Karya : Syahir Sasri Habibi
Rindu ?
Tak ada yang tau siapa itu.
Dia bukan manusia.
Bukan juga benda.
Jadi,mengapa harus ditakutkan ?Rindu itu memang jahat.
Datang padaku dan hanya menghujamkan kiasan - kiasan sendu.
Tanpa berpikir sanggupkah aku menahan itu.Aku keberatan.
Begitu banyak kenangan yang harus aku urus sendiri.
Mengapa harus aku?
Mengapa bukan dia yang membuat rindu ?
Sungguh egoisnya kamu.Dengan berat hati, kupapahkan kakiku.
Menahan segala rajut dan sendu.
Menangkis ranjau - ranjau yang masih tersisa di kalbu.
Mengutip kenangan yang terlihat apik untuk dijadikan satu.Aku harap waktu segera berakhir.
Mengutuk si rindu yang sadis.
Dan digantikan oleh senja yang eksotis.
Dikala malam akan segera bertamu.Jikalau nanti rindu itu pergi.
Kemarilah...
Temani aku mengubah hariku.
Menjalaninya tanpa perlu merasa takut lagi.
Bersama menghabiskan detik - detik ini.
Mengepakkan ribuan melodi yang akan aku simpan di dalam hati.
Untuk apa?
Agar rindu itu tidak berani mendatangiku lagi.Pergilah secepatnya.
Usirlah kejenuhan ini.
Namun, tatkala senja menghampiriku.
Jangan ganggu aku.
Itu adalah waktu terbaikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Rindu
PoetryRindu adalah sebuah ungkapan perasaan yang tak menentu.Masing - masing orang mempunyai defenisi rindu yang berbeda - beda, tergantung bagaimana suasana dan keadaan yang dialaminya.