PART 5

38 21 5
                                    

Tak selamanya angin selalu membawa kesejukan terkadang karna-nya lah bencana datang.

*****

Selama perjalanan pulang yang tentunya diantarkan oleh pria playboy pemaksa yang arwah suramnya terpasang permanen, di wajah jeleknya itu?, hanya kegeheningan yang menyapa kami.

Tanpa memperdulikan pria yang sedang mengendalikan stir mobil di sampingku. Aku kembali berkelana dengan kenangan asam-manis yang terjadi pada diriku 10 menit yang lalu.

Why acid and sweet?,

Asam karena harus berkencan dengan Mr. Playboy pemaksa yang duduk tepat di sampingku. Manis karena bisa kembali menemukan visual sesosok ayah dalam hidupku walaupun tak kan dapat menggantikan ayahku yang berada di syurga sana dan satu lagi, ah lebih tepatnya dua, dua teman baru. Tak hanya cantik di luar tapi juga cantik di dalam. Sempurna bukan hidupku?.

Tapi mengingat teman baruku terutama wanita dengan wajah asia campuran eropa itu, Stefi maksudku. Aku merasa janggal dengan tingkah mereka aka stefi-Alex awal bertemu hingga akhirnya kami pulang terlihat tak bersahabat, terutama Alex.

What happened with they?

Itulah pertanyaan yang masih bersarang di kepala cantikku. Ingin bertanya, but is not my area. Tapi aku tak ingin rasa penasaran ini menggerogoti perasaanku.

Dengan hati-hati, " Mmh, Alex?."

"Hn." Singkat sekali. Kemana perginya Alex si penggoda dan pemaksa. Apakah aku merindukan dia memanggilku dengan panggilan kesayangannya itu? Oh my god, what happen with my brain's. Miss he to call me with his lovely Nick name? Oh no, it's never to be.

"May I... ask a question.?"

Dengan ragu aku memutar leherku ke arah kanan tepat dengan keberadaannya itu.

"Hn." Hanya 2 huruf itu yang dapat di tangkap oleh indra pendengaranku namun tidak dapat di artikan oleh indra pikiranku.

"Hn itu, boleh atau tidak?." Kesal pasti, jika di jawab seperti itu lagi jangan harap aku akan bertanya lagi.

"Tentu saja boleh sweety."

Apa itu yang aku harapkan? Sweety?.

"Mmh, A-Alex apa masalahmu dengan Stefi,?"

Seketika matanya mengarah padaku dengan alis mata kirinya yang di naikkan. Entah mengapa sesaat aku merasa dia lucu dengan pose itu?.

Dan itu hanya terjadi dalam satu kedipan mata. Kini ia kembali pada posisi awal. Sepertinya dia tak memiliki sedikit niatan untuk menjawab pertanyaan yang telah aku lontarkan. Terlihat dia yang tampak tenang di balik kemudi.

Paksa tidak ya? Jika aku paksa dia menjawa jelas sekali aku seperti wanita kepo yang selalu ingin tau urusan orang lain.

Sepertinya rasa penasaran akan mengalahkan logikaku.

"Alex.?"

"Kenapa kau sangat ingin tau sweety? Apakah kau cemburu melihat caraku sedikit berbeda dengan wanita itu? Tenang saja sweety, you always still in my heart." Mengedipkan sebelah matanya padaku. Alex si playboy penggoda telah kembali.

Apa tadi, sedikit berbeda? Sedikit gundulmu. Bahkan untuk sekedar melontarkan nama stefi saja dia terlihat enggan. Terserah dia saja, masih untung aku mau memberikan sedikit perhatian. Kapan lagi coba seorang gadis manis bernama Alizya mau ber- kepo ria dengan masalah orang lain. Terutama untuk manusia menyebalkan seperti dia.

My Journey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang