Hari ini aku mengantar Eunbi ke sekolah lalu membawa belanjaan ke rumah dan menyiapkan makan siang untuk ibu. Aku lalu pergi ke toko bunga dan mengirimnya ke sebuah perusahaan tempat di mana ibuku bekerja sebagai cleaning service. Aku berterima kasih banyak karena sudah memberikan ibuku perawatan gratis selama sakit. Lalu aku pergi ke sauna tempatku bekerja sampai akhirnya aku pulang larut malam. Sebelum aku pulang, aku sempat membeli kain lagi untuk berlatih menjait. Aku suka membuat baju dan aku ingin terus membuat baju. Cita-cita yang sudah tertunda dan mungkin tertimbun tanah. Aku memulainya lagi dan mencoba melamar pekerjaan lagi di toko baju Miss Hajun. Dia desainer terkenal di mantan SMA ku. Baju-bajunya selalu jadi tren. Aku sendiri kagum padanya. Jika aku lolos tahap seleksi kali ini, aku benar-benar bisa bertemu Miss Hajun dan membuat baju seperti yang kuimpikan.
Hari ini semua berjalan lancar. Aku sangat senang karena ada Ana. Seharian aku bersamanya dan dia tidak rewel sama sekali. Setelah Suga mengajariku, aku jadi bisa dan terbiasa dengan Ana. Sepertinya namja itu benar-benar menyayangi Ana. Aktivitas terakhir sebelum tidurku menshoot Ana yang sudah berselimut tebal dan mengirimkannya ke Suga.
-Ana sudah tidur-
-Bagus, apa ada masalah?-
-Tidak, dia baik-baik saja, Ana banyak membantuku hari ini-
-Jangan buat dia sakit, paham!-
-Aku tadi ke tempat konser tapi kau sedang ke kamar mandi..jadi uangnya aku titipkan Tae Hyung-
-Aku sudah terima, lima ratus ribu kan?-
-O-
Aku takut ini akan jadi aneh. Tapi sepertinya Ana tak asing bagiku. Di mana aku pernah bertemu dengannya ya?
-Jung Kok-shii, kapan kau membeli Ana?-
-Itu pemberian kakek saat ulang tahunku yang ke 18 tahun, kenapa?-
Aku mencoba mengingat memori lama. Tapi aku tak menemukan apa-apa. Est, ini membuatku penasaran. Aku berjalan mendekat ke Ana dan kubuka selimutnya. Aku lihat baik-biak setiap lekuk desainnya. Tak ada yang aneh. Yang ada aku malah kagum lagi karena Suga merawatnya dengan sangat baik. Mungkin aku pernah melihat sepeda motor yang modelnya sama dengan Ana.
-Tidak, tidakpapa-
Aku mengeluarkan Ana dan memandikannya seperti yang Suga pesan. Setelah itu aku pergi ke sauna seperti biasa. Setelah sampai di sauna seorang laki-laki berdiri di dekat parkiran dan memandangku penuh selidik. Aku berusaha baik-baik saja dan bermaksud masuk ke dalam tapi mereka menghadangku.
"Nona, boleh aku pinjam sepeda motormu?"
"Em?...untuk apa?"
"Aku harus pergi ke suatu tempat, cepat berikan kuncinya"
"Eh..anda siapa?" Aku berusaha mengamankan kunci sepeda motorku.
"Aku sudah sering memakai sepeda motor ini..Ana akan baik-baik saja denganku"
"Kau tau Ana?""Cepat berikan kuncinya..aku buru-buru"
"Tidak!..aku tidak akan memberikan Ana padamu..dia milikku"
-Bruukk- laki-laki itu tiba-tiba mendorongku dan mengambil kunci sepeda motorku yang terjatuh. Aku kesulitan bangun karena kakiku terkilir.
"Ya!! Kau mau bawa Ana kemana?? Ya!!!!!!"
Sepertinya percuma aku berteriak ke laki-laki itu, Ana berhasil dibawa kabur dan aku tak tau harus bagaimana.
"Ponsel!"
Aku cepat-cepat mengambil ponselku dan menelpon Suga.
"Ha..hallo...Jung Kok-shiii!"
"Wae?"
"Ana...Ana dibawa kabur"
"Mo?"
"Dia seorang laki-laki..dia tau kalau namanya Ana..apa kau pernah bercerita dengan seseorang tentang Ana?"
"M..molla...aku tak pernah menceritakan pada siapapun..kau di mana?"
"Di sauna"
Suga langsung mematikan ponselnya dengan wajah panik. Ia tinggal begitu saja lantai yang baru saja dipel dan berlari entah ke mana.
Aku ingat di sauna ada CCTV. Pak satpam dengan teliti membantuku mengenali wajah laki-laki itu dan polisi menemukan sesuatu yang aneh sebelum aku datang. Tak lama setelah itu tiba-tiba Suga datang dan langsung menghampiriku. Dia tau alamat saunaku karena nama sauna tempatku bekerja sudah terkenal.
"Suga-shi kau tau gadis ini? Dia bicara dengan laki-laki itu sebelum mengambil Ana.
"Seol Ji?"
"Seol Ji? Siapa?"
"Mantanku"
Aku mengendus kesal jadi ini semua karena mantannya.
"Ya!!"
Aku terkejut kenapa tiba-tiba dia membentakku.
"Kenapa kau tledor sekali..aku suruh kau jaga Ana baik-baik!"
Aku tak habis pikir dan hanya tertawa kesal. Bahkan aku tak bisa berkata-kata setelah menahan sakit karena kakiku terkilir. Aku bahkan baru saja memandikan Ana dengan sepenuh hatiku.
"Bagaimana kalau Ana kenapa-napa?"
"Ya!!kenapa jadi menyalahkanku? Aku juga tidak tau apa-apa!"
Suga lalu menghubungi Seol Ji.
"Ya!kau di mana? Kau dengan Ana?"
Suga langsung menutup telpon dan bergegas keluar setelah mendapat jawaban cepat dari Seol Ji. Aku heran karena dia tak melihatku sama sekali. Ini terlalu lebay. Bagaimana bisa dia menganggap benda mati lebih berharga daripada manusia? Bagaimana bisa di memperlakukan benda mati seperti manusia? Bagaimana bisa dia lebih mencintai benda mati daripada manusia? Suga benar-benar manusia aneh. Alien yang terdampar di bumi dan hidup seperti monyet. Seenaknya saja.
"Menikah saja dengan Ana!!!! Menyebalkan!!!
Aku kesal dan ingin mengumpat lebih. Tapi sepertinya sia-sia. Lebih baik aku bekerja seperti biasa dan menunggu kabar darinya. Ternyata hidup dengan Ana membuatku kehilangan pangkat sebagai manusia. Aigo ini gila.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Driving Me Crazy | Story of Suga
Romance~Gadis miskin yang bertemu pemuda miskin. Baiklah. Itu bagus~