Chapter 3

9 1 0
                                    


"Tolong cepat bawakan kursi rodanya ke sini!" Jung Ha berteriak panik.

Beberapa pegawai rumah sakit memperhatikan seorang gadis yang baru saja turun dari mobil sambil memegangi lehernya. Gadis itu meringis menahan kesakitan. Keringat bercucuran di pelipisnya.

"Chae Rin~a, tunggu saja disana, kau tidak usah berjalan sendiri," ujar Jung Ha sambil mendorong kursi roda mendekat ke arah Chae Rin.

Beberapa saat yang lalu, Chae Rin mengalami kecelakaan kecil saat latihan menari. Ada gerakan yang mengharuskannya melompati kursi dan mendarat dengan posisi duduk. Namun, sialnya gerakan gadis itu salah sehingga dia malah tersandung kakinya sendiri dan jatuh ke lantai. Kepalanya mendarat terlebih dulu hingga menyebabkan lehernya cedera.

"Silakan tunggu di sini sebentar," ujar salah seorang suster kepada Jung Ha.

Seorang dokter laki-laki datang dan segera menutup tirai biru muda yang mengelilingi tempat pemeriksaan. Jung Ha semakin khawatir karena dia tidak bisa menemani Chae Rin.

Jelas saja Jung Ha kelabakan saat sesuatu yang buruk menimpa Chae Rin. Pria itu sudah dekat dengan Chae Rin sejak masih seorang trainee. Perasaan Jung Ha mulai tumbuh ketika dia ditugaskan menjadi manajer pribadi Chae Rin, membuat Jung Ha memendam perasaan yang semakin mendalam, yang masih dia rahasiakan dari Chae Rin. Dia tidak ingin dicapai sebagai manajer tidak profesional karena telah jatuh cinta pada artisnya sendiri

Sekitar tiga puluh menit menunggu, akhirnya Chae Rin keluar dengan raut wajah terlihat lebih baik dari sebelumnya.

"Apakah sangat sakit?"
"Aku tidak apa-apa Oppa."

Jung Ha menghela napas lega. Pria itu kemudian mengulurkan tangannya untuk menuntun Chae Rin berjalan.

"Jangan seperti ini, aku kan seorang artis," ujar Chae Rin sambil melepaskan genggaman tangan Jung Ha, membuat pria itu tertawa tiba-tiba.

"Bahkan meskipun kau meneriakkan pengumuman, orang-orang tidak akan percaya kalau kau seorang artis, Nam Chae Rin~ssi," balas Jung Ha, lalu menarik sebelah tangan Chae Rin, memaksanya berjalan berdampingan.

Saat keduanya menuju pintu keluar, tiba-tiba seorang pria yang sedang berjalan terburu-buru menyenggol bahu Jung Ha tanpa sengaja. Hal itu membuat pegangan tangan Jung Ha dan Chae Rin terlepas. Pria itu terlihat kikuk dan langsung membungkukkan badannya minta maaf.

"Joesonghamnida,"ujarnya

Sesaat, Chae Rin mengerutkan alisnya. Wajah pria itu tampak tidak asing. Terutama tatapan matanya yang sayu. Ah, benar pria yang menabraknya waktu itu.Baru saja Chae Rin akan menegurnya, pria itu sudah bergegas masuk kedalam.

"Terburu-buru sekali orang itu," komentar Jung Ha sambil menatap punggung pria itu.

"Kita a—" perkataan Jung Ha terhenti saat melihat raut wajah Chae Rin. Ekspresi gadis itu sangat serius. Matanya terus mengikuti sosok si orang asing sampai benar-benar menghilang dibalik pilar.

"Apa kau mengenalnya?" tanya Jung Ha memastikan.
"Tidak. Hanya mengingatkanku kepada seseorang," jawab Chae Rin sekenanya.

Jung Ha mengangguk, meski dalam hati dia bertanya-tanya.

Tidak suka melihat gadis itu memikirkan pria lain, Jung Ha mencoba mencari cara untuk mengalihkan perhatian Chae Rin. Entah apa yang akan dilakukan Jung Ha jika dia harus melihat Chae Rin bersanding dengan pria lain. Tidak boleh sampai terjadi. Jung Ha harus mengungkapkan perasaannya kepada kepada gadis itu sebelum ada yang mendahuluinya.

"Kita akan kembali kekantor agensi. Setelah itu aku akan mengatur ulang jadwalku. Agar waktumu tidak terbuang sia-sia, kau bisa melanjutkan rencanamu untuk menciptakan lagu. Untuk latihan koreografi, kita tunggu sampai kau benar-benar sembuh. Kau harus berusaha lebih keras untuk menjaga dirimu sendiri kalau tidak ada aku di dekatmu untuk mengawasi," Jung Ha mengingatkan.

"Arasseo," Chae Rin menurut.

Gadis itu tidak tau apa yang sebenarnya sedang dipikirkan Jung Ha. Yang dia tahu, Jung Ha bekerja secara profesional sebagai manajernya dan memdapat bayaran dari SA Entertainment. Itu saja.










TBC

Vote😋

Miss Unlucky SingerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang