meremas tangannya dan itu tidak luput dari pandangan Sasuke.
"Mau pulang bersama". Tawarnya. Hinata mematung dan Sasuke tersenyum.
"Aku tidak menerima penolakan". Menarik tangan Hinata dan berjalan santai seolah Hinata hanyut dan menurut.
Untuk pertama kalinya Hinata menghangat dan hatinya terasa berbunga.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE
Fanfictionpair@Sasuhina kisah cinta dua insan mendatangkan sebuah tragedi baru. Sebuah dendam mengantarkan pada keegoisan. Mengesampingkan perasaan yang saling beradu.