Bertemu Di Konser

8 1 0
                                    

"Permisi apa kau tau Jeon Suga?"

"Oh dia sedang manggung...tunggu saja sampai selesai"
"Ne gamsahamnida"

Tempat yang cukup kecil dan terpencil di tengah kota. Di situlah biasanya aku menghabiskan rasa kesal dan sedihku. Bersama Tae Hyung, Jin, dan Hoseok kami membuat band kecil yang cukup terkenal di kelas kami. Namanya A.N.A di sini aku tak terlalu memikirkan uang. Salah satu penyebab putusku dengan Seol Ji juga. Yang penting aku bahagia.

Setelah menyanyikan tiga lagu aku turun dan segera keluar menemui Eunha. Dia si pengacau hidupku dan sampai kapanpun aku tak akan memaafkannya. Dia sudah membuat Ana kritis padahal belum lunas semua hutangnya.

"Jangan lebay..Ana hanya lecet sedikit...nanti kalau ada uang aku perbaiki"

Kata-kata menyebalkan yang Eunha cetuskan saat pertama kali melihat wajah kesalku.

"Kau harus lulus hari ini aku tidak punya banyak waktu"

Aku tidak tau apakah hari ini aku berhasil mengajarinya naik sepeda motor. Dasar gadis bodoh kenapa dia beli sepeda motor jika tidak bisa memakainya.

"Aku bukannya tidak bisa...aku tidak biasa pakai sepeda jadul seperti itu"

"Bilang saja tidak bisa"

"Ya!! Untuk apa aku beli kalau aku tidak bisa?"

"Buktinya kau nabrak pagar kemarin..masih bilang bisa?"

Aku lalu mengambil Ana dan kami pergi ke taman yang punya jalan lurus dan luas. Aku mengajari Eunha naik sepeda motor karena dia benar-benar parah. Aku tak bisa membiarkan Ana terluka lebih dalam lagi jika harus hidup bersama gadis itu. Ya, kenapa aku melakukan ini, karena besarnya rasa sayangku pada Ana. Sudah dua jam aku mengajarinya dan dia cukup bodoh sebagai pemula. Aku kehilangan kesabaran dan memutuskan untuk pergi tidur di bangku-bangku taman. Aku sangat ngantuk karena semalaman bekerja dan konser pagi harinya. Aku tak peduli kemana dia pergi, benar-benar tak peduli. Yang penting Ana terparkir aman di sampingku. Aku merasakan hangatnya mentari dan kulirik sebentar cahayanya. Hangat dan menyilaukan.

"Annyeong" batinku sambil tersenyum.

"Bagaimana kabarmu? Aku ke konser lagi hari ini" lanjutku dalam hati.

"Jung Kok-shii bangunlah..aku bawa makan"

Aku membuka mata dan merasa bersyukur walaupun aku gengsi. Perutku memang belum kuisi sejak tadi dan baunya aku sangat kenal. Ramen minimarket yang biasa kumakan. Apa dia juga tipe orang yang tak peduli kesehatan? Gadis itu duduk di sampingku dan menyiapkan sumpit. Ia lalu membuka minuman kaleng dan memberikannya padaku. Tentu saja aku bangun karena aku juga sangat lapar. Kami makan dalam keheningan.

"Kenapa kau beli Ana?"

"Hem? (melirik sepeda motor di sampingnya)..oh...karena aku butuh"

Aku meliriknya saat dia menyeruput ramen.

"Aku menjual sepedaku yang lama dan membeli yang lebih murah..aku butuh uang"

"eolmana.."

"Banyak...lebih banyak dari yang kau butuhkan"
"Dan sebenarnya aku nekat naik sepeda motor.. kakekku tak pernah mengijinkanku.."

"Wae?"

"Hanya karena sebuah kecelakan.."

Aku diam. Karena aku tak mau menggali terlalu jauh. Itu bukan urusanku.

"Bagaimanapun kau harus merawat Ana dengan baik"

"Kenapa kau beri nama dia Ana?"

Aku juga diam. Memutuskan memberitahu dia atau tidak. Akhirnya aku ceritakan saja. Entah kenapa aku jadi ingin cerita juga.

"Ana itu mantanku. Cinta pertamaku. Dan sahabat terbaikku.

"Jadi dia meninggalkanmu?"

"Ya.."

"Dan kau masih sayang padanya?"

"O...karena itu kau harus jaga Ana baik-baik arasseo"

Eunha merilik ke arah Ana dan berusaha mencerna kata-kataku.

"Menyedihkan sekali....cinta yang bertepuk sebelah tangan"


To be continued...


Driving Me Crazy | Story of SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang