Bab 3

57 9 4
                                    

BAB 3


  Jam istirahat pertama Key dan Mere menyempatkan diri ke kantin.
Seperti adat istiadat kantin saat jam istirahat pertama memang sangat ramai, Key dan Mere berusaha mencari tempat agar mereka bisa duduk.

Mere memutar semua bola mata nya  dari sudut ruangan sampai sudut ruangan lainnya, dia melihat satu tempat duduk panjang yang bisa di duduki empat orang.

"Key, situ ada tempat duduk" tunjuk Mere mengikuti gerak pak Syahrul saat menyuruh mereka berdiri di lapangan tadi.

"Yoke" untuk memper singkat waktu Key dan Mere bergegas pergi ke zona aman mereka.

Mere dan Key menghela nafas dalam, 'akhirnya' itu kata yang mereka ucapkan setelah duduk di zona aman mereka.

Sempit sekali, apalagi Mere yang lewat entah bagaimana perasaan Mere dan orang lain yang Mere senggol disana-sini.

"Aku merasa pusing"  Ucap Mere setelah menghela nafas.

"Why ?"  Tanya Key menanyai keadaan Mere, sebagai teman yang baik Key wajib menanyakan itu.

"Karena melihat banyak tengkorak hidup"  jelas Mere secara singkat padat dan jelas menusuk hati semua  orang yang mendengarnya.

Key terdiam, Mere terdiam.

"Apa ?" Tanya Mere memastikan.

"Udah ah" Key mencoba meghindar

Suasana akward  terjadi.

"BU DEEE, NASI GORENG TIGA PORSSS...sssi" teriakan besar Mere mengecil saat seluruh orang dikantin melihatnya.

"Jangan heran, dia itu pig disekolah ini"

"Kuat amat dia makan"

"Jirr, kalah-kalah gua"

"But, she cute"

Itulah ucapan-ucapan mereka tentang Mere.

"Abaikan, gue bukan temannya"  suara datar Key merajalela
"Bu de, soto satu" lanjut Key.

Mere merasa liver nya sakit, gara-gara ucapan Key yang sangat indah.

Bu de kantin segera membawa makanan mereka dengan selamat.

"Selamat makan" ucap Key dan Mere serentak.

"Kira-kira lo habis gak tuh ?" Key mencoba memastikan apakah Mere kuat menghabiskan nasi goreng tiga porsi itu, biasanya sih Mere mesan empat porsi.

Apa bedanya bodoh, bedanya cuma satu porsi aja. Itu pun lebih sedikit.

Itu patut dipertanyakan.


"Yo" suara seseorang memanggil.

Mere yang sedang asik menikmati makanannya melirik siapa yang baru saja menegur mereka.

Mere dan Key lagi-lagi meghela nafas.

"Kenapa? Ada yang salah?" Tanyanya kepada mereka  karena kedatangan nya tidak disambut  dengan baik.

"Elvan bisa gak lo gak ganggu kami" Key mencoba memberi teguran.

"Oh no no no. Gue gak bisa, selagi kalian ada dalam pengelihatan gue lo semua  bakal  gue ganggu"  ucap Elvan terus terang dan dengan senyum miring nya yang mematikan. "Gue bisa gabungkan. Soalnya penuh"  lanjut Elvan melihat seisi ruangan.

Key dan Mere hanya diam. Tak berkutik.



Mere The FatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang